Investor Harus Jeli Penawaran Investasi

NERACA

Jakarta- Keberadaan perencana keuangan (Financial Planner) sebetulnya berdampak positif bagi perkembangan industri keuangan. Namun  sayang, lagi-lagi terungkap kasus investasi bodong yang kali ini sayangnya ditujukan kepada perencana keuangan profesional. “Ini akan terus terjadi dengan melakukan pendekatan masing-masing.” kata Direktur Utama Bahana TCW Investment Management, Edward Lubis di Jakarta, Rabu (16/4).

Yang terpenting, kata dia, masyarakat harus jeli atas penawaran-penawaran produk investasi yang ditawarkan kepada mereka. Seperti diketahui, pelaku biasanya membidik masyarakat kota dengan keuntungan yang menggiurkan, sedangkan untuk yang awam biasanya dengan menampilkan figur tertentu. Padahal tidak ada investasi yang memberikan keuntungan secara terus-menerus. Dan ini bisa dilakukan oleh kalangan manapun. “Ini cukup sulit. Selain pengawasan oleh OJK, investornya juga harus hati-hati.” ucapnya.

Terkait kasus penipuan investasi yang dilakukan perusahaan perencana keuangan, Direktur PT Panin Asset Management, Ridwan Soetedja pun berkomentar, financial planner itu seharusnya independen dan tidak memihak kepada perusahaan maupun pribadi manapun untuk memberikan saran untuk berinvestasi. "Tapi tentu perlu adanya peraturan, selama ini hal itu enggak di bawah OJK belum jelas masuk kemana. Harus ada regulatornya yang mengawasinya," katanya.

Namun bagaimanapun, menurut dia, perusahaan perencana keuangan (financial planner) sangat dibutuhkan oleh masyarakat. Terutama bagi mareka yang belum mengetahui rencana jangka panjang menggunakan uangnya untuk masa depan.

Karena dengan adanya financial planner tentu akan memberikan advice yang positif ke investornya dan sekaligus mengedukasi ke masyarakat tentang industri keuangan di Indonesia. "Ini bisa merencanakan keuangan untuk masa depan. Bisa edukasi masyarakat dan menumbuhkan kembangkan industri keuangan di Indonesia," paparnya.

Seperti yang diketahui, baru-baru ini muncul kasus penipuan investasi oleh perusahaan financial planner terhadap artis Ferdy Hasan. Otoritas Jasa Keuangan (OJK) pun mencatat hingga akhir Maret 2014 terdapat kasus investasi bodong mencapai sekira 238 kasus dan diperkirakan akan terus meningkat. "Kami mencatat sudah ada 238 kasus, banyak sekali modusnya dan diperkirakan akan meningkat lagi," kata Kepala Eksekutif Edukasi dan Perlindungan Nasabah OJK, Kusumaningtuti.

Kendati demikian, sebagai regulator tidak serta merta kasus investasi bodong ini masuk ke ranah OJK, tetapi ada juga pihak lain seperti Kementerian Koperasi dan UKM. "Misalnya itu kasus penipuan di koperasi, ya kita lanjutkan ke kementerian sana. Jadi ada koordinasi," paparnya.

Menurut dia, kasus investasi bodong ini memang sudah memasuki semua kalangan baik di kota-kota besar maupun di daerah pedesaan. Titu mengungkapkan, hal ini tidak terlepas dari banyak faktor, salah satunya hasrat ingin mendapatkan untung sebesar-besarnya dengan cara instan. (lia)

 

BERITA TERKAIT

Sentimen Bursa Asia Bawa IHSG Ke Zona Hijau

NERACA Jakarta – Mengakhiri perdagangan saham di Bursa Efek Indonesia (BEI), Kamis (18/4) sore, indeks harga saham gabungan (IHSG) ditutup…

Anggarkan Capex Rp84 Miliar - MCAS Pacu Pertumbuhan Kendaraan Listrik

NERACA Jakarta – Kejar pertumbuhan bisnisnya, PT M Cash Integrasi Tbk (MCAS) akan memperkuat pasar kendaraan listrik (electric vehicle/EV), bisnis…

Sektor Perbankan Dominasi Pasar Penerbitan Obligasi

NERACA Jakarta -Industri keuangan, seperti sektor perbankan masih akan mendominasi pasar penerbitan obligasi korporasi tahun ini. Hal tersebut disampaikan Kepala…

BERITA LAINNYA DI Bursa Saham

Sentimen Bursa Asia Bawa IHSG Ke Zona Hijau

NERACA Jakarta – Mengakhiri perdagangan saham di Bursa Efek Indonesia (BEI), Kamis (18/4) sore, indeks harga saham gabungan (IHSG) ditutup…

Anggarkan Capex Rp84 Miliar - MCAS Pacu Pertumbuhan Kendaraan Listrik

NERACA Jakarta – Kejar pertumbuhan bisnisnya, PT M Cash Integrasi Tbk (MCAS) akan memperkuat pasar kendaraan listrik (electric vehicle/EV), bisnis…

Sektor Perbankan Dominasi Pasar Penerbitan Obligasi

NERACA Jakarta -Industri keuangan, seperti sektor perbankan masih akan mendominasi pasar penerbitan obligasi korporasi tahun ini. Hal tersebut disampaikan Kepala…