Tantangan dan Peluang Investasi Pasca Pilpres 2014

Potensi Indonesia, terutama dalam hal pembangunan infrastruktur yang akan dikelola oleh pemerintahan Presiden terpilih, akan menunjukkan bangkitnya investasi dan perekonomian negara. 

NERACA

Puncak perayaan demokrasi di Indonesia telah dilaksanakan pada 9 Juli 2014 lalu dimana masyarakat Indonesia menyuarakan hak pilih mereka untuk menentukan presiden dan wakil presiden Indonesia selama lima tahun mendatang.

Dalam seminar Citibank Mid Year Market Outlook – Post Presidential Election 2014 di Hotel Four Seasons Jakarta, pengamat politik senior Prof Ikrar Nusa Bhakti menuturkan, Pilpres 2014 ini merupakan pemilu yang fenomenal dengan tingkat partisipasi yang sangat tinggi, hingga mencapai lebih dari 180 juta warga negara baik yang berdomisili di dalam maupun luar negeri.

“Pilpres kali ini juga mengundang perhatian khusus dari masyarakat internasional, mengingat besarnya prospek dan potensi ekonomi Indonesia di masa mendatang,” tambah dia

Ekonom Citibank Indonesia Helmi Arman juga menyuarakan hal serupa mengenai potensi Indonesia yang akan dikelola oleh pemerintahan Presiden terpilih untuk masa jabatan 2014-2019, terutama dalam hal pembangunan infrastruktur yang akan menunjukkan bangkitnya investasi dan perekonomian negara. 

Menurut dia, visi ekonomi jangka panjang untuk 15-20 tahun ke depan menjadi hal yang wajib dimiliki oleh pemerintahan baru. Dengan pertumbuhan global yang melambat, reformasi struktural dibutuhkan untuk mempertahankan pertumbuhan perekonomian di atas 5%.

“Diperlukan penguatan sektor-sektor berorientasi ekspor sebagai sumber devisa. Sektor transportasi umum juga harus dibangun untuk mengurangi intensitas penggunaan dan impor bahan bakar minyak”, tambah Helmi.

Dengan sorotan dan perhatian yang diberikan oleh masyarakat internasional, Pilpres 2014 juga bisa memberikan kesempatan bagi Indonesia untuk mengukuhkan posisinya di mata dunia yang telah dibangun oleh pemerintah saat ini, sekaligus memastikan keberlangsungan dukungan dari pihak luar untuk tetap terjalin dengan pemerintahan yang baru. 

Head of Sales and Marketing PT. First State Investments Indonesia, Harsya Prasetyo, turut menyampaikan optimismenya terhadap kemampuan Presiden terpilih untuk melanjutkan perbaikan kondisi makro ekonomi Indonesia.

“Harapan kami para investor yang tadinya wait and see akan mulai berinvestasi kembali, kami optimis dana kelolaan kami dapat tumbuh 51% di akhir tahun 2014. Salah satu reksadana kami yang diluncurkan awal tahun ini di Citibank yaitu First State IndoEquity Opportunities Fund – USD telah mencapai 80% dari target dana kelolaan dalam kurun waktu tiga bulan,” ujar dia.

Dalam kesempatan yang sama, Prof Ikrar Nusa Bhakti juga menyertakan beberapa faktor yang menurutnya akan mendukung terciptanya situasi aman dan kondusif seperti, persiapan oleh TNI dan Polri terkait pengawasan dan pengamanan Pilpres kali ini tampak lebih matang. Faktor sejarah juga menunjukkan bahwa pemilihan Presiden maupun pemilihan legislatif di Indonesia tidak pernah sekalipun memicu kekerasan atau tindakan anarkis dari masyarakat.

“Dan dengan sorotan dan minat dari masyarakat internasional yang begitu besar, ada motivasi tambahan bagi pemerintah saat ini untuk bisa menutup masa kepemerintahan dengan penyelenggaraan Pilpres yang aman dan juga lancar,” terang Ikrar.

Mengenai pasar saham menjelang hasil resmi pemilihan Presiden, Vivian Secakusuma, Presiden Direktur PT. BNP Paribas Investment Partners, menilai valuasi pasar saham masih berada dalam level yang wajar dan masih jauh di bawah level tahun 2008. Secara regional, Return on Equity dari emiten Indonesia pun masih merupakan yang tertinggi.

“Terlihat bahwa ruang untuk terjadinya earnings upgrade masih besar, sementara hasil Pilpres 2014 dan perbaikan kondisi makro dapat menjadi katalis positif. Dalam kondisi seperti ini, produk investasi dengan tema infrastruktur yang memiliki strategi bottom up dapat memberikan potensi kenaikan nilai investasi dari pertumbuhan pendapatan kelas menengah dan meningkatnya belanja infrastruktur,” tambah Vivian.

Terkait acara Citibank Mid-Year Market Outlook ini, Head of Wealth Management Citibank Indonesia Ivan Jaya menjelaskan bahwa kegiatan ini merupakan salah satu kegiatan rutin yang dilakukan Citibank Indonesia untuk memperkuat pilar layanan Wealth Advisory yang bertujuan untuk membantu para nasabah, khususnya nasabah Citigold, membentuk perencanaan finansial secara komprehensif.

“Citibank Indonesia memiliki komitmen tinggi untuk memberikan layanan keuangan terbaik, termasuk melalui penyelenggaraan berbagai kegiatan reguler untuk menyampaikan informasi yang kemudian dapat digunakan oleh para nasabah untuk memetakan rencana keuangan dan finansial baik dalam jangka pendek maupun jangka panjang,” jelas Ivan.

Selain acara reguler seperti market outlook, pilar layanan Wealth Advisory Citibank Indonesia juga disokong oleh Gold Standard Portfolio Review yang merupakan peninjauan holistik berkala terhadap kinerja portfolio investasi untuk mencapai hasil maksimum. Pilar layanan tersebut juga dilengkapi oleh rekomendasi investasi global yang dikumpulkan pakar investasi internasional di seluruh dunia.

BERITA TERKAIT

Di Tengah Ancaman Boikot, Danone Terus Disoal

Nama perusahaan multinasional asal Prancis, Danone terus bikin geger. Danone dan banyak perusahaan multinasional lainnya  dikecam di seluruh dunia karena aktif…

Khong Guan Luncurkan Biscuits House di KidZania

Memperkenalkan lebih dekat lagi biskuit Khong Guan kepada anak-anak sejak dini sebagai biscuit legendaris di Indonesia, Khong Guan Group Indonesia…

KUR, Energi Baru Bagi UKM di Sulsel

Semangat kewirausahaan tampaknya semakin membara di Sulawesi Selatan. Tengok saja, berdasarkan data yang dimiliki Dinas Koperasi dan UKM Provinsi Sulsel,…

BERITA LAINNYA DI Peluang Usaha

Di Tengah Ancaman Boikot, Danone Terus Disoal

Nama perusahaan multinasional asal Prancis, Danone terus bikin geger. Danone dan banyak perusahaan multinasional lainnya  dikecam di seluruh dunia karena aktif…

Khong Guan Luncurkan Biscuits House di KidZania

Memperkenalkan lebih dekat lagi biskuit Khong Guan kepada anak-anak sejak dini sebagai biscuit legendaris di Indonesia, Khong Guan Group Indonesia…

KUR, Energi Baru Bagi UKM di Sulsel

Semangat kewirausahaan tampaknya semakin membara di Sulawesi Selatan. Tengok saja, berdasarkan data yang dimiliki Dinas Koperasi dan UKM Provinsi Sulsel,…