OJK Mendesak Bank Syariah Go Public

NERACA

Jakarta – Guna meningkatkan daya saing dan pemanfaatan permodalan lewat industri pasar modal, Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mengharapkan perbankan syariah bisa melakukan Initial Public Offering (IPO).
Deputi Komisioner Pengawas Perbankan II OJK, Endang Kusulanjari mengatakan, dorongan perbankan syariah IPO agar mendapatkan modal alternatif ke masyarakat. "Termasuk pasar modal mencari dari dana masyarakat," ujarnya di Jakarta, kemarin.

Endang mengatakan, kalau perbankan syariah hanya mengandalkan pemegang saham. Maka modalnya akan sulit bertambah. Untuk itulah, OJK akan membuat perencanaan yang matang untuk memajukan perbankan syariah. Bentuk memajukan perbankan syariah supaya masuk pasar modal dengan adanya master plan ke depannya. "Kita kembangkan ke pasar modal itu masuk perencanaan master plan ada target semua ditingkatkan dan canangkan 5 tahun kedepan," jelasnya.

Selain itu, kata Endang, pihaknya juga terus mendorong industri perbankan syariah dapat meningkatkan kelas bank syariah hingga ke BUKU 3,”Bank syariah sudah ada yang di BUKU 2, kalau kita bicara soal modal ya. Tentu kita berupaya agar bisa terus memperbesar bank syariah di Indonesia ini,”ujarnya.

Meski sudah ada bank syariah yang duduk di BUKU 2 tapi Endang berharap bank syariah di Indonesia bisa menaikkan BUKU di masa mendatang. OJK siap menggenjot berbagai upaya agar bank syariah bisa duduk di BUKU 3, terkait upaya persiapan menghadapi Masyarakat Ekonomi Asean (MEA) 2015.

Upaya yang dimaksudkan, yakni mendorong peningkatan struktur permodalan melalui suntikan modal dari pemegang saham, melakukan optimalisasi sosialisasi mengenai bank syariah kepada masyarakat, dan juga mendorong bank syariah melantai di pasar modal.“Tentu juga masuk ke pasar modal karena sulit kalau hanya menggantungkan ke pemegang saham. Kita juga akan kembangkan pasar modal syariah. Pokoknya kita akan dorong bank syariah masuk ke BUKU 3″, tandas Endang.

Sebagai informasi, saat ini baru PT Bank Panin Syariah Tbk yang mencatatkan sahamnya di Bursa Efek Indonesia (BEI) melalui penawaran saham perdana atau initial public offering (IPO). Direktur Pengembangan BEI Friederica Widyasari Dewi pernga bilang, banyak keuntungan yang bisa di dapatkan perbankan syariah bila melepas saham ke publik. Misalnya dapat memperbesar size usahanya dan dapat mengembangkan diri lebih baik lagi dengan menggunakan dana yang diperoleh dan lainnya.

Selain itu, lanjutnya, Bursa Efek Indonesia juga sudah memiliki syariah capital market yang memang sudah dibicarakan dengan para ulama melalui FGD dan konsultasi. Bukan hanya itu, fatwanya pun sudah ada. Maka dengan demikian, pihaknya akan terus mendorong dan memberikan edukasi kepada bank-bank syariah untuk melakukan penawaran saham perdana di pasar modal.

Salah satunya, dengan melakukan sosialisasi kepada perbankan syariah, sehingga mereka dengan mudah bisa dipercaya saat masuk ke pasar modal Indonesia. Kata Presiden Direktur Bank Muamalat Indonesia Arviyan Arifin, masuknya bank syariah ke bursa saham menandai bahwa perbankan syariah telah memasuki era GCG yang lebih baik. (bani)

BERITA TERKAIT

Metropolitan Land Raih Marketing Sales Rp438 Miliar

NERACA Jakarta – Emiten properti, PT Metropolitan Land Tbk (MTLA) atau Metland membukukan marketing sales hingga kuartal I-2024 sebesar Rp…

Hartadinata Tebar Dividen Final Rp15 Per Saham

Rapat umum pemegang saham tahunan (RUPST) PT Hartadinata Abadi Tbk. (HRTA) akan memberikan dividen final tahun buku 2023 sebesar Rp15…

Kenaikan BI-Rate Positif Bagi Pasar Modal

NERACA Jakarta  - Ekonom keuangan dan praktisi pasar modal, Hans Kwee menyampaikan kenaikan suku bunga acuan Bank Indonesia (BI) atau BI-Rate…

BERITA LAINNYA DI Bursa Saham

Metropolitan Land Raih Marketing Sales Rp438 Miliar

NERACA Jakarta – Emiten properti, PT Metropolitan Land Tbk (MTLA) atau Metland membukukan marketing sales hingga kuartal I-2024 sebesar Rp…

Hartadinata Tebar Dividen Final Rp15 Per Saham

Rapat umum pemegang saham tahunan (RUPST) PT Hartadinata Abadi Tbk. (HRTA) akan memberikan dividen final tahun buku 2023 sebesar Rp15…

Kenaikan BI-Rate Positif Bagi Pasar Modal

NERACA Jakarta  - Ekonom keuangan dan praktisi pasar modal, Hans Kwee menyampaikan kenaikan suku bunga acuan Bank Indonesia (BI) atau BI-Rate…