Awal Ramadan - Harga dan Pasokan Kebutuhan Pokok Aman

NERACA

Jakarta - Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Chairul Tanjung bersama Menteri Perdagangan RI Muhammad Lutfi, Menteri Pertanian Suswono, Menteri Negara BUMN Dahlan Iskan, Kepala Bulog Soetarto Ali Moesa, Anggota Komisi VI DPR Edi Kuntadi, serta Perwakilan Kadin DKI Jakarta Sarman Simanjorang melakukan pemantauan harga, pasokan, dan ketersediaan barang kebutuhan pokok pasar secara langsung di pasar tradisional Kramat Jati dan Pasar Induk Sayur Mayur Kramat Jati, Jakarta Timur, akhir pekan kemarin.

Menteri Perdagangan Muhammad Lutfi mengatakan bahwa pemantauan ini dilakukan guna menjaga stabilitas harga dan ketersediaan barang kebutuhan pokok masyarakat khususnya pada bulan puasa dan Lebaran 2014. “Kami akan terus berupaya agar pasokan barang kebutuhan pokok selalu cukup tersedia di pasar-pasar sehingga harga tetap stabil. Masyarakat juga diharapkan tidak melakukan pola belanja yang berlebihan menjelang Lebaran karena dapat memicu kenaikan harga," kata Mendag.

Memasuki bulan puasa, harga beberapa barang kebutuhan pokok di Pasar Tradisional Kramat Jati terpantau relatif stabil dalam tiga hari terakhir. Kondisi tersebut ditunjang oleh tersedianya pasokan yang cukup untuk komoditas barang kebutuhan pokok seperti beras, minyak goreng, tepung terigu, gula pasir, telur ayam, daging ayam, daging sapi, cabe merah, dan bawang merah sehingga diharapkan ketersediaan dapat terjamin hingga H-1 dan pasca-Lebaran.

Setelah mengunjungi beberapa kios barang kebutuhan pokok di Pasar Tradisional Kramat Jati, Mendag mendapatkan bahwa harga telur ayam ras di pasar tersebut sekitar Rp 19.500 kg.  “Harga ini lebih rendah dibanding harga rata-rata telur ayam ras di tingkat nasional yaitu Rp 20.755/kg,”  jelasnya.

Menurut Mendag, hal yang sama juga terjadi untuk gula pasir dan minyak goreng curah dimana harganya masing-masing adalah Rp 11.000/kg dan Rp 11.364/liter atau lebih rendah dibanding harga rata-rata nasional yaitu masing-masing Rp 11.262/kg dan Rp 11.579/liter.

Lebih lanjut, Mendag menegaskan akan terus memantau kelancaran distribusi barang kebutuhan pokok untuk mengantisipasi kenaikan harga menjelang Lebaran. "Kami akan mengintensifkan pemantauan harga dan pasokan secara terus menerus, serta meningkatkan koordinasi dengan seluruh instansi terkait dan pelaku usaha yang berperan dalam stabilisasi harga dan ketersediaan pasokan. Selain itu, Kementerian Perdagangan bersama dengan Dinas Perdagangan di daerah dan para pelaku usaha juga terus melaksanakan kegiatan Pasar Murah selama bulan puasa di berbagai kota di seluruh wilayah Indonesia," ujarnya.

Setelah meninjau Pasar Tradisional Kramat Jati, Mendag bersama rombongan melanjutkan peninjauan ke Pasar Induk Sayur Mayur Kramat Jati. Kunjungan ini dilakukan untuk mengetahui perkembangan harga dan kecukupan pasokan pangan segar hortikultura seperti cabe dan bawang karena Pasar Induk Kramat Jati merupakan barometer perkembangan harga untuk komoditas tersebut di DKI Jakarta. Hampir 65% atau 99 pasar dari total 152 pasar di DKI Jakarta bersumber dari pasar induk tersebut sehingga pengaruhnya sangat signifikan terhadap perkembangan harga pasar tradisional di Jabodetabek dan sekitarnya.

Untuk puasa dan Lebaran tahun ini, sambung Mendag, masyarakat tidak perlu khawatir seperti pada tahun-tahun sebelumnya. Pasalnya, harga dan pasokan komoditas hortikultura yang sering dikonsumsi masyarakat seperti cabe, bawang merah, bawang putih, serta sayur mayur di Pasar Induk Kramat Jati masih dalam batas normal. Hal ini ditunjang dengan kondisi dimana beberapa daerah sentra produksi justru sedang panen pada saat ini. “Yang terpenting pasokan dan ketersediaan itu cukup. Kalau pun saat ini harganya naik, itu masih pada batas normal ,” tegas Mendag.

