Oktober, Adhi Persada Properti Rilis Obligasi

NERACA

Jakarta –Guna mendanai pembangunan proyek apartemen di beberapa kota besar, PT Adhi Persada Properti (APP) yang juga anak usaha dari PT Adhi Karya Tbk (ADHI) berencana menerbitkan surat utang atau Obligasi senilai Rp 500 miliar.

Direktur Pengembangan dan Penjualan APP, R Pulung Prahasto mengatakan, rencana penerbitan obligasi tersebut akan dilakukan pada semester kedua tahun ini, “Tahun ini kita berencana terbitkan Obligasi senilai Rp500 miliar untuk penambahan modal 2 proyek yakni Grand Dhika City Jatiwarna di Bekasi dan Taman Melati Sarjdito di Yogyakarta,”ujarnya di Jakarta, kemarin.

Untuk proses Obligasi sendiri diharapkan akan segera rampung pada bulan Oktober tahun ini. Seperti yang diketahui, APP tengah menyiapkan proyek properti terpadu (mixed use) di Jatiwarna, Bekasi dengan nilai sekitar Rp2,2 triliun.

Adapun sumber pendanaan yang akan digunakan berasal dari obligasi induk usaha, pinjaman bank, kas APP, dan dari hasil pre-sales proyek yang ditawarkan dengan kisaran komposisi 45-50 persen dari setiap proyek.

Sementara itu, untuk induk usaha APP yakni PT Adhi Karya (Persero) Tbk (ADHI) menyiapkan kocek sekitar Rp1 triliun untuk membangun lima hotel di beberapa kota sepanjang 2014-2015 yang menyasar segmen bintang tiga dan empat. Bisnis hotel kata Pulung, merupakan salah satu upaya meningkatkan kinerja perseroan, selain menggarap bisnis konstruksi dan properti hunian maupun komersial.

Tahun ini, perseroan menargetkan pendapatan Rp900 miliar-Rp1 triliun, dengan perkiraan laba bersih berkisar Rp185 miliar. Selain Jatiwarna Super Blok, APP pada 2014 juga mengembangkan 8 proyek lain, yaitu GrandDhika City, Bekasi yang memadukan hotel, mall dan apartemen dengan nilai investasi sektar Rp1,5 triliun.

Proyek apartemen dua tower di Surabaya dekat Kampus Unair investasi sekitar Rp300 miliar. Proyek apartemen low end di Yogyakarta pada dua lokasi di Sarjito dan Sinduaji total investasi Rp500 miliar. Selanjutnya, apartemen di kawasan Dinoyo, Malang investasi sekitar Rp300 miliar. Apartemen di Pasteur, Bandung Rp500 miliar, dan di Pejaten dengan investasi Rp80 miliar.

Asal tahu saja, PT Adhir Karya Tbk berencana memperkuat bisnis properti pada tahun 2015. Langkah ini dilakukan untuk mendukung penjualan bisnis utama perseroan bidang konstruksi. Teranyar, perseroan telah membangun Hotel GranDhika di kawasan Blok M Jakarta senilai Rp231 miliar.

Direktur Utama Adhi Karya, Kiswodarmawan pernah bilang, pembangunan hotel itu membuktikan Adhi Karya mampu merambah bisnis jasa perhotelan dan pariwisata di luar jasa konstruksi dengan mengoptimalkan aset perseroan.

Disebutkan, hotel berbintang empat yang memiliki jumlah kamar 225 kamar tersebut. Hotel yang berdiri di atas lahan seluas 2.740 meter persegi itu akan dioperasikan langsung oleh Divisi Hotel Adhi bekerja sama dengan para profesional bidang perhotelan."Kami punya kemampuan di luar konstruksi dan kami punya kemampuan untuk itu," ujar Kiswo. (bani)

BERITA TERKAIT

Metropolitan Land Raih Marketing Sales Rp438 Miliar

NERACA Jakarta – Emiten properti, PT Metropolitan Land Tbk (MTLA) atau Metland membukukan marketing sales hingga kuartal I-2024 sebesar Rp…

Hartadinata Tebar Dividen Final Rp15 Per Saham

Rapat umum pemegang saham tahunan (RUPST) PT Hartadinata Abadi Tbk. (HRTA) akan memberikan dividen final tahun buku 2023 sebesar Rp15…

Kenaikan BI-Rate Positif Bagi Pasar Modal

NERACA Jakarta  - Ekonom keuangan dan praktisi pasar modal, Hans Kwee menyampaikan kenaikan suku bunga acuan Bank Indonesia (BI) atau BI-Rate…

BERITA LAINNYA DI Bursa Saham

Metropolitan Land Raih Marketing Sales Rp438 Miliar

NERACA Jakarta – Emiten properti, PT Metropolitan Land Tbk (MTLA) atau Metland membukukan marketing sales hingga kuartal I-2024 sebesar Rp…

Hartadinata Tebar Dividen Final Rp15 Per Saham

Rapat umum pemegang saham tahunan (RUPST) PT Hartadinata Abadi Tbk. (HRTA) akan memberikan dividen final tahun buku 2023 sebesar Rp15…

Kenaikan BI-Rate Positif Bagi Pasar Modal

NERACA Jakarta  - Ekonom keuangan dan praktisi pasar modal, Hans Kwee menyampaikan kenaikan suku bunga acuan Bank Indonesia (BI) atau BI-Rate…