Perolehan Kontrak WIKA Beton Rp 1,3 Triliun

WIKA Beton Realisisasikan Kontrak Rp 1,3 Triliun

Jakarta- Hingga dipenghujung semester pertama tahun ini, PT Wijaya Karya Beton Tbk (WTON) telah mencapai perolehan kontrak baru hingga pertengahan Juni 2014 sebesar Rp1,3 triliun. Informasi tersebut disampaikan perseroan dalam siaran persnya di Jakarta, Selasa (17/6).

Kata Corporate Secretary PT Wijaya Karya Beton Tbk, Puji Haryadi, perseroan telah mencatatkan perolehan kontrak baru pada pertengahan Juni 2014 sebesar Rp223 miliar,”Dengan capaian kontrak baru sebesar Rp223 miliar, sehingga total kontrak baru yang diperoleh sampai dengan pertengahan Juni 2014 telah mencapai Rp1,3 triliun atau mencapai 40% dari total target 2014,”ujarnya.

Kontrak–kontrak baru yang diperoleh pada pertengahan Juni 2014 tersebut, antara lain proyek tol Kualanamu di Sumatera Utara, Proyek jembatan Pulau Dompak di Kepulauan Riau, Proyek apartemen Menara Deli di Sumatera Utara dan Proyek prasarana minyak dan gas di Bontang, Kalimantan Timur.

Selain itu, proyek tol Cikampek – Palimanan di Jawa Barat dan juga proyek pabrik Astra Honda Motor di Jawa Barat. Maka dengan demikian, total order book yang telah dicapai sampai dengan pertengahan Juni 2014 sebesar Rp2,9 triliun termasuk carry over sebesar Rp1,6 triliun,”Melihat perolehan yang telah dicapai serta rencana proyek yang akan diperoleh selama tahun 2014, manajemen PT Wijaya Karya Beton Tbk optimistis akan mencapai target semester maupun akhir tahun 2014 yang telah disasarkan sebelumnya terutama dari proyek-proyek swasta," pungkasnya.

Sebagai informasi, tahun ini perseroan manargetkan bisa merampungkan akuisisi perusahaan beton di Batam, Kepulauan Riau. Sampai saat ini, WTON masih dalam tahap negosiasi untuk menyelesaikan akuisisi tersebut dan diharapkan dapat selesai pada Juni 2014.

‪Direktur Keuangan WTON Entus Asnawi pernah bilang, akuisisi perusahaan beton ini memiliki kapasitas produksi sekitar 100 ribu ton per tahun. Rencananya, akuisisi ini akan menggunakan dana hasil penerbitan medium term notes (MTN). “Dananya dari MTN. Nilai tergantung negosiasi,” kata Entus.

Per 31 Maret 2014, perseroan berhasil mencatat laba bersih sebesar Rp78,89 miliar atau 7% lebih tinggi dibandingkan tahun lalu pada periode yang sama Rp73,88 miliar. Sementara itu, penjualan selama kuartal I/2014 sebesar Rp814 miliar, mengalami peningkatan 5% dibandingkan periode yang sama tahun 2013 sebesar Rp772 miliar.

Sekretaris Perusahaan Wika Beton Puji Haryadi mengatakan, seiring dengan peningkatan penjualan, beban pokok penjualan naik sebesar 3% menjadi Rp685 miliar dari sebelumnya Rp667 miliar pada periode yang sama tahun lalu.  Sedangkan jumlah aset perseroan Rp2,65 triliun turun sebesar 9% dari jumlah aset tahun lalu Rp2,92  triliun. “Liabilitas perseroan mencapai Rp1,84 triliun mengalami penurunan sebesar 16% dari tahun lalu sebesar Rp 2,19 triliun,” kata Puji. (bani)

 



BERITA TERKAIT

Sentimen Bursa Asia Bawa IHSG Ke Zona Hijau

NERACA Jakarta – Mengakhiri perdagangan saham di Bursa Efek Indonesia (BEI), Kamis (18/4) sore, indeks harga saham gabungan (IHSG) ditutup…

Anggarkan Capex Rp84 Miliar - MCAS Pacu Pertumbuhan Kendaraan Listrik

NERACA Jakarta – Kejar pertumbuhan bisnisnya, PT M Cash Integrasi Tbk (MCAS) akan memperkuat pasar kendaraan listrik (electric vehicle/EV), bisnis…

Sektor Perbankan Dominasi Pasar Penerbitan Obligasi

NERACA Jakarta -Industri keuangan, seperti sektor perbankan masih akan mendominasi pasar penerbitan obligasi korporasi tahun ini. Hal tersebut disampaikan Kepala…

BERITA LAINNYA DI Bursa Saham

Sentimen Bursa Asia Bawa IHSG Ke Zona Hijau

NERACA Jakarta – Mengakhiri perdagangan saham di Bursa Efek Indonesia (BEI), Kamis (18/4) sore, indeks harga saham gabungan (IHSG) ditutup…

Anggarkan Capex Rp84 Miliar - MCAS Pacu Pertumbuhan Kendaraan Listrik

NERACA Jakarta – Kejar pertumbuhan bisnisnya, PT M Cash Integrasi Tbk (MCAS) akan memperkuat pasar kendaraan listrik (electric vehicle/EV), bisnis…

Sektor Perbankan Dominasi Pasar Penerbitan Obligasi

NERACA Jakarta -Industri keuangan, seperti sektor perbankan masih akan mendominasi pasar penerbitan obligasi korporasi tahun ini. Hal tersebut disampaikan Kepala…