Suntik Modal Rp 2 Triliun - Bank Jatim Rencanakan Spin Off Syariah

NERACA Jakarta – Guna mendongkrak dana pihak ketiga (DPK), khususnya untuk tabungan haji. PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Timur Tbk (BJTM) berencana melalukan spin off anak usaha Bank Jatim Syariah pada tahun 2016 dengan suntikan modal sebesar Rp 2 triliun. Direktur Utama PT Bank JatimTbk, Hadi Sukrianto mengatakan, pengembangan bisnis syariah akan terus dilakukan dan salah satunya rencana melakukan spin off unit syariah, “Kita bakal spin off unit usaha syariah pada tahun 2018 dengan modal disetor sekitar Rp 2 triliun, “ujarnya di Jakarta, kemarin. Menurutnya, suntikan modal inti sebesar Rp 2 triliun untuk Bank Jatim Syariah merupakan tantangan ditengah ketatnya persaingan likuiditas perbankan, khususunya Bank Pembangunan Daerah (BPD). Terlebih, tiap tahunnya perseroan harus menyetorkan dana sekitar Rp 800 miliar. Selain itu, dirinya juga mengharapkan kucuran dana tambahan sebesar Rp1 triliun. Anggaran tersebut berasal dari Pemerintah Daerah Jawa Timur. Untuk mendapatkan kucuran sebesar itu, menurut Hadi Sukrianto harus melobi Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Jatim,”Menyangkut tambah modal mempelajari tambah modal bagi BPD sebesar Rp1 triliun, dengan melakukan komunikasi dengan DPRD," katanya. Sementara untuk memperoleh dana bisa melakukan right issue atau hak untuk memesan saham baru yang akan dikeluarkan oleh emiten. Itu pun, perseroan akan mengkomunikasikan ke pemerintah daerah. "Dalam tahun ini akan komunikasi dengan pemerintah daerah," jelasnya. Asal tahu saja, Bank Jatim telah memperoleh pendanaan sejak 2012 melaui Initial Public Offering sebesar Rp1,2 triliun. Modal tersebut akan habis sampai 2018. Sampai dengan kuartal pertama tahun 2014, perseroan mencatatkan laba bersih sebesar Rp426,565 miliar. Disebutkan, perolehan laba tersebut naik 41,75%. Dimana perolehan laba sebelum pajak berasal dari penyaluran kredit dan dukungan dana pihak ketiga. Kemudian untuk penyaluran kredit sebesar Rp22,6 triliun dan dana pihak ketiga sebesar Rp28,2 triliun. Total aset Rp35,3 triliun. Pendapatan bunga sebesar Rp930,967 miliar dan laba bersih Rp312,195 juta. Kemudian dana pihak ketiga kontribusinya berasal dari tabungan Rp8,287 triliun. "Ini pengaruh pada casa rasio Bank Jatim sebesr 70,8% dengan dana murah dan memiliki share giro 22,54%," kata Hadi. Tahun lalu laba bersih Bank Jatim sebesar Rp824,31 miliar atau tumbuh 13,75%. Kenaikan laba bersih perseroan ditopang oleh berbagai pertumbuhan di banyak lini, terutama kredit dan dana murah. Selain itu, perolehan dana pihak ketiga (DPK) di 2013 sebesar Rp25,99 triliun atau berhasil tumbuh 17,01%. Dukungan terbesar dari kontribusi giro sebesar Rp9,97 triliun atau tumbuh 3,18%. Sementara sisanya disumbang dari tabungan sebesar Rp9,97 triliun atau naik 21,97% dan deposito sebesar Rp6,05 triliun atau tumbuh 38,28%. (bani)

BERITA TERKAIT

Optimis Pertumbuhan Bisnis - SCNP Pacu Penjualan Alkes dan Perluas Kemitraan OEM

NERACA Jakarta – Kejar pertumbuhan bisnis lebih agresif lagi di tahun ini, PT Selaras Citra Nusantara Perkasa Tbk. (SCNP) akan…

Astragraphia Tetapkan Pembagian Dividen 45%

NERACA Jakarta -Rapat umum pemegang saham tahunan (RUPST) PT Astra Graphia Tbk. (ASGR) memutuskan untuk membagikaan dividen sebesar Rp34 per…

Sentimen Bursa Asia Bawa IHSG Ke Zona Hijau

NERACA Jakarta - Indeks harga saham gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Selasa (23/4) sore ditutup naik mengikuti penguatan…

BERITA LAINNYA DI Bursa Saham

Optimis Pertumbuhan Bisnis - SCNP Pacu Penjualan Alkes dan Perluas Kemitraan OEM

NERACA Jakarta – Kejar pertumbuhan bisnis lebih agresif lagi di tahun ini, PT Selaras Citra Nusantara Perkasa Tbk. (SCNP) akan…

Astragraphia Tetapkan Pembagian Dividen 45%

NERACA Jakarta -Rapat umum pemegang saham tahunan (RUPST) PT Astra Graphia Tbk. (ASGR) memutuskan untuk membagikaan dividen sebesar Rp34 per…

Sentimen Bursa Asia Bawa IHSG Ke Zona Hijau

NERACA Jakarta - Indeks harga saham gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Selasa (23/4) sore ditutup naik mengikuti penguatan…