Puasa dan Lebaran, Pasokan Ikan Dipastikan Aman

NERACA

Jakarta – Menjelang hari-hari besar keagamaan, permintaan kebutuhan pokok sudah pasti meningkat, termasuk produk perikanan. Khusus menyambut bulan puasa dan lebaran tahun ini,  Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) melalui Direktorat Jenderal Pengolahan dan Pemasaran Hasil Perikanan (P2HP) memastikan pasokan ikan aman.

Dirjen P2HP KKP Saut P. Hutagalung menuturkan, menyambut hari-hari besar tahun baru, atau hari raya biasanya permintaan kebutuhan pokok seperti ikan ada kenaikan signifikan. Tapi untuk puasa dan lebaran tahun 2014 ini untuk perikanan nasional dipastikan aman. “Melihat pasokan ikan yang ada, dipastikan untuk kebutuhan ikan puasa dan lebaran tahun ini cukup,” kata Saut kepada wartawan di Jakarta, Rabu (18/6).

Sedangkan secara produksi, normal. Kebutuhan ikan nasional per bulan diperkirakan sebesar 700 ribu ton.  Namun pada puasa tahun ini diproyeksikan meningkat saat puasa 15% dan saat lebaran mencapai 30%,  dengan begitu secara estimasi kebutuhan ikan pada puasa dan lebaran tahun ini diperkirakan sebesar 2,6 juta ton. Sedangkan ketersedian  ikan yang ada selama 3 bulan tersebut mencapai 3,2 juta ton. “Melihat asumsi kebutuhan dan data pasokan maka dipastikan aman,” imbuhnya.

Tapi, mengingat harga daging, ayam, telor, yang harganya merangkak naik tidak menutup kemungkinan kebutuhan ikan akan bertambah lagi. Tapi sudah diantisipasi dari sentra-sentra produksi ikan yang diproyeksikan akan segera panen. “Melihat harga kebutuhan pokok lain yang merangkak naik, masyarakat kini beralih ke ikan terutama ikan budidaya seperi bandeng, nila, lele, diproyeksikan komoditas itu permintaanya bakal naik. Tapi dibebrapa sentra pada puasa dan lebaran ada yang panen. Sehingga kebutuhan dapat terpenuhi,” ujarnya.

Bukan hanya ikan segar, ikan kalengan pada bulan puasa dan lebaran ini juga diproyeksikan bakal naik. “Bukan hanya ikan segar, ikan olahan juga diproyeksikan permintaan bakal naik. Tapi saya rasa para pengusaha sudah bisa mengatasinya karena sudah bisa membaca pasar, jadi bukan hanya ikan segar ikan olahan juga diproyeksikan pasokannya tercukupi,” jelasnya.

Disinggung apakah ada indikator impor guna memenuhi kebutuhan puasa dan lebaran, menurut Saut, untuk ikan segar dipastikan mengandalkan dari pasokan dalam negeri, kalau untuk ikan kalengan bisa saja ada impor. itu pun dilakukan jika dalam kondisi terjepit, jika memang industri kewalahan mendapatkan bahan baku. Tapi selama dalam negeri cukup tidak ada impor. “Kalau industri bisa saja bahan bakunya ada impor, tapi untuk ikan segar dipastikan tidak ada. Impor itu pun sudah dalam kondisi terjepit, jika memang industri kehabisan bahan baku. Tapi selama ini dari pantauan kami industri juga punya stok bahan baku, jadi sepertinya tidak ada impor,” terangnya.

Kenaikan Wajar

Menurut dia, menjelang puasa dan lebaran, harga produk ikan memang mengalami kenaikan. Tapi kenaikannya wajar di kisaran 10%-20% sebagai akibat meningkatnya permintaan. “Ada kenaikan pasti, tapi saya rasa tidak besar paling 10% an,” paparnya.

Namun yang perlu ditekankan adalah ketersediaan pasokan, jika pasokannya terbatas itu yang menyebabkan harga tidak bisa dikendalikan.  Oleh karenanya penting bagi kami, untuk memberikan informasi kepada publik sentra-sentra ikan.

“Maka dari itu, guna mendapatkan masukan status terkini terkait ketersediaan dan permintaan ikan menjelang puasa dan lebaran 2014, kami menyelenggarakan Focus Group Discussion yang melibatkan Dinas Kelautan dan Perikanan dari 8 Provinsi, suplier utama ikan di beberapa kota-kota besar, dan kementerian teknis terkait lainnya. Sehingga pasokan ikan bisa terpenuhi,” ucapnya.

Pasokan terbatas karena biasanya para pedagang tidak tahu sentra-sentra produksinya, tapi sekarang sudah dipastikan sudah tidak ada lagi, mengingat para pengepull dan pedagang besar sudah bisa mengantisipasinya. “Kalau dulu mungkin terjadi defisit pasokan karena tidak mengenal peta sentra produksinya, sekarang sudah tidak lagi, apalagi daerah jawa sentra produksi ikan sudah tersebar dibebrapa daerah jadi dipastikan tidak ada hambatan pasokan,” tukasnya.

BERITA TERKAIT

Pelaku Transhipment Dari Kapal Asing Ditangkap - CEGAH ILLEGAL FISHING

NERACA Tual – Kapal Pengawas Orca 06 milik Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) berhasil mengamankan Kapal Pengangkut Ikan asal Indonesia yang…

Puluhan Ton Tuna Loin Beku Rutin Di Ekspor ke Vietnam

NERACA Morotai – Karantina Maluku Utara kembali memfasilitasi ekspor tuna loin beku sebanyak 25 ton tujuan Vietnam melalui Satuan Pelayanan…

Libur Lebaran Dorong Industri Parekraf dan UMKM

NERACA Jakarta – Tingginya pergerakan masyarakat saat momen mudik dan libur lebaran tahun ini memberikan dampak yang besar terhadap industri…

BERITA LAINNYA DI Perdagangan

Pelaku Transhipment Dari Kapal Asing Ditangkap - CEGAH ILLEGAL FISHING

NERACA Tual – Kapal Pengawas Orca 06 milik Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) berhasil mengamankan Kapal Pengangkut Ikan asal Indonesia yang…

Puluhan Ton Tuna Loin Beku Rutin Di Ekspor ke Vietnam

NERACA Morotai – Karantina Maluku Utara kembali memfasilitasi ekspor tuna loin beku sebanyak 25 ton tujuan Vietnam melalui Satuan Pelayanan…

Libur Lebaran Dorong Industri Parekraf dan UMKM

NERACA Jakarta – Tingginya pergerakan masyarakat saat momen mudik dan libur lebaran tahun ini memberikan dampak yang besar terhadap industri…