Penjualan Kimia Farma Tumbuh 17%

NERACA

Jakarta – Kuartal pertama tahun ini, PT Kimia Farma Tbk (KAEF) mencatatkan penjualan tumbuh sebesar 17%,”Boottom linenya udah diatas anggaran melampaui Rencana Kerja dan Anggara Perusahaan diatas 10% di triwulan satu,”kata Direktur Utama PT Kimia Farma Tbk, Rusdi Rusman di Jakarta, Selasa (22/4).

Dia juga mengungkapkan, untuk belanja modal tahun ini naik ketimbang tahun kemarin sebesar Rp 900 miliar karena adanya perkembangan bisnis seperti membangun pabrik bahan baku garam. Tahun ini, perseroan menargetkan pendapatan sebesar Rp5,2 triliun, sedangkan labanya sebesar Rp324 miliar.

Tahun lalu, tercatat laba bersih PT Kimia Farma (Persero) Tbk mengalami peningkatan sebesar 4,59% menjadi Rp215,6 miliar dari Rp205,7. Kemudian untuk memasok kebutuhan garam sebagai bahan baku obat, perseroan menggandeng kerjasama dengan PT Garam (Persero). Disebutkan, ruang lingkup kerja sama antara lain terkait pasokan bahan baku produksi garam farmasi dan penjajakan distribusi garam farmasi oleh PT Garam.

Kata Rusdi Roman, kerja sama dibutuhkan karena selama ini bahan baku obat perseroan, termasuk industri farmasi dalam negeri hampir 95% harus impor dari Thailand, India, Tiongkok, Australia, Selandia dan Jerman, khususnya untuk garam farmasi.

Oleh karena itu, dengan kerjasama PT Garam, diharapkan menjadi solusi bagi kemandirian perseroan dalam memenuhi kebutuhan bahan baku obat di Indonesia, “Kerjasama ini merupakan kemandirian bahan baku obat di Indonesia. Selama ini kita impor semua, sehingga menjadi tonggak kemandirian bahan baku obat, mulai dari garam dan akan dikembangkan terus,”tandasnya.

Lebih lanjut dia mengatakan, Kimia Farma akan membangun pabrik di Watudakon, Jombang, Jawa Timur yang akan mulai berproduksi pada tahun 2015 mendatang. Saat ini, kegiatan pembuatan detailed engineering design dan perizinan dari instansi terkait sedang dalam proses pengerjaan dan aplikasi. Diharapkan pada kuartal III/2014 dapat dilakukan groundbreaking,”Kita bangun pabrik, awal tahun depan bisa produksi sebanyak 6.000 ton bisa produksi sendiri (obat), 320 ribu untuk bahan pangan ini juga diimpor. Nilai investasi sebesar Rp28 miliar saja," jelasnya.

Selain garam produk dalam negeri, perseroan juga akan menggunakan produk herbal yang siap dimanfaatkan perseroan, yaitu produk teh yang terbuat dari tumbuhan kumis kucing. Dimana produk herbal tersebut memiliki potensi pasar yang cukup besar, bahkan bisa diekspor hingga Jerman.

Selain itu, perseroan juga akan memaksimalkan obat-obatan dari jenis jamu-jamuan. PT Kimia Farma Tbk memiliki aset dengan bentuk lahan perkebunan herbal seluas 1.060 hektar (ha) di wilayah Bandung dan ini yang akan di manfaatkan perseroan dengan kerjasama dari investor luar untuk teknik kimia dasar dalam pemanfaatan obat-obatan herbal.

Sementara itu, Direktur Utama PT Garam Yulian Lintang mengaku, kerjasama ini adalah tahap awal untuk memulai tidak impor garam 100% dari manapun. "Sebesar 100% me-support bahan baku yang diminta," pungkas dia. (bani)

 

BERITA TERKAIT

Summarecon Crown Gading - Primadona Properti di Utara Timur Jakarta

Summarecon Crown Gading yang merupakan kawasan terbaru Summarecon yang di Utara Timur Jakarta, kini semakin berkembang. Saat ini sedang berlangsung…

Pertumbuhan Logistik Tembus 8% - CKB Logistics Optimalkan Bisnis Lewat Kargo Udara

Asosiasi Logistik Indonesia (ALI) memperkirakan sektor logistik nasional tahun ini mengalami pertumbuhan tujuh sampai dengan delapan persen. Tak heran, bisnis…

Mitra Investindo Catat Laba Meningkat 212%

NERACA Jakarta - Perusahaan jasa pelayaran dan logistik PT Mitra Investindo Tbk (MITI) membukukan laba bersih yang meningkat signifikan 212% year…

BERITA LAINNYA DI Bursa Saham

Summarecon Crown Gading - Primadona Properti di Utara Timur Jakarta

Summarecon Crown Gading yang merupakan kawasan terbaru Summarecon yang di Utara Timur Jakarta, kini semakin berkembang. Saat ini sedang berlangsung…

Pertumbuhan Logistik Tembus 8% - CKB Logistics Optimalkan Bisnis Lewat Kargo Udara

Asosiasi Logistik Indonesia (ALI) memperkirakan sektor logistik nasional tahun ini mengalami pertumbuhan tujuh sampai dengan delapan persen. Tak heran, bisnis…

Mitra Investindo Catat Laba Meningkat 212%

NERACA Jakarta - Perusahaan jasa pelayaran dan logistik PT Mitra Investindo Tbk (MITI) membukukan laba bersih yang meningkat signifikan 212% year…