Awas, Salah Memilih Perencana Keuangan

Ketika menjalani kehidupan, bersikap diam diri bukanlah suatu tidakan yang elok, apalagi jika ingin memiliki masa depan yang cerah. Jika hanya berdiam diri tentu masa depan yang hebat pun tidak akan bisa tercapai. Nah, salah satu hal yang bisa kita lakukan untuk mewujudkan masa depan yang cerah adalah dengan menanamkan modal diinvestasi masa depan.

Tentu saja syaratnya adalah investor harus mempunyai tabungan yang memadai untuk di investasikan. Kalau tidak ada sisa tabungan, atau malahan setiap bulan kantong kosong, lalu apa yang mau di investasikan? Hanya sekeping ilusi? Maka dari itu, meracik persiapan guna menata masa depan yang sejahtera merupakan lelakon yang kudu wajib disuntuki siang malam oleh para investor.

Nah, ketika modal yang ingin ditanamkan sudah terpenuhi, langkah selanjutnya yang bisa dilakukan oleh investor adalah merealisasikannya. Rencana tanpa realisasi akan percuma, sia – sia, macan kertas. Sampai di titik ini timbullah pertanyaan. Di luar sana ada berbagai macam produk yang di jual di pasar lewat berbagai strategi promosi yang agresif, lantas mau pilih produk yang mana dan yang seperti apa?

Disinilah pentingnya peranan jasa perencana keuangan (financial planner) dalam membangun keuangan yang sehat dan, jika ada, mengatasi masalah yang muncul dalam keuangan. Seorang perencana keuangan akan menganalisa kondisi keuangan, profil risiko dan mengaitkannya dengan mimpi kehidupan klien. Yang pada akhirnya, perencana keuangan merekomendasikan instrumen investasi yang paling cocok bagi si klien.

Namun berhati-hatilah dalam memilih perencana keuangan! Mengapa? Belum lama ini, profesi yang baru saja berkembang dan naik daun ini dihantam prahara karena terjadi kasus yang diduga melibatkan seorang perencana keuangan ngetop ibu kota. Ya, Ferdi Hasan, seorang public figure justru harus mengalami kerugian hingga miliaran rupiah karena mengikuti rekomendasi dari perencana keuangan untuk menginvestasikan dananya, yang nyatanya adalah investasi bodong.

Belajar dari kasus yang di alami Ferdi Hasan, ada baiknya para calon investor untuk menyeleksi kembali kandidat – kandidat yang akan dipilih sebagai perencana keuangan pribadi. Pastikan apakah mereka memiliki sertifikasi yang memenuhi standar. Sertifikasi bukan sekadar bukti profesionalitasnya. Dengan adanya sertifikasi, calon investor bisa menakar sejauh mana level pengalaman dan keahlian perencana keuangan tersebut. 

Di Indonesia, sertifikasi profesi perencana keuangan diterbitkan oleh Financial Planning Standards Boards (FPSB) Indonesia yang merupakan afiliasi dari FPSB America Ltd di Amerika Serikat. Lembaga ini mempunyai kewenangan menerbitkan dan mencabut dua macam sertifikat profesi yakni Certified Financial Planner (CFP) dan Registered Financial Planner (RFP).

Selain itu, jam terbang juga menjadi kunci utama yang harus diperhatikan. Sering tampil di TV, ngetop dan sering tampil di media saja tidak membuktikan jam terbang mereka dalam memberikan layanan one-on-one langsung ke klien. Semakin tinggi jam terbang semakin baik. Apalagi kalau Perencana Keuangannya memiliki pengalaman tidak hanya di Indonesia tapi juga di luar negeri.

BERITA TERKAIT

Di Tengah Ancaman Boikot, Danone Terus Disoal

Nama perusahaan multinasional asal Prancis, Danone terus bikin geger. Danone dan banyak perusahaan multinasional lainnya  dikecam di seluruh dunia karena aktif…

Khong Guan Luncurkan Biscuits House di KidZania

Memperkenalkan lebih dekat lagi biskuit Khong Guan kepada anak-anak sejak dini sebagai biscuit legendaris di Indonesia, Khong Guan Group Indonesia…

KUR, Energi Baru Bagi UKM di Sulsel

Semangat kewirausahaan tampaknya semakin membara di Sulawesi Selatan. Tengok saja, berdasarkan data yang dimiliki Dinas Koperasi dan UKM Provinsi Sulsel,…

BERITA LAINNYA DI Peluang Usaha

Di Tengah Ancaman Boikot, Danone Terus Disoal

Nama perusahaan multinasional asal Prancis, Danone terus bikin geger. Danone dan banyak perusahaan multinasional lainnya  dikecam di seluruh dunia karena aktif…

Khong Guan Luncurkan Biscuits House di KidZania

Memperkenalkan lebih dekat lagi biskuit Khong Guan kepada anak-anak sejak dini sebagai biscuit legendaris di Indonesia, Khong Guan Group Indonesia…

KUR, Energi Baru Bagi UKM di Sulsel

Semangat kewirausahaan tampaknya semakin membara di Sulawesi Selatan. Tengok saja, berdasarkan data yang dimiliki Dinas Koperasi dan UKM Provinsi Sulsel,…