Kredit Mikro BRI Tembus Rp135 Triliun

NERACA

Jakarta - PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk terus menjaga komitmennya untuk mendukung pembiayaan mikro nasional. Komitmen tersebut terlihat dari pertumbuhan pinjaman  mikro BRI. Hingga kuartal I-2014, kredit mikro BRI mencapai  Rp135,8 triliun atau tumbuh sebesar 21%  year on year. Hal tersebut diutarakan oleh Sekretaris Perusahaan BRI Budi Satria, di Jakarta, pekan lalu. “Komitmen kami jelas, pada pembiayaan mikro. Pada kuartal pertama tahun ini sudah tembus Rp135 triliun pembiayaan mikro,” ujar Budi.

“Kenaikan ini juga ditunjang oleh peningkatan jumlah debitur mikro sebanyak 1 juta orang jika dibanding kuartal-I 2013, dari 5,7 juta debitur menjadi 6,7 juta debitur pada kuartal  I-2014,” tambah dia. Budi menjelaskan, BRI akan tetap fokus pada peningkatan kinerja mikro. Hal ini sejalan dengan cita cita Bank BRI untuk selalu membangun dan memperkuat segmen mikro nasional melalui pembangunan infrastruktur serta mengoptimalkan potensi–potensi penyerapan dana pihak ketiga pada segmen tersebut.

Tak hanya itu, ekspansi infrastruktur itu juga ikut mendorong peningkatan simpanan mikro BRI  menjadi sebesar Rp144,7 triliun pada kuartal yang sama. Dibanding tahun sebelumnya naik sebesar Rp20,7 triliun. Komposisi dana mikro yang dihimpun juga sangat bagus, yaitu 87,4%  merupakan tabungan, 11,4 % deposito, dan 1,2% giro.

Penghimpunan dana mikro yang lebih besar dari Kredit Mikro menunjukan bahwa pembiayaan mikro BRI ‘Self Funded’ atau mampu membiayaai sendiri penyaluran kredit dari sumber pendanaan segmen yang sama. Menurut Budi, kinclongnya kinerja mikro di atas tak lepas dari tumbuhnya jumlah Teras BRI Ekspansi infrastruktur tersebut terutama ditujukan untuk melakukan penetrasi yang lebih dalam di segmen mikro dengan membuka Teras BRI di pasar tradisional dan pusat-pusat keramaian.

Per Maret 2014, Teras BRI tercatat sebanyak 2.673 unit atau meningkat sebanyak 519 unit dari periode yang sama di tahun lalu. Kinerja Teras BRI dari waktu ke waktu memang menunjukan perbaikan dan sangat memuaskan. “Terbukti dengan naiknya angka pinjaman mikro  sebesar 78,8% dan simpanan mikro sebesar 95,8% yang disalurkan melalui Teras BRI,” imbuh Budi.

Tak hanya itu, BRI juga mampu menjaga kualitas pinjaman mikro. Hal tersebut terlihat dari  rasio kredit bermasalah (Non Performing Loan/NPL) BRI yang selama lima tahun terakhir, selalu berada di bawah angka 1,5 %. “Di tahun 2014 BRI mampu menjaga angka NPL-nya pada posisi 1,33 %. Artinya, BRI tetap  menjaga akselerasi kredit namun berhasil mengaja kualitasnya. Ini komitmen kami yakni menjaga kepercayaan stakeholder pada BRI,” tandasnya. [ardi]

BERITA TERKAIT

Investasi Ilegal di Bali, Bukan Koperasi

Investasi Ilegal di Bali, Bukan Koperasi NERACA Denpasar - Sebanyak 12 lembaga keuangan yang menghimpun dana masyarakat secara ilegal di…

Farad Cryptoken Merambah Pasar Indonesia

  NERACA Jakarta-Sebuah mata uang digital baru (kriptografi) yang dikenal dengan Farad Cryptoken (“FRD”) mulai diperkenalkan ke masyarakat Indonesia melalui…

OJK: Kewenangan Satgas Waspada Iinvestasi Diperkuat

NERACA Bogor-Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mengharapkan Satuan Tugas (Satgas) Waspada Investasi dapat diperkuat kewenangannya dalam melaksanakan tugas pengawasan, dengan payung…

BERITA LAINNYA DI

Investasi Ilegal di Bali, Bukan Koperasi

Investasi Ilegal di Bali, Bukan Koperasi NERACA Denpasar - Sebanyak 12 lembaga keuangan yang menghimpun dana masyarakat secara ilegal di…

Farad Cryptoken Merambah Pasar Indonesia

  NERACA Jakarta-Sebuah mata uang digital baru (kriptografi) yang dikenal dengan Farad Cryptoken (“FRD”) mulai diperkenalkan ke masyarakat Indonesia melalui…

OJK: Kewenangan Satgas Waspada Iinvestasi Diperkuat

NERACA Bogor-Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mengharapkan Satuan Tugas (Satgas) Waspada Investasi dapat diperkuat kewenangannya dalam melaksanakan tugas pengawasan, dengan payung…