IHSG Akhir Pekan Masih di Zona Hijau

NERACA

Jakarta – Mengakhiri perdagangan saham di Bursa Efek Indonesia (BEI), indeks harga saham gabungan (IHSG) ditutup menguat tajam 33,438 poin (0,69%) ke level 4.872,420. Sementara Indeks LQ45 ditutup melaju 7,502 poin (0,92%) ke level 822,843. Derasnnya aksi beli yang dilakukan investor saat penutupan perdagangan menjadi pemicu menguatnya indeks BEI, meskipun dihadapkan sentiment negatif melemahnya nilai tukar rupiah terhadap dolar AS di posisi Rp 12.097 per dolar AS dibandingkan posisi pada penutupan perdagangan kemarin di Rp 12.070 per dolar AS.

Analis HD Capital Yuganur Wijanarko mengatakan, menguatnya bursa saham di kawasan Asia menjadi salah satu pendorong indeks BEI di tengah minimnya sentimen fundamental baik dari dalam negeri maupun eksternal,”Kenaikan bursa regional cukup menolong IHSG BEI untuk tidak kembali tertekan," katanya di Jakarta, Kamis (26/6).

Di sisi lain, lanjut dia, sebagian pelaku pasar saham di dalam negeri juga cederung membangun posisi beli menjelang pemilu presiden pada 9 Juli 2014 mendatang. Seluruh sektor saham pada Kamis bergerak menguat dipimpin oleh sektor infrastruktur yang naik 0,98% dan sektor pertambangan 0,97%. Berikutnya, indeks BEI Jum’at akhir pekan, diproyeksikan akan kembali mempertahankan penguatan kemarin.

Pada perdagangan kemarin, indeks sektor infrastruktur langsung melesat paling tinggi di antara indeks sektoral lainnya. Semua indeks sektoral akhirnya mampu menguat di penghujung perdagangan. Investor asing masih memilih aksi tunggu sampai situasi politik di dalam negeri kondusif. Transaksi investor asing hingga sore hari ini tercatat melakukan penjualan bersih (foreign net sell) senilai Rp 28,28 miliar di seluruh pasar.

Perdagangan berjalan sepi dengan frekuensi transaksi sebanyak 179.843 kali dengan volume 4,012 miliar lembar saham senilai Rp 4,394 triliun. Sebanyak 180 saham naik, 91 turun, dan 79 saham stagnan. Bursa regional mempertahankan momentum penguatan hingga sore kemarin. Bursa saham Hong Kong melesat paling tinggi hingga lebih dari 1,45%.

Saham-saham yang naik signifikan dan masuk dalam jajaran top gainers di antaranya adalah Gudang Garam (GGRM) naik Rp 975 ke Rp 52.975, BCA (BBCA) naik Rp 300 ke Rp 11.000, BCA (BBCA) naik Rp 300 ke Rp 29.300, dan Bukit Asam (PTBA) naik Rp 250 ke Rp 10.550. Sementara saham-saham yang turun cukup dalam dan masuk dalam kategori top losers antara lain Century Textile (CNTX) turun Rp 1.250 ke Rp 8.000, Maskapai Reasuransi (MREI) turun Rp 550 ke Rp 5.000, Multi Bintang (MLBI) turun Rp 500 ke Rp 1,08 juta, dan Siantar Top (STTP) turun Rp 215 ke Rp 2.600.

Perdagangan sesi pertama, indeks BEI ditutup menguat 12,866 poin (0,27%) ke level 4.851,848. Sementara Indeks LQ45 tumbuh 2,823 poin (0,35%) ke level 818,164. Indeks sektor finansial langsung melesat paling tinggi di antara indeks sektoral lainnya. Sektor yang terkena aksi ambil untung siang ini di antaranya agrikultur, konsumer, dan aneka industri.

Perdagangan berjalan sepi dengan frekuensi transaksi sebanyak 90.512 kali dengan volume 2,047 miliar lembar saham senilai Rp 2,295 triliun. Sebanyak 152 saham naik, 85 turun, dan 63 saham stagnan. Bursa regional kompak menguat hingga sesi pertama. Penguatan tertinggi dialami pasar saham Hong Kong. Dolar AS juga tekuk lutut di hadapan mata uang kawasan.


