NERACA
Jakarta – Pembekalan terhadap Perwira Menengah TNI Angkatan Laut oleh Akademi Perikanan Sidoarjo berlangsung selama 10 hari (16 s/d 26 Juni 2014) yang bertempat di Kampus Akademi Perikanan Sidoarjo, merupakan inisiasi kerjasama yang sinergis antara Mabes TNI Angkatan Laut melalui Balurjaltim TNI AL dengan Akademi Perikanan Sidoarjo. Hal ini terungkap dalam keterangan tertulis Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Kelautan dan Perikanan (BPSDM KP) Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) yang dikutip Neraca, Kamis (26/6).
Perwira Menengah yang mengikuti kegiatan Pembekalan berasal dari berbagai intitusi Angkatan Laut yaitu Dislambar Koarmatim, Lantamal X, Sub Dinas Kodifikasi AL, Satrol Koarmatim, Pusdikbanmin Kobangdikal, Kadikopsla Kobangdikal, Yonmarhanlan V, Brigif 1 Marinir, Ditpers Kobangdikal, Rumkital AL, AAL, Lanal Yogyakarta, Set Lantamal V, dan Disbek Lantamal V.
Direktur Akademi Perikanan Sidoarjo, Endang Suhaedy dalam paparannya menyampaikan bahwa pembekalan terhadap Perwira Menengah TNI Angkatan Laut diharapkan akan menambah wawasan Para Perwira Menengah di lingkungan TNI AL terhadap berbagai potensi sumberdaya kelautan dan perikanan yang merupakan aset kekayaan, sumber kesejahteraan dan penggerak utama ekonomi nasional.
Sementara itu Kolonel Marinir Budianto, yang mewakili Pimpinan TNI AL, sangat mengapresiasi dan berterimakasih kepada Akademi Perikanan Sidoarjo, dengan penuh dedikasi dan profesional memberikan ilmu dan tambahan wawasan bagi para anggota TNI Angkatan Laut, yang akan menjadi bekal untuk mengelola sektor kelautan dan perikanan setelah memasuki masa Purna Tugas nantinya. Sebelum acara ditutup dilakukan Gelar Produk Budidaya dan Olahan Hasil Perikanan, dimana setiap peserta wajib dan mampu menjelaskan pertanyaan yang disampaikan oleh Komandan Balurjaltim. Sampai saat ini, APS telah memberikan pembekalan kepada 560 orang Perwira Menengah TNI Angkatan Laut.
Cinta Bahari
Akademi Perikanan Sidoarjo menjadi tujuan utama kunjungan dalam rangkaian kegiatan Bimbingan Mental Juang Remaja Bahari (BJRB) tahun 2014 (25/6) di bawah komando Lantamal V Surabaya. Endang Suhaedy memaparkan di hadapan 400 pemuda Indonesia peserta BJRB, bahwa Jejak kejayaan Nusantara pernah ditorehkan Bangsa Indonesia dengan kekuatan maritimnya pada masa Majapahit dengan Patih Gadjah Madanya dan kerajaan Sriwijaya. Namun, oleh penjajah Belanda, pola pemikiran dan pandangan (Mind Set) diubah menjadi Negara Agraris agar nenek moyang kita menanam rempah rempah yang hasilnya akan dibawa ke Negaranya tanpa adanya pengawasan di laut (padahal 1/3 luas wilayah Indonesia merupakan daratan dan 2/3 adalah lautan).
Dengan luas wilayah perairan mencapai 2/3 dari seluruh wilayah Indonesia, jumlah pulau mencapai 17.504 dengan garis pantai mencapai 81.000 km (terpanjang kedua di dunia setelah Kanada) menyimpan potensi sumberdaya kelautan dan perikanan yang cukup tinggi. Karena itu, tidak dapat dipungkiri bahwa sektor kelautan dan perikanan merupakan sektor andalan pembangunan ekonomi Indonesia saat ini dan yang akan datang. Saatnya para pemuda untuk berpaling ke laut “Laut Adalah Sumber Segala Kehidupan”.
Selanjutnya, Kaditpotsmar Lantamal V Letkol Didik Dwiantoko menyatakan bahwa BJRB bertujuan untuk membentuk dan memupuk nasionalisme dikalangan pemuda Indonesia. Dengan pengetahuan tentang dunia kelautan dan perikanan ini para pemuda memiliki rasa kebanggaan dan mencintai laut sebagai bagian terbesar wilayah Indonesia.
Sebelum meninggalkan Kampus Akademi Perikanan Sidoarjo, Peserta Bintal Juang Remaja Bahari (BJRB), juga melakukan kunjungan ke berbagai Instalasi, Laboratorium, dan Gedung Teaching Factory (TEFA) Budidaya dan Pengolahan Hasil Perikanan serta fasilitas pendidikan lainnya di Akademi Perikanan Sidoarjo.
Dalam momen lain, Akademi Perikanan Sidoarjo juga melakukan kuliah on line dengan Wollongong University – Australia dan ISE’M University of Montpellier 2 – France. Kuliah on line (video teleconference) langsung dari Kampus Akademi Perikanan Sidoarjo dengan University of Wollonggong-Australia (24/6) dan ISE’M University of Montpellier 2 – France (25/6).
NERACA Jakarta – Kementerian Perindustrian (Kemenperin) terus memantau situasi geopolitik dunia yang tengah bergejolak. Saat ini situasi Timur Tengah semakin…
Yayasan Konsumen Muslim Indonesia, lembaga perlindungan konsumen Muslim berbasis Jakarta, kembali menyuarakan desakan boikot dan divestasi saham Danone, raksasa bisnis…
NERACA Jakarta – Kegiatan promosi sawit dan bakti sosial diselenggarakan Forum Wartawan Pertanian (Forwatan) bersama tiga asosiasi hilir sawit yaitu…
NERACA Jakarta – Kementerian Perindustrian (Kemenperin) terus memantau situasi geopolitik dunia yang tengah bergejolak. Saat ini situasi Timur Tengah semakin…
Yayasan Konsumen Muslim Indonesia, lembaga perlindungan konsumen Muslim berbasis Jakarta, kembali menyuarakan desakan boikot dan divestasi saham Danone, raksasa bisnis…
NERACA Jakarta – Kegiatan promosi sawit dan bakti sosial diselenggarakan Forum Wartawan Pertanian (Forwatan) bersama tiga asosiasi hilir sawit yaitu…