Japfa Siapkan Belanja Modal Rp 1,9 Triliun

NERACA

Jakarta – Perusahaan pakan ternak, PT Japfa Comfeed Indonesia Tbk (JPFA) mengalokasikan belanja modal tahun ini sebesar Rp 1,9 triliun. Nantinya penggunaan belanja modal tersebut akan digunakan untuk ekspansi bisnis perseroan.

Direktur PT Japfa Comfeed Indonesia Tbk, Kusbianto Setiadharma mengungkapkan, tahun ini anggaran dana belanja modal sebesar Rp1,9 triliun. Sementara capex tersebut akan digunakan untuk kebutuhan perseroan selama 2014,”Terbagi dari pakan ternak untuk tambahan kapasitas, dan count dryer hampir Rp300 miliar, dari breeding farm Rp600 miliar. Ini belum termasuk spill over proyek tahun lalu yang belum selesai," ujarnya di Jakarta, Selasa (3/6).

Selain itu, sambung dia, anggaran tersebut juga digunakan untuk kebutuhan perluasan pabrik pakan ikan dan udang yang berlokasi di Purwakarta dan Medan,”Untuk pendirian pabrik di Medan, purwakarta perluasan pabrik pakan ikan dan udang hampir Rp500 miliar, serta pengolahan hasil ikan air tawar yang akan di ekspor ke Amerika. Peternakan ayam komersial Rp100 miliar,”paparnya.

Sebagai informasi, perseroan melalui anak usahanya PT Santosa Agrindo (Santori) pada 2013 telah menyelesaikan pembelian atas dua peternakan sapi terkenal di Australia. Peternakan tersebut, Riveren Station dan Inverway Station yang berlokasi di Victoria Rover Downs di Northern Territory.

Kata Kusbianto, pembelian peternakan seluas 555 ribu hektare (ha) tersebut adalah untuk tujuan jangka panjang."Di dalamnya (peternakan Australia) ada 45 ribu bibit sapi. Untuk pembibitan sehingga hasilkan anak sapi yang jadi feeder atau sapi bakalan. 260 kilogram (kg) beratnya yang akan diimpor ke Indonesia untuk dibawa ke Lampung sapi yang siap potong sekitar 500/600 kg," ujarnya.

Dia melanjutkan, perseroan juga membeli untuk kebutuhan suplai penggemukan sapi sebanyak 10 ribu sapi bakalan. "Untuk penggemukan sapi tahun lalu 50 ribu. Kontribusinya 10 ribu dibanding 50 ribu jadi sekitar 20%,”ungkapnya.

Kemudian hasil rapat umum pemegang saham tahunan (RUPST), pemegang saham menyetujui untuk membagikan dividen tahun buku 2013 sebesar Rp10 per lembar saham dengan total dividen yang dibagikan sebesar Rp119 miliar,”Dividennya Rp10 per saham. Jumlahnya 20% dari laba bersih,”kata Senior Vice President JPFA, Putut Djagiri.

Dia menjelaskan, total laba bersih perseroan pada 2013 sebesar Rp595 miliar atau menurun dari laba bersih 2012 yang mencapai Rp892 miliar. Sementara, EBITDA 2013 mencapai Rp2,1 triliun, meningkat dari EBITDA tahun buku 2012 yang sebesar Rp1,9 triliun."(Penurunan) Karena ada kenaikan selisih kurs atau depresiasi nilai tukar rupiah sekitar 25% menyebabkan penurunan kemampuan building power, akibatnya harga produk menurun. Dari sisi pakan ternak, kita tidak dapat secara normal memberikan kenaikan harga ke dalam harga pakan ternak tersebut," pungkasnya. (bani)

BERITA TERKAIT

Sentimen Bursa Asia Bawa IHSG Ke Zona Hijau

NERACA Jakarta – Mengakhiri perdagangan saham di Bursa Efek Indonesia (BEI), Kamis (18/4) sore, indeks harga saham gabungan (IHSG) ditutup…

Anggarkan Capex Rp84 Miliar - MCAS Pacu Pertumbuhan Kendaraan Listrik

NERACA Jakarta – Kejar pertumbuhan bisnisnya, PT M Cash Integrasi Tbk (MCAS) akan memperkuat pasar kendaraan listrik (electric vehicle/EV), bisnis…

Sektor Perbankan Dominasi Pasar Penerbitan Obligasi

NERACA Jakarta -Industri keuangan, seperti sektor perbankan masih akan mendominasi pasar penerbitan obligasi korporasi tahun ini. Hal tersebut disampaikan Kepala…

BERITA LAINNYA DI Bursa Saham

Sentimen Bursa Asia Bawa IHSG Ke Zona Hijau

NERACA Jakarta – Mengakhiri perdagangan saham di Bursa Efek Indonesia (BEI), Kamis (18/4) sore, indeks harga saham gabungan (IHSG) ditutup…

Anggarkan Capex Rp84 Miliar - MCAS Pacu Pertumbuhan Kendaraan Listrik

NERACA Jakarta – Kejar pertumbuhan bisnisnya, PT M Cash Integrasi Tbk (MCAS) akan memperkuat pasar kendaraan listrik (electric vehicle/EV), bisnis…

Sektor Perbankan Dominasi Pasar Penerbitan Obligasi

NERACA Jakarta -Industri keuangan, seperti sektor perbankan masih akan mendominasi pasar penerbitan obligasi korporasi tahun ini. Hal tersebut disampaikan Kepala…