Saham-saham yang naik signifikan dan masuk dalam jajaran top gainers di antaranya adalah BCA (BBCA) naik Rp 200 ke Rp 10.900, Selamat Sempurna (SMSM) naik Rp 160 ke Rp 4.505, Sekar Bumi (SKBM) naik Rp 150 ke Rp 1.500, dan United Tractor (UNTR) naik Rp 100 ke Rp 23.000. Sementara saham-saham yang turun cukup dalam dan masuk dalam kategori top losers antara lain Indo Tambangraya (ITMG) turun Rp 300 ke Rp 27.000, Astra Agro (AALI) turun Rp 225 ke Rp 28.775, Gudang Garam (GGRM) turun Rp 225 ke Rp 51.775, dan Matahari (LPPF) turun Rp 125 ke Rp 13.575.

Diawal perdagangan, indeks BEI dibuka naik sebesar 8,00 poin atau 0,17% ke posisi 4.846,98. Sementara itu, indeks 45 saham unggulan (LQ45) menguat 2,08poin (0,26%) ke level 817,43,”Kenaikan bursa AS turut mendorong bursa Asia, termasuk IHSG BEI yang dibuka menguat tipis. Kenaikan bursa AS itu seiring dengan ekspektasi membaiknya pertumbuhan ekonomi AS di kuartal kedua 2014," kata Analis Samuel Sekuritas Aiza.

Dia mengemukakan bahwa Bursa AS juga berhasil mengabaikan sentimen negatif dari penurunan bursa-bursa di Eropa sekitar satu persen akibat memanasnya konflik di Irak. Dirinya juga menambahkan bahwa pelaku pasar dapat mencermati saham-saham komoditas berbasis logam seperti Aneka Tambang (ANTM) dan Vale Indonesia (INCO) berpotensi menguat pada perdagangan Kamis ini seiring dengan penguatan harga Nikel dunia.

Sementara analis Asjaya Indosurya Securities William Surya wijaya menambahkan bahwa penguatan indeks BEI cenderung masih terbatas, pergerakan arah baru disinyalir akan terjadi pada awal bulan Juli 2014 seiring akan dirilisnya data ekonomi dalam negeri. Tercatat bursa regional, di antaranya indeks Bursa Hang Seng dibuka menguat 100,31 poin (0,44%) ke level 22.967,01, indeks Nikkei naik 51,08 poin (0,33%) ke level 15.317,91 dan Straits Times menguat 7,68 poin (0,24%) ke posisi 3.269,44. (bani)

 

BERITA TERKAIT

Metropolitan Land Raih Marketing Sales Rp438 Miliar

NERACA Jakarta – Emiten properti, PT Metropolitan Land Tbk (MTLA) atau Metland membukukan marketing sales hingga kuartal I-2024 sebesar Rp…

Hartadinata Tebar Dividen Final Rp15 Per Saham

Rapat umum pemegang saham tahunan (RUPST) PT Hartadinata Abadi Tbk. (HRTA) akan memberikan dividen final tahun buku 2023 sebesar Rp15…

Kenaikan BI-Rate Positif Bagi Pasar Modal

NERACA Jakarta  - Ekonom keuangan dan praktisi pasar modal, Hans Kwee menyampaikan kenaikan suku bunga acuan Bank Indonesia (BI) atau BI-Rate…

BERITA LAINNYA DI Bursa Saham

Metropolitan Land Raih Marketing Sales Rp438 Miliar

NERACA Jakarta – Emiten properti, PT Metropolitan Land Tbk (MTLA) atau Metland membukukan marketing sales hingga kuartal I-2024 sebesar Rp…

Hartadinata Tebar Dividen Final Rp15 Per Saham

Rapat umum pemegang saham tahunan (RUPST) PT Hartadinata Abadi Tbk. (HRTA) akan memberikan dividen final tahun buku 2023 sebesar Rp15…

Kenaikan BI-Rate Positif Bagi Pasar Modal

NERACA Jakarta  - Ekonom keuangan dan praktisi pasar modal, Hans Kwee menyampaikan kenaikan suku bunga acuan Bank Indonesia (BI) atau BI-Rate…