Dana Asing Masuk, IHSG Lanjutkan Penguatan

NERACA

Jakarta – Mengakhiri perdagangan saham di Bursa Efek Indonesia (BEI) Selasa kemarin, indeks harga saham gabungan (IHSG) balik arah ke zona hijau dengan ditutup menguat 49,758 poin (0,99%) ke level 5.070,821. Sementara Indeks LQ45 melonjak 10,258 poin (1,19%) ke level 870,462. Gencarnya aksi beli di penghujung perdagangan membuat indeks naik tinggi.

Pada perdagangan berikutnya, indeks BEI diproyeksikan akan bergerak menguat seiring dengan pulihnya investor asing untuk menginvestasikan dananya di pasar modal,”Faktor teknikal mendorong indeks BEI bergerak naik, pelaku pasar saham kembali mengakumulasi saham setelah pada hari sebelumnya mengalami tekanan," kata analis Asjaya Indosurya Securities, William Surya Wijaya di Jakarta, Selasa (15/7).

Di sisi lain, dia menambahkan aliran dana investor asing juga masih masuk ke pasar saham sehingga menopang indeks BEI di area positif. Dia menuturkan, masih kuatnya dana asing itu maka IHSG BEI Rabu berpotensi menembus level 5.116 poin, dan belum terlihat potensi tekanan untuk saat ini.

Sementara analis HD Capital Yuganur Wijanarko mengatakan, bursa saham regional yang berada dalam area positif menjadi salah satu pendorong indeks BEI menguat,”Secara teknikal, kondisi regional itu mengangkat posisi tren dari sebelumnya mendatar ke potensi tren penguatan,”paparnya.

Dia menambahkan bahwa di tengah sentimen politik seperti saat ini pelaku pasar juga dapat mencermati saham-saham berkapitalisasi besar, infrastruktur, konstruksi, dan semen menjelang pengumuman hasil komisi pemilihan umum (KPU) pada 22 Juli nanti.

Pada perdagangan kemarin, hanya satu sektor melemah kena aksi ambil untung investor lokal, yaitu sektor perkebunan. Sedangkan saham-saham konstruksi memimpin penguatan, sektornya melonjak hingga lebih dari 2%.

Dana asing belum berhenti masuk lantai bursa. Transaksi investor asing mencatat pembelian bersih (foreign net buy) senilai Rp 283,2 miliar di seluruh pasar. Perdagangan berjalan moderat dengan frekuensi transaksi sebanyak 207.604 kali dengan volume 5,311 miliar lembar saham senilai Rp 5,264 triliun. Sebanyak 186 saham naik, 113 turun, dan 81 saham stagnan.

Bursa-bursa di Asia bergerak mix cenderung menguat, hanya bursa Singapura yang melemah. Sentimen positif datang dari Wall Street, terutama Dow Jones yang sempat sentuh intraday tertinggi.
Saham-saham yang naik signifikan dan masuk dalam jajaran top gainers di antaranya adalah Multi Bintang (MLBI) naik Rp 30.000 ke Rp 1,07 juta, Goodyear (GDYR) naik Rp 1.000 ke Rp 18.000, Unilever (UNVR) naik Rp 975 ke Rp 31.375, dan Lippo Cikarang (LPCK) naik Rp 475 ke Rp 8.075.

Sementara saham-saham yang turun cukup dalam dan masuk dalam kategori top losers antara lain HM Astra Agro (AALI) turun Rp 525ke Rp 25.950, Indo Tambangraya (ITMG) turun Rp 200 ke Rp 25.050, Renuka (SQMI) turun Rp 200 ke Rp 1.050, dan Asahimas (AMFG) turun Rp 175 ke Rp 7.125.

Perdagangan sesi pertama, indeks BEI ditutup menguat 26,901 (0,54%) ke level 5.047,964. Sementara Indeks LQ45 menguat 6,243 poin (0,73%) ke level 866,447. Dua sektor melemah kena aksi ambil untung investor lokal, yaitu sektor perkebunan dan industri dasar. Sedangkan saham-saham konstruksi memimpin penguatan, sektornya melonjak hingga 1,51%.

