Investasikan Dana Rp 51,87 Miliar - Erajaya Akuisisi Perusahaan Ponsel Malaysia

NERACA

Jakarta – Lambat tapi pasti, ekspansi bisnis PT Erajaya Swasembada Tbk (ERAA) di pasar regional terus berkembang pesat. Belum lama ini, perseroan membeli 600.000 saham milik distributor produksi Apple Inc asal Malaysia yakni, CG Computers SDN Bhd. Informasi tersebut disampaikan perseroan dalam siaran persnya di Jakarta, kemarin.

Disebutkan, perseroan membeli melalui anak usahanya, PT Erafone sehingga akan menjadi pemegang saham mayoritas dengan nilai akuisisi sekitar Rp 51,87 miliar. Proses akuisisi tersebut berjalan secara bertahap. Dengan demikian proses jual beli bersyarat tersebut akan rampung paling lambat pada 27 Agustus 2014.

Sebagai informasi,  guna memperluas pangsa pasar penjualan di domestik, PT Erajaya Swasembada Tbk (ERAA) terus agresig menambah gerai baru. Bahkan selama kuartal pertama tahun ini, perseroan menambah menambah tiga outlet Megastore guna menopang pendapatan di tahun ini. Ketiga outlet itu ada di Bogor, Palembang dan Bintaro. Selain itu perseroan juga membuka 9 outlet yang meliputi multibrand, branded dan joint business.

Bahkan untuk memperkuat pangsa pasar, khususnya brand lokal ponsel Venera, PT Erajaya Swasembada Tbk bakal membangun pabrik manufaktur dan perakitan ponsel di dalam negeri,”Kami ingin bangun pabrik Venera tahun ini. Hal ini sesuai dengan aturan pemerintah atau sesuai dengan aturan yang sudah diterbitan Menteri Perdagangan soal impor ponsel pada tahun 2012. Adapun batas waktu anjuran ini adalah tiga tahun. jadi, kami ingin bangun pabrik itu secepatnya," kata Direktur PT Erajaya Swasembada Tbk, Sim Chee Ping.

Dia menjelaskan, rencana pembangunan pabrik sendiri merupakan respon perseroan terhadap aturan baru yang dirilis Kementerian Perdagangan tentang impor telepon seluler, komputer genggam dan komputer tablet di Indonesia. Aturan ini tertuang dalam Peraturan Menteri Perdagangan Nomor 82/M-DAG/PER/12/2012.
Menurut Sim Chee Ping, dalam aturan ini disebutkan, pemerintah menganjurkan distributor ponsel impor dapat membangun pabrik di dalam negeri. "Kami sudah akuisisi tanahnya dimana nantinya pabrik Vnera itu berdiri," ungkapnya.

Sementara Direktur Utama PT Erajaya Swasembada Tbk, Budiarto Halim menambahkan, rencana pembangunan pabrik tenga di matangkan studi kelayakannya dan diperkirakan selesai dua atau tiga bulan kedepan,”Jadi, setelah proses itu kelar, kami tinggal 'start" saja pembangunan pabrik tersebut," tegasnya.
Soal dana investasi pembangunan pabrik dan pengembangan produk Verena, kata bakal menyedot dana sekitar Rp 50 miliar. Adapun dana tersebut, masuk dalam anggaran belanja modal (capital expenditure/capex) perseroan tahun ini sebesar Rp 210 miliar."Yah, capex itu, akan dipergunakan untuk pengembangan bisnis Perseroan yaitu salah satunya pembangunan pabrik Verena (Rp 50 miliar) di dalamnya, atau totalnya sekitar Rp 100 miliar. Sedangkan sisanya, yang sekitar Rp 110 miliar akan dialokasikan untuk pembangunan gedung (kantor) perseroan di Jakarta Barat," imbuhnya. (bani)

 

BERITA TERKAIT

Metropolitan Land Raih Marketing Sales Rp438 Miliar

NERACA Jakarta – Emiten properti, PT Metropolitan Land Tbk (MTLA) atau Metland membukukan marketing sales hingga kuartal I-2024 sebesar Rp…

Hartadinata Tebar Dividen Final Rp15 Per Saham

Rapat umum pemegang saham tahunan (RUPST) PT Hartadinata Abadi Tbk. (HRTA) akan memberikan dividen final tahun buku 2023 sebesar Rp15…

Kenaikan BI-Rate Positif Bagi Pasar Modal

NERACA Jakarta  - Ekonom keuangan dan praktisi pasar modal, Hans Kwee menyampaikan kenaikan suku bunga acuan Bank Indonesia (BI) atau BI-Rate…

BERITA LAINNYA DI Bursa Saham

Metropolitan Land Raih Marketing Sales Rp438 Miliar

NERACA Jakarta – Emiten properti, PT Metropolitan Land Tbk (MTLA) atau Metland membukukan marketing sales hingga kuartal I-2024 sebesar Rp…

Hartadinata Tebar Dividen Final Rp15 Per Saham

Rapat umum pemegang saham tahunan (RUPST) PT Hartadinata Abadi Tbk. (HRTA) akan memberikan dividen final tahun buku 2023 sebesar Rp15…

Kenaikan BI-Rate Positif Bagi Pasar Modal

NERACA Jakarta  - Ekonom keuangan dan praktisi pasar modal, Hans Kwee menyampaikan kenaikan suku bunga acuan Bank Indonesia (BI) atau BI-Rate…