Putus Belenggu Intimidasi, Sekolah Harus Ramah Anak

NERACA

Sebagai salah satu institusi di luar keluarga, sekolah sangat berperan dalam mendidik dalam membentuk karakter anak. Namun sayangnya, belakangan ini publik tengah dikejutkan dengan berbagai aksi tindak kekerasan yang terjadi di sekolah yang seolah tak kunjung henti. Bertubi-tubi tindak kekerasan bermunculan, mulai dari kasus kekerasan pada anak yang terjadi di sekolah elit bertaraf internasional hingga kasus pemukulan oleh senior kepada juniornya yang berujung maut.

Ya, saat ini anak Indonesia tidak lagi bisa memperoleh rasa aman dan nyaman di mana pun ia berada karena haknya terabaikan dan mereka tidak terlindungi. Kasus-kasus kekerasan dan intimidasi terhadap anak yang terjadi di lingkungan sekolah menunjukkan kondisi anak kian memprihatinkan. Padahal, anak-anak inilah yang menentukan nasib bangsa ini pada masa depan.

Dapat dipastikan, jika fenomena kekerasan anak terus terjadi, anak-anak akan tumbuh dengan rasa dendam dan berperilaku kekerasan.

”Mereka akan sama-sama memaksakan kehendak. Tidak ada budaya dialog. Jika begini terus, kita tinggal tunggu runtuhnya bangsa ini. Saya khawatir Indonesia bisa bubar,” ujar Seto Mulyadi.

Sebelum itu terjadi, Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, Linda Amalia Sari Gumelar mengharapkan seluruh sekolah yang ada di Indonesia menciptakan kondisi yang ramah dan aman bagi anak. Upaya ini dilakukan secara bertahap dan memerlukan dukungan dari segenap masyarakat khususnya pemerintah daerah.

"Sekolah harus memberikan perlindungan yang aman dan nyaman bagi anak sesuai pasal 54 UU nomor 23 Tahun 2002 tentang Perlindungan anak, yang menyatakan anak di dalam lingkungan sekolah wajib dilindungi dari tindakan kekerasan yang dilakukan oleh guru, pengelola sekolah, atau teman-teman di dalam sekolah lembaga pendidikan. Itu tugas kita bersama untuk membuat pedoman bagaimana menciptakan sekolah yang ramah anak," kata Linda di Jakarta belum lama ini

Guna mewujudkan pendidikan bermutu dan ramah anak, Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (KPPA) berencana untuk membuat kebijakan tentang sekolah ramah anak. KPPA tengah berusaha menggandeng Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) dan Kementerian Agama (Kemenag) untuk memuluskan rencana tersebut.

"Kebijakan ini nantinyan akan berisikan mengenai hal apa saja yang harus dipenuhi dalam memenuhi hak-hak anak di sekolah," ujar Linda

Dengan kebijakan tersebut, sambung dia, maka sekolah akan didesak untuk membuat lingkungan sekolah yang sehat, dan inklusi. Sehingga akan tercipta sekolah yang bebas dari kekerasan dan bullying. Selain itu, dalam kebijakan tersebut juga akan diatur mengenai pengaturan  infrastruktur yang memenuhi syarat perlindungan anak.

Untuk memuluskan niatnya tersebut, Linda akan menggandeng Kemendikbud serta Kemenag yang secara langsung menangani pendidikan di Indonesia. Kebijakan ini ditargetkan oleh istri Agum Gumelar itu sebelum akhir masa jabatannya.

"Saat ini masih proses. Kita harapkan dengan adanya kebijakan ini bisa menekan angka kekerasan pada anak," ungkap dia.

BERITA TERKAIT

Wisuda dan Dies Natalis ke 63, Rektor Moestopo : Terapkan Integritas, Profesionalisme dan Entrepreneurship Dalam Dunia Profesi

NERACA Jakarta – Universitas Moestopo Beragama menggelar wisuda dan Dies Natalis ke 63 di Jakarta Convention Centre (JCC) pada Selasa…

Mempersiapkan Perlengkapan Sebelum Masuk Sekolah

  Perlengkapan sekolah adalah hal yang sangat penting untuk disiapkan setelah libur panjang, salah satunya setelah libur Lebaran. Banyak persiapan yang perlu…

Blokir Game yang Memuat Unsur Kekerasan

  Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) kembali mengungkapkan pandangannya terkait game-game yang sering dimainkan kalangan anak-anak. Menurut lembaga tersebut, sudah seharusnya…

BERITA LAINNYA DI

Wisuda dan Dies Natalis ke 63, Rektor Moestopo : Terapkan Integritas, Profesionalisme dan Entrepreneurship Dalam Dunia Profesi

NERACA Jakarta – Universitas Moestopo Beragama menggelar wisuda dan Dies Natalis ke 63 di Jakarta Convention Centre (JCC) pada Selasa…

Mempersiapkan Perlengkapan Sebelum Masuk Sekolah

  Perlengkapan sekolah adalah hal yang sangat penting untuk disiapkan setelah libur panjang, salah satunya setelah libur Lebaran. Banyak persiapan yang perlu…

Blokir Game yang Memuat Unsur Kekerasan

  Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) kembali mengungkapkan pandangannya terkait game-game yang sering dimainkan kalangan anak-anak. Menurut lembaga tersebut, sudah seharusnya…