Kesiapan Infrastruktur - Pelindo II Operasikan Dermaga "Tambahan" Penumpang

NERACA

Jakarta---PT Pelabuhan Indonesia II siap mengoperasikan satu dermaga tambahan Pelabuhan Tanjung Priok untuk mengantisipasi lonjakan kedatangan arus kapal penumpang Lebaran 1432 H, dari dua dermaga yang ada yaitu dermaga 105, 106.

 

"Kita siapkan satu tambahan dermaga 107 sepanjang 100 meter. Dengan dioperasikannya tiga unit dermaga dengan total panjang 450 meter itu diharapkan mampu mengantisipasi arus kapal penumpang yang datang pada saat bersamaan," ujar Sekretaris Perusahaan Bidang Humas Pelindo II Hambar Wiyadi kepada wartawan di Jakarta,Rabu,10/8.

 

Menurut Hambar, angkutan Lebaran tahun ini terdapat tujuh operator kapal yang dilayani di Terminal Penumpang Nusantara Pura Tanjung Priok. Sementara PT Pelni mengoperasikan 12 unit kapal sandar di Pelabuhan Tanjung Priok dengan berbagai tujuan Indonesia Barat dan Timur pergi pulang (pp), PT Prima Vista mengoperasikan 4 unit kapal tujuan Pontianak, PT Sentosa Lestari Abadi 1 unit kapal tujuan Pangkal Balam, PT Munic Lines 1 unit kapal tujuan Banjarmasin, PT Bukit Merapin 3 unit kapal tujuan Tanjung Pandan dan Pangkal Balam. Selanjutnya PT Bintang Jasa Lautan 1 unit kapal tujuan Tanjung Pandan, dan PT Srikandi Bahtera Nusantara 1 unit kapal tujuan Pangkal Balam.

 

Lebih jauh Hambar menambahkan pada Lebaran 2010 terminal penumpang Nusantara Pura Tanjung Priok melayani sekitar 70.000 penumpang kapal laut, diperkirakan akan terjadi kenaikan sekitar 5 persen pada Lebaran 2011.

 

Sementara untuk calon penumpang Pelindo II juga meningkatkan fasilitas ruang tunggu pada Terminal Penumpang Nusantara I dan II seluas 7.900 meter persegi dengan kapasitas 5.000 orang, ruang tunggu VIP seluas 350 meter persegi dengan kapasitas tampung 50 orang, termasuk penyediaan lapangan parkir seluas 12.000 meter persegi dengan kapasitas 200 unit mobil dan 10 unit bus.

 

"Di depan terminal penumpang juga dipasang tenda seluas 200 meter sejak H-15 Lebaran sampai dengan H+15, serta berbagai fasilitas refresentatif seperti ruang embarkasi dan debarkasi ber-AC, Ruang Kesehatan, Ruang Layanan Informasi, Musholla, telepon umum/wartel, Anjungan Tunai Mandiri (ATM), Mini Market, Toilet VIP dan Umum, lampu penerangan, air bersih dan petugas keamanan sebanyak 160 personil," ujar Hambar.

 

Selain itu juga disiapkan paramedis terdiri atas satu dokter dan empat orang tenaga medis lengkap dengan peralatannya, penyediaan kursi dorong dan tandu serta satu unit ambulance dari Kantor Kesehatan Pelabuhan untuk mengantisipasi apabila terjadi kecelakaan/sakit saat embarkasi dan debarkasi. **cahyo

 

 

 

 

 

 

BERITA TERKAIT

UU DKJ, Masa Depan Jakarta Dijadikan Pusat Perdagangan Global

UU DKJ, Masa Depan Jakarta Dijadikan Pusat Perdagangan Global NERACA Jakarta - Lahirnya undang-undang tentang Daerah Khusus Jakarta (UU DKJ)…

Pemerintah akan Bentuk Tim Proyek Kereta Cepat Jakarta " Surabaya

  NERACA Jakarta – Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan mengatakan segera membentuk tim untuk proyek kereta…

Surplus Neraca Perdagangan Terus Berlanjut

  NERACA Jakarta – Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat pada Maret 2024, Indonesia kembali surplus sebesar 4,47 miliar dolar AS,…

BERITA LAINNYA DI Ekonomi Makro

UU DKJ, Masa Depan Jakarta Dijadikan Pusat Perdagangan Global

UU DKJ, Masa Depan Jakarta Dijadikan Pusat Perdagangan Global NERACA Jakarta - Lahirnya undang-undang tentang Daerah Khusus Jakarta (UU DKJ)…

Pemerintah akan Bentuk Tim Proyek Kereta Cepat Jakarta " Surabaya

  NERACA Jakarta – Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan mengatakan segera membentuk tim untuk proyek kereta…

Surplus Neraca Perdagangan Terus Berlanjut

  NERACA Jakarta – Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat pada Maret 2024, Indonesia kembali surplus sebesar 4,47 miliar dolar AS,…