Laba Tumbuh 47%, Alkindo Bagikan Dividen

NERACA

Bandung - PT Alkindo Naratama Tbk (ALDO), emiten yang bergerak di industri konversi kertas, mengumumkan kinerja positif sepanjang 2013 di mana laba bersih perseroan meningkat sebesar 47% dibanding periode yang sama tahun sebelumnya, yaitu dari Rp9,2 miliar di 2012 menjadi Rp13,5 miliar pada tahun lalu.

Sementara aset ikut terkerek naik menjadi 39% dari Rp216 miliar menjadi Rp301 miliar di 2013. Dari sisi liabilitas juga meningkat menjadi Rp161,6 miliar atau sebesar 49% dari sebelumnya yang hanya Rp108,7 miliar. Direktur Keuangan merangkap Sekretaris Perusahaan ALDO, Kuswara, menuturkan pada tahun lalu perseroan mengalami pertumbuhan penjualan yang cukup baik, dari sebelumnya Rp318,3 miliar menjadi Rp 399,3 miliar, atau meningkat sebesar 25%.“Pertumbuhan penjualan ini disebabkan oleh kenaikan penjualan lokal, baik yang dialami oleh perseroan maupun oleh entitas anak perusahaan kami,” ujar Kuswara, usai Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) dan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) di Bandung, Jawa Barat, Rabu (18/6).

Lebih lanjut Kuswara memaparkan, hasil RUPST juga menyetujui untuk membagi dividen tunai sebesar Rp 1,5 per lembar atau Rp825 juta atau 6,07% dari laba bersih perseroan tahun buku 2013. Adapun sisanya sebesar Rp 12.756.359.535 atau 93,93% untuk tahun buku 2013 dicatat sebagai laba ditahan.

Sedangkan dalam RUPSLB diputuskan perubahan penyebutan jabatan direktur tidak terafiliasi menjadi direktur independen. Sebagai perusahaan terbuka yang sahamnya dimiliki masyarakat, perseroan akan selalu berusaha untuk meningkatkan kinerja, baik secara operasional maupun financial, sebagai tanggung jawab kepada pemegang saham.“Oleh karena itu, kami memandang penting hal-hal yang akan selalu menjadi landasan untuk dilakukan di masa mendatang,” tambah Kuswara. Hal-hal penting dimaksud yaitu efisiensi di segala bidang, sehingga perseroan dapat menjalankan operasional untuk mencapai hasil yang optimal dengan biaya yang terukur.

Kemudian, secara dinamis dan kreatif mempelajari dan melakukan diversifikasi produk, target pasar, serta membuka peluang untuk melakukan akuisisi lini bisnis baru. Terus-menerus melakukan inovasi untuk menghasilkan produk yang memberikan nilai tambah, efisiensi, ramah lingkungan, dan harga yang terjangkau untuk memenuhi kebutuhan industri dari konsumen.“Selain itu, peningkatan kemampuan sumberdaya manusia (SDM) sehingga dapat memberikan andil yang besar bagi kemajuan dan kinerja kami. Terakhir, terus mencari alternatif pembiayaan yang lebih murah,” tandasnya. [ardi]

BERITA TERKAIT

Sentimen Bursa Asia Bawa IHSG Ke Zona Hijau

NERACA Jakarta – Mengakhiri perdagangan saham di Bursa Efek Indonesia (BEI), Kamis (18/4) sore, indeks harga saham gabungan (IHSG) ditutup…

Anggarkan Capex Rp84 Miliar - MCAS Pacu Pertumbuhan Kendaraan Listrik

NERACA Jakarta – Kejar pertumbuhan bisnisnya, PT M Cash Integrasi Tbk (MCAS) akan memperkuat pasar kendaraan listrik (electric vehicle/EV), bisnis…

Sektor Perbankan Dominasi Pasar Penerbitan Obligasi

NERACA Jakarta -Industri keuangan, seperti sektor perbankan masih akan mendominasi pasar penerbitan obligasi korporasi tahun ini. Hal tersebut disampaikan Kepala…

BERITA LAINNYA DI Bursa Saham

Sentimen Bursa Asia Bawa IHSG Ke Zona Hijau

NERACA Jakarta – Mengakhiri perdagangan saham di Bursa Efek Indonesia (BEI), Kamis (18/4) sore, indeks harga saham gabungan (IHSG) ditutup…

Anggarkan Capex Rp84 Miliar - MCAS Pacu Pertumbuhan Kendaraan Listrik

NERACA Jakarta – Kejar pertumbuhan bisnisnya, PT M Cash Integrasi Tbk (MCAS) akan memperkuat pasar kendaraan listrik (electric vehicle/EV), bisnis…

Sektor Perbankan Dominasi Pasar Penerbitan Obligasi

NERACA Jakarta -Industri keuangan, seperti sektor perbankan masih akan mendominasi pasar penerbitan obligasi korporasi tahun ini. Hal tersebut disampaikan Kepala…