Sukabumi - Selama tahun 2013 nilai inflasi di Kota Sukabumi meningkat mencapai 8,03 persen bila dibandingkan dengan tahun 2012 yang nilai inflasinya mencapai 3,98 persen. Tingginya nilai inflasi di tahun 2013 tersebut, Kota Sukabumi menjadi Kota kedua setelah Kota Depok yang nilai inflasinya tinggi.

”Memang benar berdasarkan data resmi statistik BPS Jawa Barat (Jabar) dari tujuh kota pantauan indeks harga konsumen (IHK) Jabar, Kota Sukabumi posisi kedua setelah Kota Depok yang inflasinya tertinggi. Sementara untuk lima kota lainnya seperti Kota Bogor, Tasikmalaya, Bandung, Cirebon dan Bekasi di bawah Kota Sukabumi inflasinya”, kata  Kasubid Sektor Primer dan Sekunder Bappeda Kota Sukabumi, Apriliana, kepada Neraca Selasa.

Dikatakan April, kenaikkan inflasi di tahun 2013 tersebut bisa dipicu diantaranya oleh kenaikan bahan bakar minyak (BBM) dan bahan makanan yang di tahun 2013 tersebut semua harga mengalami naik harga. ”Contohnya seperti komoditi bawang merah, daging ayam ras, daging sapi dan cabe merah terjadi kenaikkan harga serta naiknya BBM”, ujarnya.

Sedangkan dari tujuh kota pantauan IHK di Jabar triwulan pertama sampai dengan bulan Maret 2014 Kota Sukabumi nilai inflasinya mencapai 0,24 persen. “Itu baru laporan triwulan pertama, namun ke depannya bisa terjadi nilai inflasinya naik atau masih tetap”, ujarnya.

Sementara berkaitan dengan Produk Domsestik Regional Bruto (PDRB), laju pertumbuhan PDRB atas dasar harga konstan 2000 tahun 2007 sampai dengan tahun 2012. Berdasarkan data yang dimilikinya,  PDRB  di Kota Sukabumi di tahun 2012 diangka 5,29. Angka tersebut menurun bila dibandingkan dengan tahun-tahun sebelumnya. ”Untuk tahun 2007 PDRB nya 6,51, tahun 2008 6,11, tahun 2009 6,14 , tahun 2010 6,12 dan tahun 2011 6,31”, ujarnya.