Dampak Pilpres pada Pergerakkan Saham - Investor Harus Lebih Jeli Menganalisa Pasar

Investor harus menganalisis faktor apa saja yang membuat pendapatan perusahaan mengalami peningkatan di masa yang akan datang. Dalam jangka pendek, seperti peristiwa politik, analisa teknikal diperlukan untuk menyorot perkembangan saham kedepan. Namun pada akhirnya, analisa fundamental merupakan sebuah pendekatan utama yang jadi fokus sorotan investor ketika bermain saham.

NERACA

Membeli dan menyimpan saham untuk berinvestasi, masih paling menjanjikan dan memberi gain besar. Untuk bisa mendapatkan saham yang memberikan tingkat pengembalian yang tinggi maka investor harus memperhatikan saham tersebut.

Seperti diketahui, bahwa membeli saham perusahaan adalah membeli prospek perusahaan saham di masa mendatang. Dalam hal ini, investor harus menganalisis faktor apa saja yang membuat pendapatan perusahaan mengalami peningkatan di masa yang akan datang.

Patut diketahui, selain faktor internal perusahaan, seperti manajemen perusahaan, operasional perusahaan, jenis produk dan lain sebagainya, harga saham juga dipengaruhi oleh faktor ekternal perusahaan, antara lain tingkat suku bunga (Interest rate), kondisi ekonomi, nilai tukar, harga minyak dunia, dan sosial politik.

Faktor eksternal merupakan faktor tidak dapat atau diluar kendali perusahaan. Sedangkan Faktor-faktor internal merupakan faktor yang dapat dikendalikan dan ditanggulangi oleh perusahaan.

Lantas analisa seperti apa yang bisa dijadikan pendekatan dalam bermain saham di tahun pemilu?  Pemilihan presiden merupakan peristiwa politik. Peristiwa demokrasi yang dilakukan 5 tahun sekali ini merupakan faktor eksternal dari perusahaan dan di luar kendali manajemen perusahaan. Sehingga analisis yang dilakukan adalah analisa teknikal bukan analisis fundamental.

Analisa teknikal merupakan suatu disiplin ilmu untuk menganalisis suatu saham untuk menentukan pergerakan suatu harga saham di masa mendatang dengan mempelajari harga suatu saham dimasa lalu. Beberapa istilah yang sering di dengar adalah harga saham terkoreksi, market rebound, harga-harga sudah mendekati support line atau bottom line, index sudah menyentuh resistant line dan lain-lain

Perusahaan pengelola investasi, PT CIMB-Principal Asset Management (CPAM) memperkirakan indeks herga saham gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) akan kembali masuk dalam tren positif setelah adanya kepastian calon presiden.

"Pandangan kita cukup positif untuk pasar saham. Selama ini pasar terlihat menunggu kepastian politik. Sudah ada dua pasangan calon presiden. Siapapun yang menang, pasar saham akan bullish," ujar Presiden Direktur PT CIMB Principal Asset Management Fajar R Hidayat, di Jakarta belum lama ini

Menurut dia, meski salah satu diantaranya paling menonjol di kalangan pelaku pasar, kedua pasangan calon presiden itu cukup "market friendly". Setelah Juli tahun ini, siapapun yang menang dalam pemilu Presiden nanti, pasar saham akan naik.

“Target kita indeks harga saham gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) dapat menembus level 5.375 poin," kata dia.

Fajar R Hidayat memaparkan bahwa target itu sudah memertimbangkan kondisi global seperti di Amerika Serikat terkait ekspektasi kenaikan suku bunga yang tidak terjadi tahun ini.

Secara terpisah, Head of Operation and Business Development PT Panin Asset Management, Rudiyanto memprediksi bahwa indeks BEI akan menyentuh level 5.200 poin pada tahun ini.

"Tahun pemilu akan mendorong indeks BEI meningkat. Secara historis, pemilu sebelumnya pada tahun 1999 indeks meningkat sekitar 70%, kemudian 2004 naik sekitar 44%, dan 2009 sekitar 86%," papar dia.

Kendati demikian, Rudiyanto mengatakan bahwa faktor fundamental dari perusahaan tercatat (emiten), dan perekonomian domestik maupun global akan kembali menjadi sentimen utama ke depannya.

"Faktor politik memang ada efeknya namun cenderung jangka pendek. Pada akhirnya faktor fundamental yang akan menopang indeks BEI ke depanya," ujar dia.

Analisis fundamental merupakan suatu analisis yang meliputi laporan keuangan, manajemen, persaingan usaha dan pemasaran. Misalnya suatu saham dijual harga dua kali nilai buku (book value), saham diperdagangkan dengan harga 10x PER (price earning ratio).

Selama priode pemilihan presiden, baik selama masa kampanye dan sesudah pemilihan faktor fundamental perusahaan, operasional, manajemen terus berjalan seperti biasa. Misalnya perusahaan yang bergerak di bidang telekomunikasi, masyarakat tetap menggunakan jasa telepon selular yaitu pulsa untuk berbicara yang dikeluarkan operator selama priode tersebut. Demikian juga dengan perusahaan-perusahaan yang terkenal dengan makanan kemasan seperti mie instant misalnya, masyarakat tetap menkonsumsinya.

BERITA TERKAIT

Di Tengah Ancaman Boikot, Danone Terus Disoal

Nama perusahaan multinasional asal Prancis, Danone terus bikin geger. Danone dan banyak perusahaan multinasional lainnya  dikecam di seluruh dunia karena aktif…

Khong Guan Luncurkan Biscuits House di KidZania

Memperkenalkan lebih dekat lagi biskuit Khong Guan kepada anak-anak sejak dini sebagai biscuit legendaris di Indonesia, Khong Guan Group Indonesia…

KUR, Energi Baru Bagi UKM di Sulsel

Semangat kewirausahaan tampaknya semakin membara di Sulawesi Selatan. Tengok saja, berdasarkan data yang dimiliki Dinas Koperasi dan UKM Provinsi Sulsel,…

BERITA LAINNYA DI Peluang Usaha

Di Tengah Ancaman Boikot, Danone Terus Disoal

Nama perusahaan multinasional asal Prancis, Danone terus bikin geger. Danone dan banyak perusahaan multinasional lainnya  dikecam di seluruh dunia karena aktif…

Khong Guan Luncurkan Biscuits House di KidZania

Memperkenalkan lebih dekat lagi biskuit Khong Guan kepada anak-anak sejak dini sebagai biscuit legendaris di Indonesia, Khong Guan Group Indonesia…

KUR, Energi Baru Bagi UKM di Sulsel

Semangat kewirausahaan tampaknya semakin membara di Sulawesi Selatan. Tengok saja, berdasarkan data yang dimiliki Dinas Koperasi dan UKM Provinsi Sulsel,…