Pemerintah Selesaikan Proses Teknokratis - RPJMN 2015-2019

NERACA

Jakarta - Pemerintah, melalui Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Nasional, Armida Salsiah Alisjahbana, menyebutkan pihaknya tengah menyelesaikan proses teknokratis penyusunan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2015-2019.

Dia menjelaskan, dalam proses teknokrasi tersebut diestimasi berbagai besaran pokok, seperti pertumbuhan ekonomi, penurunan tingkat pengangguran dan kemisikinan dan sasaran pembangunan lainnya seperti pendidikan dan kesehatan.

Armida menambahkan bahwa Kabinet Indonsia Bersatu (KIB) II akan selesai masa kerja lima tahunnya pada akhir September 2014 sehingga RPJMN 2015-2019 setelah dibahas oleh kabinet baru akan mulai berlaku 1 Januari 2015.

“Saya berharap ini agar dapat terpelihara keberlanjutan hasil pembangunan KIB Jilid II dengan program pembangunan presiden terpilih pada bulan Oktober 2014 mendatang,” ungkap Armida, melalui keterangannya di Jakarta, Rabu (23/4).

Sebelumnya, Selasa (22/4), Armida didampingi Deputi Bidang Pendanaan Pembangunan Wismana Adi Suryabrata dan Direktur Pendanaan Luar Negeri Bilateral Kennedy Simanjuntak menerima kunjungan Deputi Pimpinan Oposisi dan Menteri Luar Negeri Bayangan Australia, Tanya Pilbersek, beserta Duta Besar Australia untuk Indonesia Greg Moriarty, Minister for Development Cooperation James Gilling, Deputy Chief of Staff and Press Secretary/Office Dan Doran dan Sekretaris Dua Bidang Politik Kedutaan Besar Australia Adelle Neary.

Dalam pertemuan itu, Pilbersek menanyakan perkembangan kerja sama Indonesia di forum internasional, baik bilateral maupun global. Mengenai kerja sama bilateral Indonesia-Australia, Armida mengatakan bahwa kedepan diharapkan adanya peningkatan kerja sama beasiswa dalam rangka New Colombo Plan.

Sementara itu, Pilbersek mengatakan bahwa sistem pemerintahan dan pembangunan Indonesia dengan periode pelaksanaan pemerintahan selama lima tahunan lebih efektif dibanding sistem pemerintahan Australia saat ini yang periode pelaksanaannya hanya lebih kurang 2,5 tahun sehingga tidak cukup waktu untuk memusatkan kegiatan pemerintah yang bersangkutan.

Mengenai kerja sama internasional Indonesia, Armida menyebutkan baru beberapa pekan lalu dirinya menghadiri pertemuan Global Partnership for Economic Development Cooperation di Meksiko.

Pada kesempatan itu pula dirinya bersama dengan Menteri Pembangunan Inggris Justine Greening, Menteri Keuangan Nigeria Ngozi Okonyo Iwiela, menjadi Co-Chair dari Steering Committee. Pertemuan tersebut dihadiri oleh 150 negara dan 45 lembaga lainnya seperti World Bank, IMF dan OECD. Pada pertemuan ini juga hadir Sekjen PBB Ban-Ki Moon. [agus]

BERITA TERKAIT

Menyelamatkan Pangan, LG Inisiasi Better Life Festival

Menyelamatkan Pangan, LG Inisiasi Better Life Festival NERACA Jakarta - Berdasarkan data Badan Pangan Nasional (Bapanas), setiap tahun ada 23-48…

Arus Balik Lebaran 2024, Pelita Air Capai On Time Performance 95 Persen

NERACA Jakarta – Pelita Air (kode penerbangan IP),maskapai layanan medium (medium service airline), mencapai rata-rata tingkat ketepatan waktu penerbangan atau on-time…

UMKM Indonesia Bersaing di Tingkat Dunia Lewat Marketplace

UMKM Indonesia Bersaing di Tingkat Dunia Lewat Marketplace NERACA  Jateng - Dalam rangka program Literasi Digital di Indonesia, Kementerian Komunikasi…

BERITA LAINNYA DI Ekonomi Makro

Menyelamatkan Pangan, LG Inisiasi Better Life Festival

Menyelamatkan Pangan, LG Inisiasi Better Life Festival NERACA Jakarta - Berdasarkan data Badan Pangan Nasional (Bapanas), setiap tahun ada 23-48…

Arus Balik Lebaran 2024, Pelita Air Capai On Time Performance 95 Persen

NERACA Jakarta – Pelita Air (kode penerbangan IP),maskapai layanan medium (medium service airline), mencapai rata-rata tingkat ketepatan waktu penerbangan atau on-time…

UMKM Indonesia Bersaing di Tingkat Dunia Lewat Marketplace

UMKM Indonesia Bersaing di Tingkat Dunia Lewat Marketplace NERACA  Jateng - Dalam rangka program Literasi Digital di Indonesia, Kementerian Komunikasi…