Penjualan Indofood Capai Rp 34 Triliun

NERACA

Jakarta – Sampai dengan semester pertama tahun ini, PT Indofood Sukses Makmur Tbk (INDF) berhasil membukukan penjualan neto konsolidasi tumbuh sebesar 26,5% menjadi Rp34 triliun dari Rp26,9 triliun pada periode yang sama tahun sebelumnya. Informasi tersebut disampaikan perseroan di Jakarta, kemarin.

Kata Direktur Utama PT Indofood Sukses Makmur Tbk, Anthoni Salim, pertumbuhan penjualan dikontribusikan dari lima kelompok usaha strategis perseroan, seperti grup produk konsumen bermerek (CBP) sebesar 44%, bogasari sebesar 24%, agribisnis 17%, distribusi sebesar 7%, serta budidaya & pengolahan sayuran sebesar 8%,”Pertumbuhan penjualan terutama didorong oleh kenaikan harga jual rata-rata serta penjualan divisi minuman,”ujarnya.

Disebutkan, grup CBP yang terdiri dari divisi mie instan, dairy, makanan ringan, penyedap makanan, nutrsi dan makanan khusus, serta minuman mencatat pertumbuhan total penjualan sebesar 23,8%,“Total nilai penjualan grup bogasari tumbuh 13% disebabkan oleh kenaikan volume penjualan dan harga jual rata-rata,” kata Anthoni.

Menurutnya, grup agribisnis membukukan kenaikan total penjualan sebesar 8,3%, terutama didukung oleh kenaikan harga produk kelapa sawit. Dia menuturkan, untuk grup distribusi juga mencatatkan pertumbuhan total nilai penjualan sebesar 15% karena peningkatan penjualan Grup CBP. Sementara Grup Budidaya dan pengolahan sayuran membukukan total nilai penjualan sebesar Rp2,58 triliun pada semester pertama tahun ini.

Adapun laba bruto pada periode ini tumbuh 44,8% menjadi Rp9,36 triliun dari Rp6,46 triliun dan marjin laba bruto meningkat menjadi 27,5% dari 24%.Anthoni mengatakan, naiknya marjin laba bruto disebabkan karena naiknya laba bruto yang dicatat oleh grup agribisnis dan kontribusi dari grup budidaya dan pengolahan sayuran.

Anthoni mengungkap, meskipun terjadi kenaikan beban usaha, laba usaha tumbuh 50% menjadi Rp4,39 triliun dari Rp2,93 triliun, sedangkan marjin laba usaha juga tumbuh menjadi 12,9% dari 10,9% pada periode yang sama tahun sebelumnya,”Laba periode berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk naik 34,4% menjadi Rp2,29 triliun dari Rp1,7 triliun,” katanya.

Dia menyebutkan, pertumbuhan tersebut karena naiknya porsi kepentingan nonpengendali seiring dengan membaiknya kinerja grup agribisnis. Sementara marjin laba bersih naik sedikit menjadi 6,7% dari 6,3%.

Sebagai informasi, perseroan berencana memperbesar kerjasama dengan perusahaan gula asal Filipina, Roxas Holdings Inc. Langkah ini dilakukan, sebagai upaya Indofood memperkuat pasar penjuaan di Asia.

Dijelaskan, kersama dengan Roxas ini sifatnya hanya pelengkap. Tapi, bukan sekadar pelengkap untuk menambah pendapatan INDF melainkan justru dijadikan stok amunisi di masa mendatang. Untuk beberapa waktu ke depan, keran perdagangan bebas kawasan ASEAN bakal dibuka. Jika hanya mengandalkan produk gula dari pasar dalam negeri, justru akan membuat INDF sulit bersaing.

Apalagi jika berbicara soal pasokan, produsen dalam negeri saja belum tentu mampu memenuhi permintaan dalam negeri. Hal inilah yang coba diantisipasi Indofood, “Jadi, ke depan pasti ada kerja sama tapi enggak spesifik mereka yang buka perusahaan patungan di sini atau kami yang ke sana. Di sana kan tanahnya kecil, sulit untuk jualan. Jadi, ini yang kami siapkan, untuk pasar satu ASEAN," tutur Anthony. (bani)



BERITA TERKAIT

Laba Tumbuh 23% - OCBC NISP Bagikan Dividen Rp1,65 Triliun

NERACA Jakarta – Rapat umum pemegang saham tahunan (RUPST) PT Bank OCBC NISP Tbk (NISP) memutuskan untuk membagikan dividen sebesar…

Laba Bersih Indonesia Fibreboard Naik 3,9%

Di tahun 2023, PT Indonesia Fibreboard Industry Tbk (IFII) membukukan laba tahun berjalan sebesar Rp100,9 miliar atau tumbuh 3,9% dibanding tahun…

Laba Bersih PP Presisi Menyusut 4,97%

NERACA Jakarta – Sepanjang tahun 2023, PT PP Presisi Tbk (PPRE) membukukan laba sebesar Rp 172 miliar pada 2023. Angka…

BERITA LAINNYA DI Bursa Saham

Laba Tumbuh 23% - OCBC NISP Bagikan Dividen Rp1,65 Triliun

NERACA Jakarta – Rapat umum pemegang saham tahunan (RUPST) PT Bank OCBC NISP Tbk (NISP) memutuskan untuk membagikan dividen sebesar…

Laba Bersih Indonesia Fibreboard Naik 3,9%

Di tahun 2023, PT Indonesia Fibreboard Industry Tbk (IFII) membukukan laba tahun berjalan sebesar Rp100,9 miliar atau tumbuh 3,9% dibanding tahun…

Laba Bersih PP Presisi Menyusut 4,97%

NERACA Jakarta – Sepanjang tahun 2023, PT PP Presisi Tbk (PPRE) membukukan laba sebesar Rp 172 miliar pada 2023. Angka…