NERACA

Jakarta- Meski laba bersihnya tergerus, PT XL Axiata Tbk (EXCL) sepakat membagikan dividen tunai dari laba bersih yang diperoleh perseroan sepanjang tahun 2013 sebesar Rp 1,032 triliun. Adapun ketentuan untuk pembagian dividen tunai tersebut, yaitu sebesar 30% atas laba bersih setelah penyesuaian. "Pembagian dividen tunai sebesar 30% dari laba bersih setelah penyesuaian atau sekitar Rp309,6 miliar,” kata Presiden Direktur XL, Hasnul Suhaimi di Jakarta, Selasa (22/4).

Pembagian dividen tersebut, sambung dia, senilai Rp64 per lembar saham, dan akan dibagikan sesuai dengan jadwal yang telah ditetapkan. Sementara sisanya, akan digunakan sebagai laba ditahan, dan untuk cadangan perusahaan.  Seperti diketahui, emiten telekomunikasi ini mencatatkan penurunan laba bersih pada 2013 sebesar 63% menjadi Rp1,032 triliun dari tahun sebelumnya yang mencapai Rp 2,76 triliun.

Pendapatan perseroan pada tahun lalu tercatat hanya mengalami kenaikan tipis dari Rp20,97 triliun menjadi Rp21,26 triliun, atau naik sekitar 0,3%. Di sisi lain, beban perseroan mengalami peningkatan menjadi Rp19,61 triliun dari tahun sebelumnya sebesar Rp16,62 triliun. Sehingga ikut memangkas laba bersih yang dicatatkan perseroan sepanjang tahun 2013, di samping kerugian fiskal akibat pelemahan nilai tukar rupiah.

Diakui Hasnul, industri telekomunikasi di tanah air semakin kompetitif. Sebagai strateginya, pihaknya akan fokus dalam peningkatan layanan data dan setelah mendapatkan semua persetujuan untuk akuisisi dan merger. Tidak terkecuali pengembangan bisnis digital services. Besarnya potensi keuntungan dari pasar industri game online, menjadi alasan emiten telekomunikasi ini untuk terus mengembangkan bisnis tersebut, di antaranya bisnis digital entertainment game online.

Tercatat, tahun lalu nilai pasar game online di Indonesia sebesar US$ 150 juta dan kontribusi bisnis game online terhadap pendapatan XL sekitar 20-25% dari total pendapatan XL. Berdasarkan data yang dirilis IDC (Internet Data Centre) pendapatan total game mencapai US$ 150 juta di mana 60%-nya berasal dari game berbasis PC, 36%-nya berasal dari game berbasis social (facebook game) dan 4%-nya dari game berbasis mobile.

Oleh karena itu, guna memperkuat bisnis game online ke depan, perseroan akan terus melakukan inovasi dan termasuk menggandeng developer game lokal, “Tahun ini kita menargetkan kontribusi bisnis game online terhadap pendapatan XL sebesar 40%,”kata Direktur Digital Service XL, Dian Siswarini.

Menurut dia, target pendapatan digital service tahun ini sebesar Rp 800 miliar terhadap total pendapatan XL. Dimana sekitar 40-50% dari target pendapatan digital service tahun ini di sumbang dari divisi digital entertainment dan dari 40-50% digital entertainment, sekitar 20-25% akan di sumbang bisnis game onlie.

Sementara itu, dalam Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) yang digelar kemarin, perseroan juga menyetujui pergantian susunan direksi dan komisaris. Pertama, menerima pengunduran diri Joy Wahjudi dan Nicanor V Santiago selaku anggota direksi perseroan.

Kedua, menerima baik pengunduran diri James Carl Grinwis Maclaurin dari jabatannya selaku anggota dewan komisaris perseroan. Ketiga, mengangkat Chari TVT sebagai anggota dewan komisaris perseroan. Keempat, mengangkat Pradeep Shrivastava sebagai anggota direksi perseroan dan kelima menyetujui penetapan Ongki Kurniawan selalu direktur independen perseroan. (lia)