Adhi Karya Bukukan Kontrak Baru Rp 3, 5 Triliun

NERACA

Jakarta  -Emiten konstruksi, PT Adhi Karya Tbk (ADHI) berhasil memperoleh kontrak baru sepanjang semester pertama tahun ini sebesar Rp3,5 triliun. Kontrak baru ini didominasi proyek-proyek gedung sebesar 59,4%, jalan dan jembatan 19,8% dan sisanya proyek infrastruktur lainnya. Informasi tersebut disampaikan perseroan dalam siaran persnya di Jakarta, kemarin.

Disebutkan, beberapa nama proyek antara lain proyek pembangunan RSUD Kota Banjarbaru senilai Rp199,1 miliar, proyek perkuatan Dermaga Tanjung Priok senilai Rp135,9 miliar, proyek Jetty dan Coal Handling milik PT Pusri (Persero) Palembang senilai Rp154,0 miliar, dan proyek-proyek lainnya.

Melalui anak perusahaan, PT Adhi Persada Gedung (APG) yang baru mulai beroperasi Januari 2014, telah diperoleh kontrak pekerjaan gedung senilai Rp901,1 miliar. Nilai itu di antaranya dari proyek Cengkareng Business City LOT 5 senilai Rp321,1 miliar, proyek Easton Park Apartment di Serpong Rp175,7 miliar, dan proyek Gedung Alfa Bonaventura RS Atmajaya sebesar Rp135,1 miliar.

Kinerja ADHI pada semester I/2014, berhasil membukukan laba bersih Rp59,9 miliar. Perolehan laba bersih tersebut ditopang pendapatan usaha sebesar Rp3,2 triliun dengan laba kotor Rp273,1 miliar. Dari perolehan laba bersih itu, Anak Perusahaan ADHI masing-masing memberikan dukungan kontribusi laba bersih.

Di antaranya, PT Adhi Persada Properti (APP) memberikan kontribusi laba bersih sebesar Rp34,6 miliar, PT Adhi Persada Realti (APR) memperoleh laba bersih Rp21,5 miliar, PT Adhi Persada Gedung (APG) membukukan laba bersih Rp21,8 miliar, dan PT Adhi Persada Beton (APB) dengan target laba bersih sebesar Rp5,9 miliar.

Tahun ini, perseroan menganggarkan belanja modal (capital expenditure/capex) sepanjang tahun ini sebesar Rp879 miliar, “Nantinya belanja modal tersebut akan dialokasikan untuk mendukung investasi bisnis hotel, properti dan retail serta infrstruktur dan transportasi,”kata Sekretaris Perusahan Adhi M Aprindy.

Dia menjelaskan, sumber pendanaan berasal dari Obligasi tahap II, cadangan perusahaan dan pinjaman bank. Diharapkan belanja modal tersebut bisa mendukung target kinerja perseroan tahun ini. ADHI pada tahun ini menargetkan pertumbuhan yang didukung oleh lima lini bisnis perseroan, sehingga pada tidak lagi bertumpu hanya pada bisnis jasa konstruksi, namun mendapat dukungan
dari lini bisnis lainnya. 

Bisnis Monorel

Sebagai informasi, perseroan memperkuat bisnisnya di bidang transportasi melalui pengoperasian monorel. Bahkan untuk mendongkrak bisnis baru lebih melesat lagi, perseroan mengitengrasikan proyek bisnis monorel dengan bisnis properti Adhi Karya dengan rute-rute yang akan dilalui monorel.

Maka melihat begitu prospeknya bisnis baru ini, PT Adhi Karya Tbk mengincar laba bersih sebesar Rp113 miliar dari pengoperasian monorel. Perseroan tidak hanya bertindak sebagai pengelola, tapi juga pembangun dan perawatan.

Kepala Divisi Transportasi Adhi Karya, Pundjung Setya Brata pernah bilang, perolehan laba bersih untuk induk usaha tersebut, berasal dari penjualan tiket monorel sebesar Rp15 ribu perorang. Dia memperkirakan, angkutan massal yang menghubungkan wilayah Jabodetabek ini bisa melayani 120 ribu penumpang perhari,”Ini salah satu upaya perseroan untuk memperoleh recurring income (pendapatan berulang), setelah beroperasi kami menargetkan laba bersih Rp113 miliar pertahunnya," katanya.

Untuk diketahui, jalur monorel yang akan dibangun yaitu jalur Bekasi Timur-Cawang, Cibubur-Cawang, dan Cawang-Kuningan. Masa pengerjaan diperkirakan selama tiga tahun dan total panjang monorel mencapai 39 kilometer (km).

Perseroan telah membentuk konsorsium Badan Usaha Milik Negara (BUMN) untuk pembangunan kereta jalur layang dengan investasi mencapai Rp8,119 triliun tersebut. BUMN yang tergabung dalam konsorsium ini yaitu PT Industri Kereta Api (INKA), PT Lembaga Elektronika Negara (LEN), PT Jasa Marga dan PT Telekomunikasi Indonesia (Telkom),”Kami juga akan bekerjasama dengan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta, sehingga diharapkan bisa menggandeng Badan Usaha Milik Daerah. Kami harapkan bisa mengajak BUMN lain seperti Semen Indonesia," tambahnya.

Selain proyek monorel, Adhi juga melakukaan optimalisasi dengan properti komersial berupa hotel. Nantinya hotelnya akan bersinergi dengan jalur monorel. Beberapa  hotel yang dimaksud adalah Hotel 16 lantai berbintang empat dengan 222 kamar yang terletak di Jl. Iskandarsyah Raya, jakarta yang rencanakanya akan diselesaikan pada Desember 2014. (bani)

BERITA TERKAIT

Sentimen Bursa Asia Bawa IHSG Ke Zona Hijau

NERACA Jakarta – Mengakhiri perdagangan saham di Bursa Efek Indonesia (BEI), Kamis (18/4) sore, indeks harga saham gabungan (IHSG) ditutup…

Anggarkan Capex Rp84 Miliar - MCAS Pacu Pertumbuhan Kendaraan Listrik

NERACA Jakarta – Kejar pertumbuhan bisnisnya, PT M Cash Integrasi Tbk (MCAS) akan memperkuat pasar kendaraan listrik (electric vehicle/EV), bisnis…

Sektor Perbankan Dominasi Pasar Penerbitan Obligasi

NERACA Jakarta -Industri keuangan, seperti sektor perbankan masih akan mendominasi pasar penerbitan obligasi korporasi tahun ini. Hal tersebut disampaikan Kepala…

BERITA LAINNYA DI Bursa Saham

Sentimen Bursa Asia Bawa IHSG Ke Zona Hijau

NERACA Jakarta – Mengakhiri perdagangan saham di Bursa Efek Indonesia (BEI), Kamis (18/4) sore, indeks harga saham gabungan (IHSG) ditutup…

Anggarkan Capex Rp84 Miliar - MCAS Pacu Pertumbuhan Kendaraan Listrik

NERACA Jakarta – Kejar pertumbuhan bisnisnya, PT M Cash Integrasi Tbk (MCAS) akan memperkuat pasar kendaraan listrik (electric vehicle/EV), bisnis…

Sektor Perbankan Dominasi Pasar Penerbitan Obligasi

NERACA Jakarta -Industri keuangan, seperti sektor perbankan masih akan mendominasi pasar penerbitan obligasi korporasi tahun ini. Hal tersebut disampaikan Kepala…