Solusi Alternatif Atasi Kemacetan - Botabek Shuttle Express

NERACA

Jakarta - Masyarakat akan berpindah moda transportasi dari kendaraan pribadi menjadi angkutan umum tanpa perlu dipaksa otoritas jika sarana dan pelayanan angkutan umum lebih aman dan nyaman. Sementara angkutan massal (Mass Rapid Transport atau MRT) sedang disiapkan pemerintah, revitalisasi dan penataan angkutan umum jenis bus menjadi solusi alternatif untuk mengatasi kemacetan di ibukota Jakarta. 

"Sarana pelayanan bus yang aman dan nyaman merupakan langkah strategis yang perlu segera dilakukan demi terciptanya pelayanan angkutan umum yang efektif dan efisien khususnya di DKI Jakarta," kata Pengamat Perkotaan Darmaningtiyas, kemarin.

Darmaningtyas mendukung rencana Pemerintah Provinsi DKI Jakarta yang akan menyediakan Bus Ekspres untuk melayani warga yang tinggal di Depok, Tangerang, Bekasi (Bodetabek) yang bekerja di Jakarta. Bus ini akan dinamakan Botabek Shuttle Express. Saat ini sudah ada pengoperasian shuttle bus PP dari Kemang Pratama, Lippo karawaci, Alam Sutera, Bintaro Jaya, dan Sentul City. 

 
"Saya setuju, itu kan bagian dari program atasi kemacetan. Harusnya malah segera diterapkan. Jika moda tersebut bisa dieskalasi menjadi lebih luas daya jangkaunya, lebih cepat dan tepat waktu tempuhnya, lebih aman, dan juga nyaman, maka teori pasar akan membuktikan bahwa masih banyak orang yang rela berpindah moda secara suka rela," jelasnya. 

Darmaningtyas menambahkan prospek angkutan umum untuk kedepannya masih sangat terbuka, jika melihat kondisi jalan yang belum dapat menyelesaikan kemacetan di Jakarta. Pasalnya, bertambahnya jumlah penduduk dan jumlah kendaraan pribadi yang tidak diikuti dengan bertambahnya ruas jalanan, membuat kemacetan sangat sulit dihindari.

Dia menuding kemacetan lalu lintas di Jakarta dikarenakan jumlah kendaraan sudah melampaui batas normal dan tindak rasional pengguna jalan, akibatnya disiplin dan etika berlalulintas hilang. Berdasarkan data kendaraan yang tercatat di Subdit Regident Ditlantas Polda Metro Jaya pada tahun 2013 dari Januari hingga 21 Desember, jumlah kendaraan di Jakarta dan sekitarnya mencapai 16.043.689 unit. Dengan perincian11.929.103 unit motor, 3.003.499 mobil, 360.022 bus, 617.635 mobil barang dan 133.430 kendaraan khusus. 

Pertumbuhan jumlah kendaraan ini tak sebanding dengan pertumbuhan panjang ruas jalan di DKI Jakarta yang hanya 0.01% setiap tahun. Akibatnya kemacetan seolah menjadi hal lumrah di Jakarta. Sedangkan jika kita melihat rasio jalan di Jakarta baru mencapai 6% dari luas wilayah ibu kota 650 kilometer.
 
"Idealnya rasio jalan di kota-kota besar diatas 12% dari luas wilayahnya. Padahal pertumbuhan kendaraan di Jakarta hingga 11% dengan pertumbuhan ruas jalan hanya 1% saja. Rasio jalan di Jalan lebih rendah dibandingkan dengan kota-kota besar lainnya seperti di Singapura hingga 12%, New York 18%, dan Tokyo 20%," kata Darmaningtyas.

Sebelumnya Wakil Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama atau biasa disapa Ahok menyatakan rencana pembuatan Botabek Shuttle Express telah melibatkan PT Jakarta Marga Jaya. Menurut Ahok, jika bus ini terealisasi maka warga di kota satelit tak perlu pusing lagi membawa mobil ke Jakarta. Bus ini juga bisa melintas di jalur bus Trans Jakarta, namun tidak menaikkan dan menurunkan penumpang seperti bus Trans Jakarta. [bani]

BERITA TERKAIT

Tumbuh 41%, Rukun Raharja (RAJA) Cetak Laba USD8 Juta

Tumbuh 41%, Rukun Raharja (RAJA) Cetak Laba USD8 Juta NERACA Jakarta - PT Rukun Raharja, Tbk (IDX: RAJA) telah mengumumkan…

Pemerintah Komitmen Percepat Pengembangan Ekonomi Digital

    NERACA Jakarta – Pemerintah berkomitmen mempercepat pengembangan ekonomi digital sebagai pilar strategis transformasi Indonesia. Hal tersebut disampaikan oleh…

Sumber Daya Air Jadi Prioritas Pembangunan IKN

  NERACA Jakarta – Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) menyebutkan sektor sumber daya air (SDA) dan infrastrukturnya menjadi…

BERITA LAINNYA DI Ekonomi Makro

UU DKJ, Masa Depan Jakarta Dijadikan Pusat Perdagangan Global

UU DKJ, Masa Depan Jakarta Dijadikan Pusat Perdagangan Global NERACA Jakarta - Lahirnya undang-undang tentang Daerah Khusus Jakarta (UU DKJ)…

Pemerintah akan Bentuk Tim Proyek Kereta Cepat Jakarta " Surabaya

  NERACA Jakarta – Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan mengatakan segera membentuk tim untuk proyek kereta…

Surplus Neraca Perdagangan Terus Berlanjut

  NERACA Jakarta – Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat pada Maret 2024, Indonesia kembali surplus sebesar 4,47 miliar dolar AS,…