Kinerja Penjualan Sucaco Naik 5,8% Jadi Rp 3,8 Triliun

 Jakarta- Dalam rapat umum pemegang saham (RUPS) PT Sucaco Tbk, direksi perseroan tersebut memaparkan kinerja penjualan pada akhir 2013 mencapai Rp 3,8 triliun, atau meningkat 5,88% dari tahun 2012 Rp 3,5 triliun.

RUPS yang berlangsung di Jakarta, Selasa (3/6) juga memutuskan perseroan membagikan dividen sebesar Rp 150 per saham. “Perseroan hanya membukukan laba bersih Rp 104,6 miliar, atau turun sebesar 38,25% dibandingkan tahun 2012 Rp 169,5 miliar,” ujar Dirut PT Sucaco Tbk Elly Soepono dalam keterangan persnya kemarin.

Dia mengakui peningkatan penjualan tersebut tidak serta merta membawa peningkatan laba karena fator pelemahan nilai tukar rupiah terhadap dolar AS yang signifikan berdampak terhadap peningkatan harga pokok penjualan.

Karena itu, hal ini telah menyebabkan penurunan rasio laba kotor terhadap penjualan dari 9,20%  pada 2012 menjadi 7,27% pada tahun lalu. Laba kotor perseroan juga mengalami penurunan 16,40% dari Rp 326,1 miliar  (2012)  menjadi Rp 272,6 miliar pada 2013.  Sedangkan laba sebelum pajak tercatat  Rp 145,2 miliar, atau menurun 35,39% dari tahun 2012 Rp 224,7 miliar.

Pada kesempatan itu, Soepono mengatakan perseroan masih memiliki peluang untuk meningkatkan pendapatannya pada tahun ini, mengingat kabel merupakan salah satu pendukung infrastruktur.

Khusus untuk anggaran infrastruktur energi, menurut dia, sebagian akan digunakan untuk peningkatan kapasitas hingga 164 megawatt, pembangunan transmisi sekitar 4.881 kilometer sirkuit (kms), gardu induk 1.020 MVA dan gardu distribusi 136,72 MVA, serta peningkatan rasio elektrifikasi mencapai sekitar 81,40%.

“Itu sebabnya pada 2014 perseroan akan meningkatkan kapasitas produksi dengan membangun sebuah pabrik kabel di kawasan industri Balaraja Tangerang berkapasitas 245 ton tembaga (bahan baku) per bulan dengan Capex sekitar Rp 85 miliar termasuk didalamnya biaya pemeliharaan mesin mencapai Rp 30 miliar,” ujarnya.     

 Untuk jangka menengah dan panjang, menurut dia, permintaan kabel nasional akan terus tumbuh seiring dengan pembangunan proyek kelistrikan Pemerintah dan permintaan kabel oleh sektor swasta untuk pembangunan perumahan, gedung dan industri.

Apalagi pemerintah menyiapkan anggaran pembangunan infrastruktur nasional pada 2014 cukup fantastis yaitu Rp 145 triliun, dimana sebagian sudah pasti akan digunakan untuk membelanjakan produk yang dihasilkan Sucaco. “Kami optimis bahwa ke depan perseroan akan terus berkembang meski tahun lalu kondisinya tidak terlalu baik akibat pertumbuhan ekonomi global yang agak melambat,” ujarnya.

BERITA TERKAIT

Metropolitan Land Raih Marketing Sales Rp438 Miliar

NERACA Jakarta – Emiten properti, PT Metropolitan Land Tbk (MTLA) atau Metland membukukan marketing sales hingga kuartal I-2024 sebesar Rp…

Hartadinata Tebar Dividen Final Rp15 Per Saham

Rapat umum pemegang saham tahunan (RUPST) PT Hartadinata Abadi Tbk. (HRTA) akan memberikan dividen final tahun buku 2023 sebesar Rp15…

Kenaikan BI-Rate Positif Bagi Pasar Modal

NERACA Jakarta  - Ekonom keuangan dan praktisi pasar modal, Hans Kwee menyampaikan kenaikan suku bunga acuan Bank Indonesia (BI) atau BI-Rate…

BERITA LAINNYA DI Bursa Saham

Metropolitan Land Raih Marketing Sales Rp438 Miliar

NERACA Jakarta – Emiten properti, PT Metropolitan Land Tbk (MTLA) atau Metland membukukan marketing sales hingga kuartal I-2024 sebesar Rp…

Hartadinata Tebar Dividen Final Rp15 Per Saham

Rapat umum pemegang saham tahunan (RUPST) PT Hartadinata Abadi Tbk. (HRTA) akan memberikan dividen final tahun buku 2023 sebesar Rp15…

Kenaikan BI-Rate Positif Bagi Pasar Modal

NERACA Jakarta  - Ekonom keuangan dan praktisi pasar modal, Hans Kwee menyampaikan kenaikan suku bunga acuan Bank Indonesia (BI) atau BI-Rate…