Targetkan Penjualan Tumbuh 20% - Phapros Masih Andalkan Obat Reguler

NERACA
Jakarta –Perusahaan farmasi, PT Phapros Tbk (non listed) masih mengandalkan kanal distribusi reguler (di luar tender pemerintah) dalam menopang pemenuhan target penjualan tahun ini. Saat ini distribusi reguler Phapros didukung oleh 450 tenaga pemasaran yang tersebar di 43 kantor cabangnya di seluruh Tanah Air,”Dari target penjualan tahun ini yang sebesar Rp620 miliar, 80% masih didominasi dari hasil penjualan reguler, sisanya tender pemerintah,”kata Direktur Utama PT Phapros Tbk, Iswanto dalam siaran persnya kepada Neraca di Jakarta, kemarin.

Dia menjelaskan, untuk tahun ini Phapros telah mendapatkan proyek tender pengadaan obat BPJS Kesehatan berdasarkan e-catalog senilai Rp120 miliar. Dengan target penjualan 2014 yang sebesar Rp620 miliar, distribusi obat ke BPJS Kesehatan akan menyumbang di kisaran 19%-20% ke total penjualan.

Secara umum, target penjualan tahun ini dipatok tumbuh 20% dari tahun 2013 yang sebesar Rp521 miliar. Sementara laba bersih diperkirakan tumbuh lebih tinggi hingga 50% dari tahun lalu yang sebesar Rp43 miliar. "Target kita tinggi karena memng kita melihat pendapatan masyarakat mulai meningkat, sehingga perhatian terhadap kesehatan sebagai langkah preventif juga meningkat. Juga dari sisi coverage BPJS Kesehatan, ada dana pemerintah untuk masyarakat low income," ujar Iswanto.

Hasilnya, lanjut dia, sinyal positif terlihat sepanjang semester pertama tahun ini. Iswanto menyebutkan, pertumbuhan penjualan di semester pertama sudah mencapai 12%. Dengan pola bisnis yang tumbuh lebih tinggi di semester kedua, maka Iswanto meyakini pertumbuhan penjualan 20% tahun ini bisa tercapai."Pola bisnis menggeliat di semester dua. Dana APBN sebagian besar direalisasikan di semester dua. Jadi kalau realisasi penjualan Mei, kita sudah di atas target bulanan. Pasti lanjut di Juni dan akan terus sampai akhir tahun perumbuhan penjualan meningkat 20% bukan hal yang sulit," jelas Iswanto.

Sejauh ini, dengan satu pabrik (Plant I) yang beroperasi di area sekitar 3 hektar, Phapros telah memproduksi 230 lebih produk yang terbagi dalam empat kategori, yakni OTC, Ethical, Generic dan Agromed. Empat kategori produk tersebut dipasarkan melalui divisi OTC (tanpa resep) 15 produk; Alpha (dengan resep/ethical) 52 produk; Delta, obat resep yang sudah menjadi komoditi/mature 25 jenis produk; obat Generic 145 produk. "Ada juga divisi kelima, yakni Toll In. Ini fungsinya menerima order produksi obat dari farmasi lain dengan sertifikasi yang sama. Ada 18 industri farmasi ang sudah order seperti Kalbe, Dexa, Sogo, Aktafis, dan Pfizer," kata Direktur Produksi PT Phapros Tbk, Barokah Sri Utami.
Dia menjelaskan, mengingat permintaan obat yang mulai meningkat, Phapros akan memproduksi obat jenis baru di pabrik baru yang direncanakan akan dimulai pembangunannya di Oktober tahun ini."Pabrik baru nanti menerapkan produksi vertikal, mulai dari produksi awal di lantai atas, hingga pengepakan di lantai akhir. Ini sangat efisien dalam menghasilkan produk yang kompetitif, karena kita dihadapkan dengan kondisi low price kompetisi. Jadi obat generik yang didorong memenuhi permintaan pasar BPJS," ujar Sri Utami. (bani)

BERITA TERKAIT

Metropolitan Land Raih Marketing Sales Rp438 Miliar

NERACA Jakarta – Emiten properti, PT Metropolitan Land Tbk (MTLA) atau Metland membukukan marketing sales hingga kuartal I-2024 sebesar Rp…

Hartadinata Tebar Dividen Final Rp15 Per Saham

Rapat umum pemegang saham tahunan (RUPST) PT Hartadinata Abadi Tbk. (HRTA) akan memberikan dividen final tahun buku 2023 sebesar Rp15…

Kenaikan BI-Rate Positif Bagi Pasar Modal

NERACA Jakarta  - Ekonom keuangan dan praktisi pasar modal, Hans Kwee menyampaikan kenaikan suku bunga acuan Bank Indonesia (BI) atau BI-Rate…

BERITA LAINNYA DI Bursa Saham

Metropolitan Land Raih Marketing Sales Rp438 Miliar

NERACA Jakarta – Emiten properti, PT Metropolitan Land Tbk (MTLA) atau Metland membukukan marketing sales hingga kuartal I-2024 sebesar Rp…

Hartadinata Tebar Dividen Final Rp15 Per Saham

Rapat umum pemegang saham tahunan (RUPST) PT Hartadinata Abadi Tbk. (HRTA) akan memberikan dividen final tahun buku 2023 sebesar Rp15…

Kenaikan BI-Rate Positif Bagi Pasar Modal

NERACA Jakarta  - Ekonom keuangan dan praktisi pasar modal, Hans Kwee menyampaikan kenaikan suku bunga acuan Bank Indonesia (BI) atau BI-Rate…