Tahun Depan - Pemerintah Yakin Kurangi Kemiskinan Hingga 9%

NERACA

Jakarta - Pemerintah melalui Rancangan Anggaran Pendapatan Belanja Negara (R-APBN) 2015 menargetkan angka kemiskinan Indonesia akan turun menjadi 9-10% pada 2015 mendatang. Keyakinan itu muncul berdasarkan dari realisasi tingkat kemiskinan pada tahun sebelumnya yang menunjukkan tren penurunan.

Menteri Keuangan Chatib Basri dalam penjelasannya mengatakan angka kemiskinan di Indonesia terus menurun dari 14,2% di 2009 menjadi 11,4% di 2013. Penurunan angka kemiskinan ditopang oleh relatif tingginya pertumbuhan ekonomi yang diikuti perbaikan kesejahteraan. "PDB per kapita kita meningkat dari Rp 23,9 juta pada 2009 menjadi Rp 36,5 juta per tahun di 2013," ucap Chatib di Jakarta, Selasa (3/6).

Namun demikian, Chatib menyadari penurunan angka kemiskinan belum dapat memuaskan semua pihak. Chatib berjanji pemerintah akan terus mengupayakan agar pertumbuhan ekonomi memberikan dampak yang lebih nyata pada penurunan tingkat kemiskinan.

"Penentuan target kemiskinan didasarkan pada rencana kerja pemerintah yang mengacu pada asumsi dan outlook pertumbuhan ekonomi. Pencapaian tingkat kemiskinan di bawah 10 persen telah mempertimbangkan kebijakan afirmatif khusus seperti perlindungan sosial, perluasan jangkauan pelayanan dasar dan penghidupan berkelanjutan," tambahnya.

Untuk mengejar penurunan angka kemiskinan, Chatib akan melakukan sinergi lokasi dan waktu percepatan penanggulangan kemiskinan oleh semua pelaku. Dalam hal ini melibatkan pemerintah daerah, swasta, BUMN dan masyarakat.

Dalam jangka panjang, penanggulangan kemiskinan dilakukan melalui sinergi pengembangan koridor ekonomi dengan mendorong pembangunan infrastruktur untuk memperkuat konektivitas dan pengembangan kawasan dengan konsentrasi penduduk miskin. "Selain itu juga ditempuh dengan peningkatan kemampuan penduduk miskin sehingga dapat memenuhi dan meningkatkan penghidupannya secara berkesinambungan," tukasnya.

Sedangkan menurut Menteri Koordinator Bidang Kesejahteraan Rakyat (Menko Kesra) HR Agung Laksono mengakui target menurunkan angka kemiskinan menjadi di bawah 10 persen tampaknya sulit tercapai.

Menurutnya, saat ini angka kemiskinan Indonesia masih 11,7%. Padahal, Pemerintah Indonesia menargetkan angka kemiskinan pada akhir tahun 2014 dapat berkurang menjadi 8-10%.  "Meski mendekati 10%, masih susah untuk menembus di bawah 10%," ujar Menko Kesra.

Menko Kesra juga mengakui bahwa setahun terakhir ini angka kemiskinan di Indonesia bertambah 480.000 orang. Ini sesuai dengan hasil penelitian Badan Pusat Statistik (BPS) yang melansir jumlah penduduk miskin yang tercatat hingga September 2013 sebanyak 28,55 juta orang atau mengalami peningkatan 480.000 orang dibandingkan dengan penduduk miskin pada Maret 2013 yang mencapai 28,07 juta orang. 

Menurut Menko Kesra, pengurangan angka kemiskinan agak sulit tercapai. Pasalnya, pertumbuhan ekonomi dan pendapatan masyarakat tinggi, namun juga dibarengi dengan peningkatan kesenjangan akibat bencana alam, kenaikan harga BBM, serta krisis permasalahan global. Ia juga tidak membantah telah terjadi perlambatan penurunan kemiskinan 0,2-0,5% per tahun. 

Untuk itu, pemerintah tahun 2014 ini akan memaksimalkan program-program untuk memberantas kemiskinan. "Ini merupakan pekerjaan rumah besar bagi kita pada 2014," tutupnya. [agus]

BERITA TERKAIT

Pemerintah Pastikan Defisit APBN Dikelola dengan Baik

  NERACA Jakarta – Kementerian Keuangan (Kemenkeu) memastikan defisit Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) masih terkelola dengan baik. “(Defisit)…

Kemenkeu : Fiskal dan Moneter Terus Bersinergi untuk Jaga Rupiah

  NERACA Jakarta – Kepala Badan Kebijakan Fiskal (BKF) Kementerian Keuangan Febrio Kacaribu mengatakan kebijakan fiskal dan moneter terus disinergikan…

Kereta akan Menghubungkan Kawasan Inti IKN dengan Bandara Sepinggan

    NERACA Jakarta – Otorita Ibu Kota Nusantara (OIKN) mengungkapkan kereta Bandara menghubungkan Kawasan Inti Pusat Pemerintahan atau KIPP…

BERITA LAINNYA DI Ekonomi Makro

Pemerintah Pastikan Defisit APBN Dikelola dengan Baik

  NERACA Jakarta – Kementerian Keuangan (Kemenkeu) memastikan defisit Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) masih terkelola dengan baik. “(Defisit)…

Kemenkeu : Fiskal dan Moneter Terus Bersinergi untuk Jaga Rupiah

  NERACA Jakarta – Kepala Badan Kebijakan Fiskal (BKF) Kementerian Keuangan Febrio Kacaribu mengatakan kebijakan fiskal dan moneter terus disinergikan…

Kereta akan Menghubungkan Kawasan Inti IKN dengan Bandara Sepinggan

    NERACA Jakarta – Otorita Ibu Kota Nusantara (OIKN) mengungkapkan kereta Bandara menghubungkan Kawasan Inti Pusat Pemerintahan atau KIPP…