Danai Bisnis Properti - Adhi Persada Properti Terbitkan Obligasi Rp 500 Miliar

NERACA

Jakarta – Keseriusan PT Adhi Karya Tbk (ADHI) menggarap bisnis properti sudah tidak diragukan lagi. Bahkan untuk meraup pasar yang menjanjikan ini, perseroan melalui anak usahanya di bidang properti PT Adhi Persada Properti bakal menerbitkan obligasi senilai Rp 500 miliar pada September nanti. Rencananya, dana hasil obligasi akan digunakan untuk mendanai ekspansi bisnis dan akuisisi lahan.

Direktur Utama PT Adhi Persada Properti, Ipuk Nimpuno mengatakan, rencana penerbitan obligasi masih berlangsung dan diharapkan bisa dirilis sesuai targetnya, “Proses penerbitan obligasi sedang berlangsung, dengan menunjuk dua penjamin emisi yakni PT Danareksa Sekuritas dan Indo Primer Securities,”ujarnya di Jakarta, kemarin.

Menurut Ipuk, bunga kupon obligasi belum ditetapkan, tetapi diperkirakan 10,5% - 11,5%, dengan jangka waktu (tenor) 5 tahun. Disebutkan, dana hasil obligasi akan digunakan untuk membiayai proyek pembangunan Jatiwarna Superblok Bekasi, komplek modern yang memadukan kondominium apartemen, hotel, bisnis perkantoran, mal, dan convention center.

Proyek Jatiwarna Super Block ini akan dikembangkan secara bertahap hingga 5 tahun, dengan total investasi sekitar Rp1,5 triliun."Dari kebutuhan dana Rp1,5 triliun, sebesar Rp500 miliar dari hasil obligasi, selebihnya 20% kas internal, dan pinjaman perbankan dari Bank Mandiri, Bank BTN, Bank DKI dan CIMB Niaga," ujar Ipuk.

Pada 2014, APP menargetkan pendapatan Rp900 miliar-Rp1 triliun, dengan perkiraan laba bersih berkisar Rp185 miliar. Selain Jatiwarna Super Blok, APP pada 2014 juga mengembangkan 8 proyek lain, yaitu GrandDhika City, Bekasi yang memadukan hotel, mall dan apartemen dengan nilai investasi sektar Rp1,5 triliun.

Proyek apartemen dua tower di Surabaya dekat Kampus Unair investasi sekitar Rp300 miliar. Proyek apartemen low end di Yogyakarta pada dua lokasi di Sarjito dan Sinduaji total investasi Rp500 miliar. Selanjutnya, apartemen di kawasan Dinoyo, Malang investasi sekitar Rp300 miliar. Apartemen di Pasteur, Bandung Rp500 miliar, dan di Pejaten dengan investasi Rp80 miliar.

Asal tahu saja, PT Adhir Karya Tbk berencana memperkuat bisnis properti pada tahun 2015. Langkah ini dilakukan untuk mendukung penjualan bisnis utama perseroan bidang konstruksi. Teranyar, perseroan telah membangun Hotel GranDhika di kawasan Blok M Jakarta senilai Rp231 miliar.

Direktur Utama Adhi Karya, Kiswodarmawan mengatakan, pembangunan hotel itu membuktikan Adhi Karya mampu merambah bisnis jasa perhotelan dan pariwisata di luar jasa konstruksi dengan mengoptimalkan aset perseroan.

Disebutkan, hotel berbintang empat yang memiliki jumlah kamar 225 kamar tersebut. Hotel yang berdiri di atas lahan seluas 2.740 meter persegi itu akan dioperasikan langsung oleh Divisi Hotel Adhi bekerja sama dengan para profesional bidang perhotelan."Kami punya kemampuan di luar konstruksi dan kami punya kemampuan untuk itu," ujar Kiswo.

Sementara itu, Kepala Divisi Hotel PT Adhi Karya, Triyoni mengatakan pembangunan Hotel GranDhika Blok M dengan 16 lantai itu ditargetkan selesai pada akhir 2014 dan beroperasi di awal 2015."Pada awal beroperasi tingkat penghunian kamar (okupansi) ditargetkan mencapai 60 persen. Itu akan terus meningkat mengingat posisi hotel ini sangat strategis karena dikelilingi kawasan pusat perbelanjaan, perkantoran dan dekat dengan sarana transportasi dari dan menuju bandara," ujarnya.

Selain Hotel GranDhika Blok M, Adhi Karya melalui anak usahanya, PT Adhi Persada Gedung juga sedang membangun empat hotel lainnya seperti Hotel GranDhika di Bekasi, Medan, Semarang dan Surabaya.

Total investasi yang dibutuhkan untuk membiayai pembangunan lima hotel tersebut sekitar Rp1,5 triliun.Untuk mendanai pembangunan seluruh hotel tersebut, perseroan akan membiayainya dari internal kas perseroan sebesar 30%, selebihnya berasal dari pinjaman perbankan."Adhi Karya memiliki saldo kas sebesar Rp1,45 triliun namun hanya 20% dialokasikan untuk jasa properti, sisanya untuk konstruksi," ujarnya. (bani)

 

BERITA TERKAIT

Sentimen Bursa Asia Bawa IHSG Ke Zona Hijau

NERACA Jakarta – Mengakhiri perdagangan saham di Bursa Efek Indonesia (BEI), Kamis (18/4) sore, indeks harga saham gabungan (IHSG) ditutup…

Anggarkan Capex Rp84 Miliar - MCAS Pacu Pertumbuhan Kendaraan Listrik

NERACA Jakarta – Kejar pertumbuhan bisnisnya, PT M Cash Integrasi Tbk (MCAS) akan memperkuat pasar kendaraan listrik (electric vehicle/EV), bisnis…

Sektor Perbankan Dominasi Pasar Penerbitan Obligasi

NERACA Jakarta -Industri keuangan, seperti sektor perbankan masih akan mendominasi pasar penerbitan obligasi korporasi tahun ini. Hal tersebut disampaikan Kepala…

BERITA LAINNYA DI Bursa Saham

Sentimen Bursa Asia Bawa IHSG Ke Zona Hijau

NERACA Jakarta – Mengakhiri perdagangan saham di Bursa Efek Indonesia (BEI), Kamis (18/4) sore, indeks harga saham gabungan (IHSG) ditutup…

Anggarkan Capex Rp84 Miliar - MCAS Pacu Pertumbuhan Kendaraan Listrik

NERACA Jakarta – Kejar pertumbuhan bisnisnya, PT M Cash Integrasi Tbk (MCAS) akan memperkuat pasar kendaraan listrik (electric vehicle/EV), bisnis…

Sektor Perbankan Dominasi Pasar Penerbitan Obligasi

NERACA Jakarta -Industri keuangan, seperti sektor perbankan masih akan mendominasi pasar penerbitan obligasi korporasi tahun ini. Hal tersebut disampaikan Kepala…