Jika Pilpres Direspon Positif - Imbal Hasil Reksa Dana Makin Melesat

NERACA

Jakarta – Momentum pemilu presiden masih menjadi daya tarik tersendiri bagi industri pasar modal, disamping keyakinan masih membawa sentiment positif juga banyak juga lebih bersikap wait and see. Alasannya, mereka menunggu pemerintah baru nanti. Namun yang pasti, bagi industri reksa dana investasi di sektor ini masih memberikan keuntungan tinggi.

Bahkan analis Riset PT Infovesta Utama Vilia Wati memprediksi, reksa dana campuran maupun reksa dana pendapatan tetap berpotensi mencetak kinerja positif, terutama jika hasil pemilihan umum (pemilu) direspon positif oleh investor,”Reksa dana campuran diperkirakan akan berkinerja lebih baik dibandingkan dengan reksa dana pendapatan tetap, namun fluktuasi pergerakannya juga lebih tinggi," katanya di Jakarta, Rabu (4/6).

Berdasarkan data PT Infovesta Utama menunjukkan, reksa dana pendapatan tetap hingga akhir Mei 2014 memberi return rata-rata sebesar 3,95% atau melonjak jika dibanding periode yang sama 2013 senilai 0,64%. Sementara itu, reksa dana saham memberi return 18% atau turun dibanding periode yang sama tahun lalu sebesar 21,15%.

Vilia mengatakan, kinerja reksa dana saham yang tak setinggi pencapaian pada periode yang sama di tahun lalu karena pada awal tahun ini sentimen yang beredar, baik domestik maupun global cenderung mixed,”Sedangkan di awal tahun lalu, investor cenderung optimis dengan kinerja bursa saham ditopang oleh sentimen yang mayoritas bersifat positif,” terang dia.

Sementara pada bursa obligasi khususnya obligasi pemerintah, akibat harga surat utang negara (SUN), yang sudah relatif tinggi di awal tahun lalu, sentimen positif yang ada tak mampu menopang kinerja bursa obligasi seperti yang terjadi pada pasar saham, di mana pasar SUN pada saat itu hanya mampu naik tipis dan rawan terkoreksi, terutama pasca adanya rencana kenaikan bahan bakar minyak (BBM) dan tarif listrik.“Kinerja obligasi pemerintah yang mulai pulih di tahun ini menjadi salah satu penopang kinerja reksa dana pendapatan tetap hingga akhir Mei 2014 untuk mencetak return yang lebih tinggi dibandingkan dengan periode yang sama di tahun lalu,” ungkapnya.

Selain itu, PT Infovesta Utama juga mengungkapkan, kinerja reksa dana saham dari sisi imbal hasil (return) rata-rata sepanjang lima bulan pertama tahun ini di atas Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG). Berdasarkan data PT Infovesta utama, reksa dana saham memberi return rata-rata selama lima bulan ini sebesar 18%, sedangkan IHSG hanya 14,50%. Sementara reksa dana campuran memberi return rata-rata 10,73% dan reksa dana pendapatan tetap sekitar 3,95%.

Direktur Panin Asset Management Ridwan Sutedja pernah bilang, prospek investasi reksa dana akan lebih baik dibandingkan tahun sebelumnya,”Investasi dalam produk reksa dana masih akan terus diminati, apalagi secara keseluruhan kinerja pasar saham sepanjang tahun ini positif,"ungkapnya. (bani)

 

 

BERITA TERKAIT

Sentimen Bursa Asia Bawa IHSG Ke Zona Hijau

NERACA Jakarta – Mengakhiri perdagangan saham di Bursa Efek Indonesia (BEI), Kamis (18/4) sore, indeks harga saham gabungan (IHSG) ditutup…

Anggarkan Capex Rp84 Miliar - MCAS Pacu Pertumbuhan Kendaraan Listrik

NERACA Jakarta – Kejar pertumbuhan bisnisnya, PT M Cash Integrasi Tbk (MCAS) akan memperkuat pasar kendaraan listrik (electric vehicle/EV), bisnis…

Sektor Perbankan Dominasi Pasar Penerbitan Obligasi

NERACA Jakarta -Industri keuangan, seperti sektor perbankan masih akan mendominasi pasar penerbitan obligasi korporasi tahun ini. Hal tersebut disampaikan Kepala…

BERITA LAINNYA DI Bursa Saham

Sentimen Bursa Asia Bawa IHSG Ke Zona Hijau

NERACA Jakarta – Mengakhiri perdagangan saham di Bursa Efek Indonesia (BEI), Kamis (18/4) sore, indeks harga saham gabungan (IHSG) ditutup…

Anggarkan Capex Rp84 Miliar - MCAS Pacu Pertumbuhan Kendaraan Listrik

NERACA Jakarta – Kejar pertumbuhan bisnisnya, PT M Cash Integrasi Tbk (MCAS) akan memperkuat pasar kendaraan listrik (electric vehicle/EV), bisnis…

Sektor Perbankan Dominasi Pasar Penerbitan Obligasi

NERACA Jakarta -Industri keuangan, seperti sektor perbankan masih akan mendominasi pasar penerbitan obligasi korporasi tahun ini. Hal tersebut disampaikan Kepala…