Selamatkan Diri Dari Bahaya Kanker Payudara

Siapa yang tak bergidik mendengar penyakit yang satu ini, meskipun kita mungkin sudah teramat sering mendengar bahkan cenderung akrab dengan selentingan kabar tentang penyakit kanker payudara, tapi toh tetap saja sebagian menganggap remeh dan tak mau tahu bahaya kanker payudara.

Neraca. Sesuai namanya, kanker payudara merupakan penyakit yang disebabkan oleh berkembangnya sel kanker di daerah payudara. Penyakit ini kebanyakan menyerang perempuan, tetapi tidak menutup kemungkinan, laki-laki pun juga bisa terkena. Kanker payudara merupakan jenis penyakit kanker dengan jumlah penderita terbanyak nomor dua di dunia. Sedangkan dari tingkat kematian, jenis kanker ini menyebabkan kematian nomor lima terbesar di dunia.

Data dari RS Dharmais dalam 5 tahun terakhir mencatat angka insiden kanker payudara menempati urutan pertama, yaitu sebesar 32%, diikuti oleh kanker serviks sebesar 17%. Dari angka tersebut 40% diantaranya adalah mereka yang menderita stadium awal, 30% penderita stadium lanjut lokal, dan stadium lanjut (metastase) sebesar 30%.”

Tanda awal yang dapat dikenali dari penyakit ini adalah, terdapat benjolan yang terasa berbeda pada payudara. Jika ditekan, benjolan ini biasanya tidak terasa nyeri. Awalnya benjolan ini berukuran kecil, tapi lama kelamaan membesar dan akhirnya melekat pada kulit atau menimbulkan perubahan pada kulit payudara atau puting susu. Tanda kanker payudara yang paling jelas adalah adanya borok (ulkus) pada payudara. Seiring dengan berjalannya waktu, borok ini akan menjadi semakin besar dan mendalam sehingga dapat merusak seluruh payudara.

Jika tanda-tanda tersebut sedang Anda alami, maka jangan menunggu waktu lama untuk segera memeriksakannya ke tenaga medis seperti dokter. Hal ini dimaksudkan agar mendapatkan penanganan yang tepat bila Anda memang benar-benar positif mengidap penyakit ini. Karena sebagaimana penyakit kanker lainnya, deteksi dini juga sangat dianjurkan pada kanker payudara.

Semakin cepat kanker terdeteksi, maka semakin tinggi tingkat keberhasilan untuk mencapai kesembuhan. Penanganan tepat sejak awal yang meliputi komitmen dokter, kualitas pengobatan serta kepatuhan pasien merupakan elemen-elemen penting berkaitan, yang harus dilakukan untuk mencapai hasil terbaik dalam penanganan kanker payudara.

Wanita dengan kanker payudara memiliki banyak pilihan pengobatan. Pengobatan yang terbaik untuk seorang wanita mungkin tidak selalu baik bagi orang lain. Pilihan pengobatannya adalah operasi, terapi radiasi, terapi hormon, kemoterapi, dan terapi yang ditargetkan. Seorang pasien mungkin dapat menjalani lebih dari satu jenis pengobatan secara berurutan, sebagai bagian dari penanganan terhadap kanker payudaranya.

Pembedahan atau operasi dan terapi radiasi merupakan jenis terapi lokal yang bertujuan untuk membuang atau menghancurkan jaringan kanker di payudara. Biasanya operasi merupakan tahapan yang paling pertama. Bagi beberapa wanita, pembedahan untuk mengangkat kanker payudara dan operasi untuk merekonstruksi payudara dapat dilakukan sekaligus pada operasi yang bersamaan.

Terapi hormon, kemoterapi, dan terapi yang ditargetkan adalah jenis terapi sistemik. Jika kemoterapi merupakan bagian dari perawatan, maka umumnya akan diberikan  pada tahapan kedua, yaitu dengan pemberian obat yang akan memasuki aliran darah dan mengontrol atau menghancurkan sel-sel kanker di seluruh tubuh. Terapi radiasi biasanya mengikuti operasi dan kemoterapi (bila kemoterapi diberikan). Sedangkan untuk terapi hormonal, sering kali dimulai setelah perlakuan lainnya telah diberikan dan jika kanker memang memiliki reseptor

