Lunasi Utang - Provident Agro Terbitkan Saham Baru

NERACA

Jakarta – Perusahaan perkebunan sawit, PT Provident Agro Tbk (PALM) akan melakukan konversi utang dengan menerbitkan saham baru tanpa Memesan Hak Efek Terlebih Dahulu (HMTD). Disebutkan, penetapan harganya sebesar Rp420 per lembar saham.

Presiden Direktur PT Provident Agro Tbk, Tri Boewono mengatakan, bentuk konversi utang dengan menerbitkan saham baru tanpa Memesan Hak Efek Terlebih Dahulu (HMTD) telah mendapatkan persetujuan dari pemegang saham,”Hasil RUPS, pemegang saham setuju mengeluarkan saham baru tanpa HMTD sebesar 79.560.356 lembar saham,”ujarnya di Jakarta, Rabu (11/6).

Dia menjelaskan, alasan perseroan menerbitkan saham baru karena adanya perjanjian pinjaman anak perusahaam dengan perjanjian dilakukan 2009. Dimana kreditur mempunyai hak mengkonversi saham perseroan atau konversi anak usaha. Saham tanpa HMTD untuk mengkonversi perjanjian utang pada 2009 yang perseroan sepakti pada 2012 sebanyak US$1,200,000 dan amandement perjanjian konversi utang pada 5 Mei 2014 sebesar US$1,200,000.

Sementara perseroan, lanjut Tri sudah melakukan refinancing ke perbankan. Namun Tri tidak menyebutkan komposisi dan besaran refinancing tersebut. "Sudah melakukan sign dengan PermataBank dan DBS Indonesia sehingga nggak sulit," katanya.

Tahun ini, perseroan mengalokasikan dana investasi sebesar Rp500 miliar untuk ekspansi bisnis berupa pembangunan pabrik kelapa sawit (PKS) baru di Sumatera Selatan (Sumsel) dan Kalimantan Barat (Kalbar). Selain akan membangun pabrik, perseroan juga berencana mengakuisisi perkebunan kelapa sawit yang memiliki potensi.

Direktur Keuangan PT Provident Agro Tbk, Devin Antonio menuturkan, pembangunan dua pabik kelapa sawit di Sumsel dan Kalbar senilai Rp350 miliar ini akan direalisasikan mulai akhir tahun 2014 dan akan menelan waktu selama satu tahun kedepan. "Kami akan segera membangun PKS ini, dan diperkirakan pabrik ini akan selesai pada tahun 2015 mendatang," katanya.

Dia menambahkan, sumber pendanaan akan berasal dari hasil kombinasi antara pinjaman perbankan ditambah kas internal perusahaan. "Banknya itu dari Bank Permata dan DBS Indonesia. Sisa dana akan disumbang dari kas internal perusahaan,”ujarnya.

Sebagai informasi, tahun lalu produksi crude palm oil (CPO) naik 15% menjadi 81.222 ton jika dibandingkan dengan 70.605 ton di tahun 2012. Sedangkan, kuartal-I 2014 produksi CPO perseroan mencapai 22.374 ton atau meningkat 21% jika dibandingkan dengan kuartal I 2013 yang sebesar 18.438 ton. Selain itu, produksi tandan buah segar (TBS) inti perseroan juga mengalami peningkatan sebesar 19% menjadi 259.559 ton di tahun 2013 jika dibandingkan 216.469 ton di tahun 2012 dengan produktivitas mencapai 12,87 ton per haktare (Ha) di tahun 2013 dibandingkan 11,07 ton per Ha di tahun 2012. Untuk kuartal I 2013, dengan produktivitas 3,12 ton per Ha di kuartal-I 2014 dibandingkan 2,70 ton per Ha di kuartal-I 2013. (bani)

 

BERITA TERKAIT

Sentimen Bursa Asia Bawa IHSG Ke Zona Hijau

NERACA Jakarta – Mengakhiri perdagangan saham di Bursa Efek Indonesia (BEI), Kamis (18/4) sore, indeks harga saham gabungan (IHSG) ditutup…

Anggarkan Capex Rp84 Miliar - MCAS Pacu Pertumbuhan Kendaraan Listrik

NERACA Jakarta – Kejar pertumbuhan bisnisnya, PT M Cash Integrasi Tbk (MCAS) akan memperkuat pasar kendaraan listrik (electric vehicle/EV), bisnis…

Sektor Perbankan Dominasi Pasar Penerbitan Obligasi

NERACA Jakarta -Industri keuangan, seperti sektor perbankan masih akan mendominasi pasar penerbitan obligasi korporasi tahun ini. Hal tersebut disampaikan Kepala…

BERITA LAINNYA DI Bursa Saham

Sentimen Bursa Asia Bawa IHSG Ke Zona Hijau

NERACA Jakarta – Mengakhiri perdagangan saham di Bursa Efek Indonesia (BEI), Kamis (18/4) sore, indeks harga saham gabungan (IHSG) ditutup…

Anggarkan Capex Rp84 Miliar - MCAS Pacu Pertumbuhan Kendaraan Listrik

NERACA Jakarta – Kejar pertumbuhan bisnisnya, PT M Cash Integrasi Tbk (MCAS) akan memperkuat pasar kendaraan listrik (electric vehicle/EV), bisnis…

Sektor Perbankan Dominasi Pasar Penerbitan Obligasi

NERACA Jakarta -Industri keuangan, seperti sektor perbankan masih akan mendominasi pasar penerbitan obligasi korporasi tahun ini. Hal tersebut disampaikan Kepala…