Agresif Edukasi Pasar Modal - Investor Saham di Papua Meningkat Tajam

NERACA

Jayapura –Memasyarakatkan masyarakat Indonesia kepada industri pasar modal tidak hanya fokus di pulau Jawa, namun juga masyarakat Indonesia Timur dan termasuk Jayapura. Maka dalam rangka meningkatkan jumlah investor lokal, PT Bursa Efek Indonesia (BEI) terus agresif melakukan edukasi pasar modal kepada masyarakat Papua. Alhasil, dalam dua tahun terakhir, pihak BEI mengklaim jumlah investor saham di Provinsi Papua meningkat cukup signifikan.

Kepala Kantor Perwakilan PT BEI Jayapura, M Wira Adi Brata mengatakan, saat ini minat masyarakat Papua terhadap investasi di pasar modal cukup berkembang pesat. Hal ini bisa dibuktikan peningkatan jumlah investor saham di Papua belum lama ini, “Pada 2012 kami datang ke Papua untuk sosialisasi investasi pasar modal dan saat itu baru sekitar 400 warga Papua yang menjadi investor saham. Kini, mencapai 775 orang,”ujarnya di Jayapura, kemarin.

Dia menyebutkan, saat ini investor saham di Provinsi Papua terdata sebanyak 775 orang dan 698 orang di antaranya merupakan pemegang sub rekening efek (SRE) aktif. Tercatat, dari jumlah investor saham itu, terbanyak di Kota dan Kabupaten Jayapura yang mencapai 529 orang dan sebanyak 484 orang diantaranya merupakan pemegang SRE aktif.

Selanjutnya, di Kabupaten Mimika, sebanyak 99 orang dan 91 orang diantaranya pemegang SRE aktif, Kebupaten Merauke sebanyak 56 orang, dan 47 orang diantaranya pemegang SRE aktif, dan Kabupaten Biak Numfor sebanyak 53 orang, dan 41 orang diantaranya pemegang SRE aktif.

Kemudian di Kabupaten Jayawijaya terdapat 14 investor saham, 13 diantaranya pemegang SRE aktif, Kabupaten Nabire sembilan investor saham, delapan diantaranya pemegang SRE aktif, dan Kabupaten Keerom sebanyak lima investor dan semuanya pemegang SRE aktif.

Sementara di Kabupaten Yahukimo terdapat tiga investor saham dan dua diantaranya pemegang SRE aktif, dan Kabupaten Yapen Waropen memiliki dua investor saham dan dua-duanya pemegang SRE aktif. Lima kabupaten lainnya di Provinsi Papua, masing-masing Asmat, Paniai, Sarmi, Tolikara, dan Yalimo, masing-masing memiliki satu investor saham dan masih memegang SRE aktif,”Di Provinsi Papua Barat, juga terdapat pemegang saham yang mencapai 139 orang dan 130 orang diantaranya pemegang SRE aktif, yang menyebar di tujuh kabupaten/kota,"ungkapnya.

Rinciannya, di Kota dan Kabupaten Sorong terdapat 77 orang investor saham, 72 diantaranya pemegang SRE aktif, di Kabupaten Manokwari sebanyak 41 investor saham, 37 diantaranya pemegang SRE aktif, dan di Kabupaten Fak-Fak terdapat 13 investor saham dan semuanya pemegang SRE aktif.

Di Kabupaten Raja Ampat, dan Kabupaten Teluk Bintuni, masing-masing terdapat tiga investor saham dan semuanya masih memegang SRE aktif,”Di Kabupaten Sorong Selatan ada dua investor saham, dan keduanya pemegang SRE aktif," ujarnya.

Wira menyebut, selain kalangan pengusaha di Papua dan Papua Barat, investor saham itu juga berasal dari kalangan mahasiswa,”Kami sudah bentuk investor club di Jayapura, yang merupakan wadah 'sharing' informasi sehingga ada tukar menukar informasi, saham mana yang dibeli si A dan si B,”ungkapnya. (ant/bani)

BERITA TERKAIT

Metropolitan Land Raih Marketing Sales Rp438 Miliar

NERACA Jakarta – Emiten properti, PT Metropolitan Land Tbk (MTLA) atau Metland membukukan marketing sales hingga kuartal I-2024 sebesar Rp…

Hartadinata Tebar Dividen Final Rp15 Per Saham

Rapat umum pemegang saham tahunan (RUPST) PT Hartadinata Abadi Tbk. (HRTA) akan memberikan dividen final tahun buku 2023 sebesar Rp15…

Kenaikan BI-Rate Positif Bagi Pasar Modal

NERACA Jakarta  - Ekonom keuangan dan praktisi pasar modal, Hans Kwee menyampaikan kenaikan suku bunga acuan Bank Indonesia (BI) atau BI-Rate…

BERITA LAINNYA DI Bursa Saham

Metropolitan Land Raih Marketing Sales Rp438 Miliar

NERACA Jakarta – Emiten properti, PT Metropolitan Land Tbk (MTLA) atau Metland membukukan marketing sales hingga kuartal I-2024 sebesar Rp…

Hartadinata Tebar Dividen Final Rp15 Per Saham

Rapat umum pemegang saham tahunan (RUPST) PT Hartadinata Abadi Tbk. (HRTA) akan memberikan dividen final tahun buku 2023 sebesar Rp15…

Kenaikan BI-Rate Positif Bagi Pasar Modal

NERACA Jakarta  - Ekonom keuangan dan praktisi pasar modal, Hans Kwee menyampaikan kenaikan suku bunga acuan Bank Indonesia (BI) atau BI-Rate…