Perdagangan berjalan moderat dengan frekuensi transaksi sebanyak 108.282 kali dengan volume 2,817 miliar lembar saham senilai Rp 2,273 triliun. Sebanyak 151 saham naik, 121 turun, dan 61 saham stagnan. Saham-saham yang naik signifikan dan masuk dalam jajaran top gainers di antaranya adalah Unilever (UNVR) naik Rp 975 ke Rp 31.375, Lippo Cikarang (LPCK) naik Rp 300 ke Rp 7.900, Waran Tjiwi Kimia (TKIM-W) naik Rp 289 ke Rp 290, dan Surya Toto (TOTO) naik Rp 200 ke Rp 6.700. Sementara saham-saham yang turun cukup dalam dan masuk dalam kategori top losers antara lain HM Sampoerna (HMSP) turun Rp 800 ke Rp 68.700, Astra Agro (AALI) turun Rp 550 ke Rp 25.925, Indo Tambangraya (ITMG) turun Rp 300 ke Rp 24.950, dan Renuka (SQMI) turun Rp 170 ke Rp 1.080.

Diawal perdagangan, indeks BEI dibuka naik 11,89 poin atau 0,24% menjadi 5.032,95 dan indeks 45 saham unggulan (LQ45) menguat 3,11 poin (0,36%) ke level 863,31,”IHSG BEI kembali bergerak menguat seiring masih masuknya dana asing ke pasar modal domestik, itu merupakan petanda bahwa pasar saham di dalam negeri masih berpotensi memberikan keuntungan," kata William Surya Wijaya.

Menurut dia, indeks BEI masih berada dalam pola tren menguat meski dibayangi oleh pelemahan mata uang rupiah terhadap dolar AS,”Indeks BEI masih bergerak dalam fase konsolidasi, diperkirakan IHSG bergerak di rentang 4.989-5.091 poin pada Selasa," tuturnya.

Sementara Kepala Riset Trust Securities Reza Priyambada menambahkan, positifnya laju bursa saham global menjadi salah satu sentimen positif bagi indeks BEI meskipun peluang terjadinya kenaikan masih cenderng terbatas."Masih maraknya aksi ambil untung dan kemungkinan sudah lewatnya imbas pilpres membuat pelaku pasar cenderung bertahan," katanya.

Tercatat bursa regional, di antaranya indeks Bursa Hang Seng dibuka menguat 114,95 poin (0,49%) ke level 23.461,62, indeks Nikkei naik 119,84 poin (0,78%) ke level 15.416,66 dan Straits Times menguat 1,77 poin (0,05%) ke posisi 3.292,21. (bani)

BERITA TERKAIT

Metropolitan Land Raih Marketing Sales Rp438 Miliar

NERACA Jakarta – Emiten properti, PT Metropolitan Land Tbk (MTLA) atau Metland membukukan marketing sales hingga kuartal I-2024 sebesar Rp…

Hartadinata Tebar Dividen Final Rp15 Per Saham

Rapat umum pemegang saham tahunan (RUPST) PT Hartadinata Abadi Tbk. (HRTA) akan memberikan dividen final tahun buku 2023 sebesar Rp15…

Kenaikan BI-Rate Positif Bagi Pasar Modal

NERACA Jakarta  - Ekonom keuangan dan praktisi pasar modal, Hans Kwee menyampaikan kenaikan suku bunga acuan Bank Indonesia (BI) atau BI-Rate…

BERITA LAINNYA DI Bursa Saham

Metropolitan Land Raih Marketing Sales Rp438 Miliar

NERACA Jakarta – Emiten properti, PT Metropolitan Land Tbk (MTLA) atau Metland membukukan marketing sales hingga kuartal I-2024 sebesar Rp…

Hartadinata Tebar Dividen Final Rp15 Per Saham

Rapat umum pemegang saham tahunan (RUPST) PT Hartadinata Abadi Tbk. (HRTA) akan memberikan dividen final tahun buku 2023 sebesar Rp15…

Kenaikan BI-Rate Positif Bagi Pasar Modal

NERACA Jakarta  - Ekonom keuangan dan praktisi pasar modal, Hans Kwee menyampaikan kenaikan suku bunga acuan Bank Indonesia (BI) atau BI-Rate…