Peluang Bisnis Kuliner Jelang Ramadhan

Seperti biasa, jelang Ramadhan, bisnis kuliner terus bertambah. Bukan hanya pemain lama, pemain baru musiman pun turut meramaikan bisnis ini.

NERACA

Bisnis kuliner memang tidak akan pernah mati, alasannya perkembangan jumlah penduduk dan gaya hidup membiuat bisnios ini tak pernah mati. Setuju atau tidak, yang jelas dengan pertumbuhan penduduk yang semakin banyak maka semakin banyak pula kebutuhan pangan yang harus disediakan.

Apalagi seperti saat ini, dimana bulan puasa akan di jelang, seperti biasa di  bulan puasa banyak pengusaha kuliner baik yang memang pemain lama atau juga pemain baru mencoba peruntungan di bisnis kuliner.

Memang, usaha kuliner mampu memberikan keuntungan (profit margin) yang cukup tinggi, bahkan ada yang mengatakan keuntungannya di atas 50% dari hasil penjualan kotor. Tak heran jika tiap bulan selalu ada saja usaha kuliner (gerai/tresto) yang baru buka.

Bisnis makanan adalah bisnis yang menjanjikan dengan tingkat perputaran uang yang sangat cepat juga denagn break event point yang juga cepat. Namun perlu diingat bahwa pada dasarnya bisnis restoran adalah mengenai makanan, jadi pengaturan tempat dan suasana adalah nilai tambah bagi sebuah usaha tempat kuliner.

Terdapat berbagai alasan kenapa bisnis kuliner (rumah makan) sering dijadikan pilihan dalam memulai usaha, antara lain dari sisi konsumennya, saat ini makan tidak hanya sekedar menjadi kebutuhan pokok saja, tetapi lebih dari itu makan sudah menjadi kegiatan wisata yang cukup menyenangkan.

Perhatikan saja, beberapa wisatawan dalam mengunjungi lokasi serasa belum “afdhal” rekreasinya kalau belum menikmati hidangan istimewakhas daerah tersebut. Nah, hal-hal seperti inilah yang menjadikan perputaran roda bisnis kuliner terus berlangsung.

Beberapa tahun belakangan, perkembangan usaha makan meningkat drastis, mulai dari pedagang kaki lima hingga pedagang makanan modern (restoran). Berdasarkan hasil penelitian, rata-rata pendapatan pengusaha makanan dan minuman kaki lima dan rumahan berada diatas rata-rata upah minimum regional.

Jadi intinya, fakta tersebut mampu memberikan keuntungan bagi siapa saja pelakunya. Itu baru usaha kuliner kaki lima, lantas bagaimana dengan usaha kuliner yang sudah besar. Dapat dipastikan, hasilnya akan lebih banyak dari itu. Namun, tetap saja pemilik harus kreatif melihat perkembangan pasar. Kalau tidak, mungkin tidak akan berttahan lama.

Selain itu, kelebihan usaha ini tidak akan mengganggu kegiatan Anda yang lainnya. Umpamanya, Anda seorang karyawan. Anda tetap bisa menjalankan usaha kuliner ini sambil tetap bekerja di perusahaan dimana Anda bekerja sekarang

Inovasi Kuliner

Berbisnis kuliner mengharuskan Anda pintar membaca situasi dan kondisi yang sedang “in” saat ini. Seperti soal bumbu masakan, atau segala bentuk perlengkapan lainnya. Itu harus diperhatikan kalau ingin sukses mengelola bisnis ini.

Seperti misalnya, saat bulan Ramadhan menu apa saja yang harus dikreasikan agar mampu menarik pelanggan. Begitu juga saat Natal dan Tahun Baru, inovasi di segala bidang harus dilakukan. Selain itu, inovasi juga membuat restoran Anda berbeda dengan yang lainnya.

BERITA TERKAIT

INNER Salon Muslimah Buka Outlet Baru di Sawangan

  INNER Salon Muslimah Buka Outlet Baru di Sawangan   Melakukan perawatan kecantikan bagi perempuan merupakan suatu cara untuk menjaga…

Stop Provokasi di Media Sosial, Pentingnya Netiket

  Stop Provokasi di Media Sosial, Pentingnya Netiket NERACA Jateng - Dalam rangka program Literasi Digital di Indonesia, Kementerian Komunikasi…

Cara Melestarikan Budaya Lokal di Era Digital

  Cara Melestarikan Budaya Lokal di Era Digital NERACA Jawa Tengah - Dalam rangka program Literasi Digital di Indonesia, Kementerian…

BERITA LAINNYA DI Keuangan

INNER Salon Muslimah Buka Outlet Baru di Sawangan

  INNER Salon Muslimah Buka Outlet Baru di Sawangan   Melakukan perawatan kecantikan bagi perempuan merupakan suatu cara untuk menjaga…

Stop Provokasi di Media Sosial, Pentingnya Netiket

  Stop Provokasi di Media Sosial, Pentingnya Netiket NERACA Jateng - Dalam rangka program Literasi Digital di Indonesia, Kementerian Komunikasi…

Cara Melestarikan Budaya Lokal di Era Digital

  Cara Melestarikan Budaya Lokal di Era Digital NERACA Jawa Tengah - Dalam rangka program Literasi Digital di Indonesia, Kementerian…