NERACA
Cirebon – Dalam waktu dekat ini, Detail Enginering Design (DED) Hutan Kota Sumber Kabupaten Cirebon, akan rampung. Kepastian tersebut diperoleh, karena panitia LPSE kabarnya akan menentukan calon pemenang tender. Ditengarai, ada 3 perusahaan yang masuk kedalam 3 kategori calon pemenang.
Ketiga perusahaan tersebut masing-masing adalah CV. Hermakon Utama, Tri Mulya serta PT. Muara. Semua perusahaan tersebut masing-masing beralamat di Bandung Jawa Barat. Demikian dikatakan Kasie Kebersihan dan Pertamanan Dinas Cipta Karya Kabupaten Cirebon, Uus Sudrajat, ketika dihubungi via telepon selulernya, Senin (8/8) kemarin
Uus mengatakan, dalam waktu dekat ini akan dipastikan siapa pemenang tender tersebut. Namun menurutnya, kuat dugaan CV. Hermakon Utama sebagai pemenang tender. Pasalnya, perusahaan tersebut masuk kedalam kategori calon pemenang pertama. Sementara untuk CV. Tri Mulya serta PT. Muara, masing-masing dalam kategori calon pemenang ke 2 dan ke 3.
“Kami memang sudah mengetahui calon pemenangnya. Mungkin CV. Hermakon Utama yang akan jadi pemenang. Masalahnya, perusahaan ini masuk dalam ketegori calon pemenang pertama. Semua beralamat di Bandung, karena ini tender murni LPSE. Mungkin dalam waktu dekat ini akan keluar siapa pemenang tendernya,” kata Uus.
Uus menjelaskan, PAGU anggaran untuk proyek DED ini sekitar Rp. 300.000.000,- dengan penawaran HPS sekitar Rp. 299.000.000,-. Anggaran tersebut diperuntukan untuk membuat detail hutan kota, dari mulai perencanaan hingga hingga akan muncul berapa besaran biaya sampai hutan Kota Sumber ini selesai.
“Anggaran sampai hutan kota ini selesai dibangun memang cukup besar. Tapi kita tidak bisa mengira-ngira. Nanti dari hasil DED ini akan muncul berapa milyar biaya yang harus dikeluarkan sampai proyek ini selesai. Tapi kabarnya, anggarannya lebih dari Rp. 15 miliar, namu ini perhitungan secara kasat mata,” jelas Uus.
Hal senada dikatakan Kabid Kebersihan dan Pertamanan, Fellyanto Tamsil. Menurutnya, pembangunan hutan kota sampai selesai bisa menelan dana sekitar Rp. 20 miliar. Uang sebesar itu, bisa saja tidak murni dari APBD, tapi bisa diperoleh dari bantuan pihak luar, asal sesuai prosedur. Menurutnya, diperkirakan satu atau dua tahun proyek hutan kota ini tidak akan rampung.
“Dananya sangat besar. Tidak mungkin selesai tahun ini atau tiga tahun lagi. Bayangkan saja, untuk pengurugan saja, kita perlu dana sekitar Rp. 3 milyar. Belum untuk lain-lainnya. Mungkin 8 tahunan, baru bisa rampung,” kata Fellyanto.
Kabupaten Cirebon melalui Dinas Cipta Karya & Tata Ruang (DCKTR) akan membangun Hutan Kota di areal seluas 4-5 hektar yang berlokasi di depan Bank Jabar & Banten (BJB) Sumber. Pembangunan tahap pertama segera dilaksanakan tahun ini menunggu hasil penyusunan Detail Enginering Design (DED).
NERACA Jakarta - Perkembangan dan pemanfaatan teknologi menjadi sebuah keniscayaan. Melihat peluang dan tantangan yang ada perusahaan layanan telekomunikasi berbasis…
NERACA Jakarta - PT Daikin Airconditioning Indonesia (DAIKIN) bermitra dengan CV Dian Mandiri meresmikan pembukaan DAIKIN Proshop Showroom terbarunya di…
NERACA Kuningan - Salah satu bentuk kepedulian terhadap lingkungan, Sejumlah relawan pegiat lingkungan melakukan aksi bersih-bersih aliran sungai di Jalan…
NERACA Jakarta - Perkembangan dan pemanfaatan teknologi menjadi sebuah keniscayaan. Melihat peluang dan tantangan yang ada perusahaan layanan telekomunikasi berbasis…
NERACA Jakarta - PT Daikin Airconditioning Indonesia (DAIKIN) bermitra dengan CV Dian Mandiri meresmikan pembukaan DAIKIN Proshop Showroom terbarunya di…
NERACA Kuningan - Salah satu bentuk kepedulian terhadap lingkungan, Sejumlah relawan pegiat lingkungan melakukan aksi bersih-bersih aliran sungai di Jalan…