Lebih Dari 100 Mahasiswa Indonesia Raih Erasmus Plus

NERACA

Pertumbuhan ekonomi ASEAN secara mengesankan telah melampaui ekonomi regional dan global lainnya. Tercatat dari tahun 2001 sampai 2013 pertumbuhan ekonomi ASEAN melaju pesat hingga 313%.

ASEAN yang menjadi rumah bagi sekitar 600 juta orang juga memiliki ambisi ekonomi yang mengesankan; yaitu Masyarakat Ekonomi ASEAN , dimana pada tahun 2015 ASEAN menargetkan terintegrasinya wilayah Asia Tenggara dengan pergerakan bebas barang, jasa, investasi, tenaga kerja dan modal.

Mengingat tenaga kerja sebagai salah satu target Masyarakat Ekonomi ASEAN, pendidikan tinggi memegang peran krusial bagi tercapainya integrasi ekonomi. Chartered Accountants in England and Walesmelaporkan, Indonesia tercatat sebagai negara ASEAN dengan jumlah tenaga kerja terbesar (40,6% dari 312,9 juta jiwa pada 2012), namun pada 2013, jumlah pekerja Indonesia dengan tingkat pendidikan tinggi baru 9,5% dari total pekerja. Sebagian besar tenaga kerja Indonesia masih berpendidikan primer atau lebih rendah.

Melalui program beasiswa Erasmus Mundus yang dibiayai oleh Uni Eropa, lebih dari 900 mahasiswa Indonesia telah berhasil memperoleh pendidikan tinggi kelas dunia sejak tahun 2004.

Duta Besar Uni Eropa untuk Indonesia, Brunei Darussalam dan ASEAN Y.M. Olof Skoog, meyakini bahwa pendidikan merupakan kunci bagi pertumbuhan ekonomi yang kuat dan berkelanjutan serta elemen yang penting dalam mengurangi angka kemiskinan dan ketimpangan sosial.

Sabtu, 21 Juni 2014 lalu, Duta Besar Skoog dan Kepala Biro Perencanaan dan Kerja Sama Internasional, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Bapak Ir. Ananto Kusuma Seta, M.Sc., Ph.D melepas lebih dari 100 mahasiswa/i Indonesia yang berkesempatan mendapat beasiswa pendidikan tingkat S-1, S-2, S-3 dan pasca-doktoral di Eropa mulai tahun akademik 2014

Para penerima beasiswa Erasmus Plus asal Indonesia ini merupakan bagian dari 2,000 mahasiswa terpilih dari seluruh dunia. Sebagian besar dari para penerima beasiswa Erasmus Plus akan melaksanakan studi mereka di sekurang-kurangnya dua perguruan tinggi berbeda yang terletak di dua negara Eropa yang berbeda.   

BERITA TERKAIT

Wisuda dan Dies Natalis ke 63, Rektor Moestopo : Terapkan Integritas, Profesionalisme dan Entrepreneurship Dalam Dunia Profesi

NERACA Jakarta – Universitas Moestopo Beragama menggelar wisuda dan Dies Natalis ke 63 di Jakarta Convention Centre (JCC) pada Selasa…

Mempersiapkan Perlengkapan Sebelum Masuk Sekolah

  Perlengkapan sekolah adalah hal yang sangat penting untuk disiapkan setelah libur panjang, salah satunya setelah libur Lebaran. Banyak persiapan yang perlu…

Blokir Game yang Memuat Unsur Kekerasan

  Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) kembali mengungkapkan pandangannya terkait game-game yang sering dimainkan kalangan anak-anak. Menurut lembaga tersebut, sudah seharusnya…

BERITA LAINNYA DI

Wisuda dan Dies Natalis ke 63, Rektor Moestopo : Terapkan Integritas, Profesionalisme dan Entrepreneurship Dalam Dunia Profesi

NERACA Jakarta – Universitas Moestopo Beragama menggelar wisuda dan Dies Natalis ke 63 di Jakarta Convention Centre (JCC) pada Selasa…

Mempersiapkan Perlengkapan Sebelum Masuk Sekolah

  Perlengkapan sekolah adalah hal yang sangat penting untuk disiapkan setelah libur panjang, salah satunya setelah libur Lebaran. Banyak persiapan yang perlu…

Blokir Game yang Memuat Unsur Kekerasan

  Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) kembali mengungkapkan pandangannya terkait game-game yang sering dimainkan kalangan anak-anak. Menurut lembaga tersebut, sudah seharusnya…