Berdasarkan pantauan Kementerian Perdagangan di Pasar Induk Kramat Jati per 26 Juni 2014, harga cabe merah keriting dan cabe rawit merah masing-masing mengalami kenaikan 7,14% dan 11,11%. Bila dibandingkan dengan harga sehari yang lalu, masing-masing menjadi Rp 7.500/kg dan Rp 10.000/kg. Sementara itu, harga cabe merah besar relatif stabil yaitu Rp 10.000/kg.

Untuk pasokan cabe di Pasar Induk Kramat Jati per 26 Juni 2014, sebanyak 140 ton atau turun 28,21% dibanding pasokan sehari sebelumnya. Pasokan cabe secara normal berada di kisaran 150-200 ton/hari. “Pasokan cabe untuk puasa dan Lebaran tahun ini dipastikan cukup mengingat daerah pemasok seperti Jawa Barat, Jawa Tengah, dan Jawa Timur sedang mengalami panen raya,”  ujar Mendag.

"Kami juga akan mengupayakan agar kenaikan harga dapat diminimalisir. Pemerintah Pusat, Pemerintah Daerah, dan para pelaku usaha, dalam menyambut bulan puasa dan lebaran, telah siap bekerja sama untuk menggelar Pasar Murah dan Operasi Pasar di berbagai titik di seluruh Indonesia,"  imbuhnya.

Mendag juga berharap ketersediaan barang kebutuhan pokok yang cukup ini dapat berlangsung hingga seterusnya. “ Khusus untuk cabe rawit merah, seiring dengan adanya tambahan pasokan ke pasar dan tren penurunan harga di tingkat konsumen, diharapkan tidak memberikan andil terhadap inflasi kelompok bahan pangan pokok bulan Juni 2014,”  pungkasnya.

Harga Kebutuhan Pokok

Harga beberapa kebutuhan pokok per 26 Juni 2014 (H-2 Puasa 2014) dibanding seminggu sebelumnya masih relatif stabil. Hanya harga daging ayam ras (Rp 31.724/kg), cabe merah besar (Rp 18.657/kg), cabe rawit merah (Rp 25.157/kg), dan bawang merah (Rp 27.283/kg) yang mengalami kenaikan harga, tetapi masih pada batas toleransi kenaikan.

Sedangkan untuk komoditas lainya seperti beras, gula pasir, minyak goreng, tepung terigu, daging sapi, telur ayam ras, cabe merah keriting, dan bawang putih relatif stabil. Mendag menambahkan, bahwa secara umum harga barang kebutuhan pokok sampai dengan saat ini masih relatif stabil, hanya beberapa komoditas yang mengalami kenaikan. Yang perlu terus diantisipasi yaitu adanya peningkatan permintaan yang tinggi dari masyarakat menjelang bulan puasa dan Lebaran 2014 karena secara tidak langsung akan berpengaruh terhadap kenaikan harga. Namun, Mendag menegaskan sekali lagi bahwa ketersediaan pasokan sampai dengan Lebaran relatif cukup.

BERITA TERKAIT

Pelaku Transhipment Dari Kapal Asing Ditangkap - CEGAH ILLEGAL FISHING

NERACA Tual – Kapal Pengawas Orca 06 milik Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) berhasil mengamankan Kapal Pengangkut Ikan asal Indonesia yang…

Puluhan Ton Tuna Loin Beku Rutin Di Ekspor ke Vietnam

NERACA Morotai – Karantina Maluku Utara kembali memfasilitasi ekspor tuna loin beku sebanyak 25 ton tujuan Vietnam melalui Satuan Pelayanan…

Libur Lebaran Dorong Industri Parekraf dan UMKM

NERACA Jakarta – Tingginya pergerakan masyarakat saat momen mudik dan libur lebaran tahun ini memberikan dampak yang besar terhadap industri…

BERITA LAINNYA DI Perdagangan

Pelaku Transhipment Dari Kapal Asing Ditangkap - CEGAH ILLEGAL FISHING

NERACA Tual – Kapal Pengawas Orca 06 milik Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) berhasil mengamankan Kapal Pengangkut Ikan asal Indonesia yang…

Puluhan Ton Tuna Loin Beku Rutin Di Ekspor ke Vietnam

NERACA Morotai – Karantina Maluku Utara kembali memfasilitasi ekspor tuna loin beku sebanyak 25 ton tujuan Vietnam melalui Satuan Pelayanan…

Libur Lebaran Dorong Industri Parekraf dan UMKM

NERACA Jakarta – Tingginya pergerakan masyarakat saat momen mudik dan libur lebaran tahun ini memberikan dampak yang besar terhadap industri…