“Penanganan kanker payudara membutuhkan komitmen jangka panjang baik dari pasien maupun dokter. Penanganan awal seperti kemoterapi dan radiasi memerlukan komitmen pasien untuk secara rutin kembali ke rumah sakit/dokter dalam beberapa bulan. Lalu pengobatan masih perlu dilakukan hingga 5-10 tahun kemudian untuk menurunkan risiko kanker muncul kembali.“ jelas dr. Samuel

Kepatuhan pasien terhadap pengobatan kanker meliputi ketaatan mengikuti jadwal terapi yang sudah ditetapkan sesuai dengan protokol pengobatan yang dipilih dalam bentuk beberapa siklus yang harus diikuti. Siklus pengobatan ini hendaknya diikuti sampai tuntas tanpa terputus karena sel-sel kanker adalah sel yang sangat cepat mengalami perkembangan jauh melebihi sel-sel tubuh yang normal. Jika proses pengobatannya tidak tuntas, sel-sel tersebut dapat berkembang lagi menjadi lebih banyak.

”Pasien kanker seringkali tidak patuh terhadap pengobatan dengan berbagai alasan, antara lain masalah biaya, ingin mencoba pengobatan alternatif serta tidak tahan terhadap efek samping seperti seperti kerontokan rambut, daya tahan tubuh yang menurun, sariawan, mual, muntah. Di samping itu, proses pengobatan kanker yang memakan waktu tidak sebentar, takut akan kematian serta tidak adanya dukungan keluarga seringkali juga membuat pasien frustasi dan akhirnya berhenti berobat (drop-out). Komunikasi yang baik dengan perawat serta dukungan keluarga dalam hal ini sangat dibutuhkan agar pasien mau patuh menjalani pengobatan.” ungkap dr. Samuel lebih lanjut.

Selain dari kepatuhan, kualitas dari pengobatan yang diberikan sesuai dengan tingkat atau derajat beratnya penyakit juga turut berperan dalam upaya penananganan kanker payudara.

Berikut antara lain hal-hal yang harus diperhatikan yang merupakan gejala kanker payudara:

  • benjolan pada payudara berubah bentuk / ukuran
  • kulit payudara berubah warna: dari merah muda menjadi coklat hingga seperti kulit jeruk
  • puting susu tertarik masuk ke dalam (retraksi)
  • bila tumor sudah membesar, bisa muncul rasa nyeri yang hilang-timbul
  • kulit payudara terasa seperti terbakar
  • payudara mengeluarkan darah atau cairan yang lain, padahal tidak sedang menyusui

 

 

BERITA TERKAIT

Agar Stamina Terjaga Saat Puasa - Penting Pahami Pola Nutrisi Sehat Saat Sahur dan Berbuka

Konsumsi masyarakat saat puasa Ramadan menjadi dua kali lipat, maka penting bagi masyarakat untuk menjaga stamina dengan apa yang dikonsumsi.…

Garmin Rayakan Hari Perempuan - Kampanyekan Jiwa Raga Bugar Lewat Run Like A Girl

Dalam rangka merayakan International Women’s Day 2024, pemimpin smartwatch GPS multisport yang inovatif, Garmin menyelenggarakan perayaan meriah di Indonesia pada…

Bolehkah Anak Terkena Diabetes untuk Berpuasa?

    Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) menyebut anak dengan diabetes melitus tipe satu aman untuk menunaikan puasa Ramadhan asalkan…

BERITA LAINNYA DI Kesehatan

Agar Stamina Terjaga Saat Puasa - Penting Pahami Pola Nutrisi Sehat Saat Sahur dan Berbuka

Konsumsi masyarakat saat puasa Ramadan menjadi dua kali lipat, maka penting bagi masyarakat untuk menjaga stamina dengan apa yang dikonsumsi.…

Garmin Rayakan Hari Perempuan - Kampanyekan Jiwa Raga Bugar Lewat Run Like A Girl

Dalam rangka merayakan International Women’s Day 2024, pemimpin smartwatch GPS multisport yang inovatif, Garmin menyelenggarakan perayaan meriah di Indonesia pada…

Bolehkah Anak Terkena Diabetes untuk Berpuasa?

    Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) menyebut anak dengan diabetes melitus tipe satu aman untuk menunaikan puasa Ramadhan asalkan…