Investasi Asing - Pabrik Ban Taiwan Gelar Ekspansi ke Indonesia

 

NERACA

Jakarta - Pesona Indonesia di hadapan para investor asing ternyata masih cukup bersinar. Terbukti, salah satu produsen ban unggulan asal Taiwan, Cheng Shin Rubber mengumumkan perusahaannya akan berinvestasi senilai US$ 300 juta di Indonesia. Mengutip laman Want China Times, Minggu (22/6),  pembangunan pabrik baru tersebut dijadwalkan akan dimulai tahun depan. Sementara, produksi di pabrik tersebut diharapkan dapat mulai beroperasi akhir tahun depan.

Presiden Cheng Shin chen Yun-hwa mengatakan, hasil produksi di pabrik tersebut nantinya akan lebih banyak dipasarkan di Indonesia dibandingkan untuk ekspor. Kepada para pemegang saham Cheng Shin, dia mengungkapkan rencananya untuk menggunakan pasar Indonesia sebagai jalan masuk ke pasar syariah.

Sementara Wakil Presiden Cheng Shin, Wu Hsuan-miao mengatakan perusahaan akan meluncurkan kampanye penggalangan dana untuk membayar investasinya di Indonesia. Setelah pabrik di Indonesia resmi beroperasi, dia akan melebarkan basisnya di Asia termasuk di China, Vietnam dan Thailand.

Wu mengatakan, perusahaannya juga akan memperluas kapasitas produksinya di Taiwan termasuk beberapa kota di China. Demi ekspansinya tersebut, Cheng Shin diprediksi menelan dana hingga US$ 500 juta -US$ 600 juta tahun ini.

Setelah berupaya selama bertahun-tahun, perusahaan tersebut akhirnya berhasil mendapatkan pesanan dari sejumlah negara berkembang. Beberapa produsen mobil seperti Tata Motors, Maruti Suzuki dan Mahindra serta Nissan bahkan menggunakan ban buatannya.

Tidak hanya itu, perusahaan ban Taiwan Cheng-Shin Rubber Ind.Co.,Ltd., berencana membangun pabrik ban sepeda motor dengan besaran investasi senilai US$ 320 juta atau setara Rp 3,8 triliun. Perusahaan ban terbesar ke-9 di dunia itu menargetkan kawasan industri Karawang sebagai lokasi pabrik nantinya.

Seperti melansir laman Tire Business,  Cheng Shin yang lebih dikenal sebagai Maxxis International dalam berbisnis itu, memprediksi proyek pembangunan pabrika akan menelan waktu sekitar 12 hingga 18 bulan. Artinya, proyek pembangunan pabrik dapat rampung pertengahan 2015.

Berlokasi di sekitar kawasan industri Karawang, proyek tersebut akan menjadi pabrik Cheng Shin yang ke-11. Hingga saat ini perusahaan masih belum mengumumkan kapasitas atau tingkat penerimaan tenaga kerja cabangnya di Karawang. Akan tetapi, perusahaan tersebut mengungkapkan pabrik akan dibangun di atas lahan seluas 69 hektare (ha) di Suryacipta City, Karawang.

Di Asia Tenggara, pabrik tersebut akan menjadi lokasi usaha Cheng Shin yang ketiga setelah sebelumnya membangun cabang produksi di Thailand dan Vietnam. Perusahaan asal Taiwan itu menilai pasar Indonesia sangat berkembang untuk bisnis ban mobil dan motor.

Munculnya pengumuman ekspansi terbaru ini hanya selang beberapa bulan setelah anak usaha Cheng Shin mengumumkan akan membuka pabrik ke-7 nya di China.

Sementara itu, rodusen ban asal Italia, Pirelli, juga akan mendirikan pabrik ban di Indonesia dengan kapasitas produksi penuh hingga tujuh juta unit per tahun pada 2016. Pirelli menggandeng produsen koinponen otomotif nasional, PT Astra Otoparts Tbk, untuk mewujudkan pabrik bernilai 120 juta dolar AS atau Rp 1,10 triliun ini.

Kedua pihak akan membentuk perusahaan patungan dengan komposisi saham 60 % untuk Pirelli dan 40% dimiliki Astra Otoparts. Direktur Astra Otoparts, Bobby Sani, mengungkapkan pabrik pertama Pirelli di Indonesia ini akan dibangun pada kuartal IV-2012. Pabrik yang akan memproduksi ban sepeda motor ini akan dibangun di wilayah timur Jakarta di atas lahan seluas 25 hektare. Menurut Bobby, pabrik yang bakal menyerap tenaga kerja hingga 750 orang tersebut mulai beroperasi pada semester II 2013. "Pada 2014, pabrik memproduksi dua juta unit ban."

Pabrik akan beroperasi penuh pada 2016 dengan kapasitas tujuh juta unit ban per tahun. Menurut Bobby, tiga juta unit ban yang akan dijual dengan menggunakan merek Astra, Aspira, untuk kebutuhan pasar dalam negeri. Sisanya sebanyak empat juta unit akan menggunakan merek Pirelli atau Metzeler yang dikhususkan untuk pasar ekspor ke negaranegara di Asia Pasifik.

Bobby mengungkapkan semua bahan baku pembuatan ban berasal dari dalam negeri. "Semua biaya ekspor ke pasar ASEAN akan dibebaskan dari semua tanggungan pajak," ujarnya.

Menteri Perindustrian MS Hidayat menyebutkan pabrik baru ini akan meningkatkan kapasitas produksi ban motor Pirelli menjadi 16 juta unit pada 2014. Pada 2011, produksi Pirelli hanya 11 juta unit. Selain itu, Pirelli tertarik membangun pabrik di Indonesia untuk meningkatkan eksistensi pasar ban di ASEAN.

BERITA TERKAIT

Konflik Iran dan Israel Harus Diwaspadai Bagi Pelaku Industri

NERACA Jakarta – Kementerian Perindustrian (Kemenperin) terus memantau situasi geopolitik dunia yang tengah bergejolak. Saat ini situasi Timur Tengah semakin…

Soal Bisnis dengan Israel - Lembaga Konsumen Muslim Desak Danone Jujur

Yayasan Konsumen Muslim Indonesia, lembaga perlindungan konsumen Muslim berbasis Jakarta, kembali menyuarakan desakan boikot dan divestasi saham Danone, raksasa bisnis…

Tiga Asosiasi Hilir Sawit dan Forwatan Berbagi Kebaikan

NERACA Jakarta – Kegiatan promosi sawit dan bakti sosial diselenggarakan Forum Wartawan Pertanian (Forwatan) bersama tiga asosiasi hilir sawit yaitu…

BERITA LAINNYA DI Industri

Konflik Iran dan Israel Harus Diwaspadai Bagi Pelaku Industri

NERACA Jakarta – Kementerian Perindustrian (Kemenperin) terus memantau situasi geopolitik dunia yang tengah bergejolak. Saat ini situasi Timur Tengah semakin…

Soal Bisnis dengan Israel - Lembaga Konsumen Muslim Desak Danone Jujur

Yayasan Konsumen Muslim Indonesia, lembaga perlindungan konsumen Muslim berbasis Jakarta, kembali menyuarakan desakan boikot dan divestasi saham Danone, raksasa bisnis…

Tiga Asosiasi Hilir Sawit dan Forwatan Berbagi Kebaikan

NERACA Jakarta – Kegiatan promosi sawit dan bakti sosial diselenggarakan Forum Wartawan Pertanian (Forwatan) bersama tiga asosiasi hilir sawit yaitu…