Kronologi Kontrak Beli LNG Tangguh ke Tiongkok

 


2002,  Kontrak awal antara British Petroleum (BP) sebagai pihak yang ditunjuk oleh pemerintah untuk mencari pembeli gas. Didapat pembeli CNOOC dari Fujian, Tiongkok dengan harga 5,25% x JCC (Japan Crude Cocktail) + 1,35 (FOB). Harga JCC-nya dipatok maksimum US$ 26/bbl, hingga ketemu harga gas Tangguh ke Fujian tetap di kisaran  US$ 2,7 per mmbtu. Ketentuan harga yang dibatasi maksimum 2,7 per mmbtu (JCC maksimum US$ 26/bbl) ini dinilai banyak pengamat terlalu murah.

2006, diadakanlah renegosiasi, pihak penjual dan pembeli sepakat untuk menaikkan harga batas atas JCC menjadi US$ 38/bbl. Dengan kenaikan harga JCC ini maka harga gas Tangguh meningkat menjadi US$ 3,3 per mmbtu.

2010, kembali diadakan renegosiasi, namun tidak berhasil mencapai kesepakatan harga.

2012, usai bertemu dengan Presiden China Hu Jintao, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono meminta Menteri Energi Dan Sumber Daya Mineral, Jero Wacik untuk melakukan renegosiasi harga gas Tangguh yang dijual ke Fujian dengan alasan  penetapan harga itu belum adil. Artinya, harga minyak dunia terus berubah naik, sedangkan harga gas ke Fujian tetap US$ 3,3 per mmbtu.
Menindaklanjuti instruksi Presiden, Menteri ESDM mengundang Presiden dan CEO CNOOC, meski diakui sulit oleh Menteri ESDM namun renegosiasi tahap berjalan dengan baik. “Secara kontrak dia kuat,  kalau dia mengatakan ga mau, sulit sudah kita, kontraknya bunyinya begitu,” ujar Menteri ESDM.

2014, Menteri mengungkapkan, terjadi dialog yang baik diawali pendekatan budaya di mana persahabatan Indonesia dan Tiongkok sudah berjalan cukup lama dan akhirnya, pihak Presiden CNOOC Wang Yilin mengatakan kepada Menteri ESDM agar kedua belah pihak segera membentuk tim renegosiasi. “Saya segera membentuk tim renegosiasi yang terdiri dari Ditjen Migas, SKK Migas, BP, termasuk Wamen ESDM dan saya yang memimpin,”  ujar Wacik.
“Perkembangan renegosiasi terus saya dimonitor, dan akhirnya minggu lalu, amandement agreement kontrak baru ditandatangani pada tanggal 20 Juni 2014. Saya ke Beijing bertemu dengan pihak CNOOC dan kita sepakati harga gas yang baru, dengan harga maksimum JCC dihilangkan (removel of JCC price cap), harga akan mengikuti JCC tanpa ada batasan maksimum. Ini merupakan kesepakatan yang luar biasa," ujarnya.

Harga 2014 didapatkan rumus sebagai berikut,  0,0650 x JCC + 1,5. Jika perkiraan harga bulan Juli JCC US$ 110/bbl,  harga gas Tangguh ke Fujian adalah US$ 8,65/MMBTU.
Harga 2015, rumusnya adalah, 0,090 x JCC + 1,3. Jika perkiraan harga JCC US$ 110/bbl maka harga gas Tangguh adalah US$ 11,2/MMBTU.

Harga 2016, 0,1050 x JCC + 1,5, jika perkiraan harga JCC adalah  US$ 110/bbl maka harganya adalah US$ 13,05/MMBTU.

Harga 2017, 0,110 x JCC + 2,3  dengan perkiraan harga JCC US$ 110/bbl, maka akan didapat harga US$ 14,4/MMBTU. (saksono)

BERITA TERKAIT

Jurus Jitu Selamatkan UMKM

Jurus Jitu Selamatkan UMKM  Pelaku UMKM sebenarnya tidak membutuhkan subsidi bunga. Yang sangat mendesak diperlukan adalah penguatan modal untuk memulai…

Tegakkan Protokol Kesehatan di Pilkada 2020

Tegakkan Protokol Kesehatan di Pilkada 2020 Dalam konteks masih terjadinya penularan dengan grafik yang masih naik, sejumlah pihak meminta pemerintah…

Jangan Buru-Buru Menutup Wilayah

Jangan Buru-Buru Menutup Wilayah Strategi intervensi berbasis lokal, strategi intervensi untuk pembatasan berskala lokal ini penting sekali untuk dilakukan, baik…

BERITA LAINNYA DI

Jurus Jitu Selamatkan UMKM

Jurus Jitu Selamatkan UMKM  Pelaku UMKM sebenarnya tidak membutuhkan subsidi bunga. Yang sangat mendesak diperlukan adalah penguatan modal untuk memulai…

Tegakkan Protokol Kesehatan di Pilkada 2020

Tegakkan Protokol Kesehatan di Pilkada 2020 Dalam konteks masih terjadinya penularan dengan grafik yang masih naik, sejumlah pihak meminta pemerintah…

Jangan Buru-Buru Menutup Wilayah

Jangan Buru-Buru Menutup Wilayah Strategi intervensi berbasis lokal, strategi intervensi untuk pembatasan berskala lokal ini penting sekali untuk dilakukan, baik…