NERACA

Volume sampah di wilayah DKI Jakarta terus meningkat, sementara jumlah truk sampah tidak mencukupi. Dalam memenuhi kebutuhan akan truk sampah di Jakarta, Wakil Gubernur DKI, Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) berharap adanya keterlibatan pihak swasta dalam memenuhi kebutuhan truk sampah di Jakarta. Sebab saat ini jumlah truk sampah di Jakarta masih belum memenuhi kebutuhan sampah di ibukota.

Taipei Economic and Trade Office (TETO) adalah salah satu yang memberikan sumbangan sebanyak empat unit truk sampah kepada provinsi DKI Jakarta, dalam paket bantuan senilai US$100 ribu. Dalam hal ini Ahok menerima sumbangan empat unit truk sampah dari TETO, di Kantor Dinas Kebersihan DKI Jakarta

Ahok sangat mengapresiasi bantuan dari TETO. Dia menilai TETO telah banyak membantu Pemprov DKI dalam berbagai kesempatan, termasuk membantu saat banjir menerpa Jakarta pada awal 2013 dan 2014.

"Mereka sebenarnya mau bantu uang, cuma saya bilang jangan, nanti repot. Jadi uang hasil sumbangannya dijadikan barang saja. Mudah-mudahan langkah ini mendorong yang lain untuk ikut bantu. Bangsa kita ini kan bangsa gotong royong. Kalau gotong royongnya bisa dilakukan, enteng bisa sama-sama dijinjing, berat sama-sama dipikul," kata dia

Selain dari TETO, Pemprov DKI juga direncanakan akan menerima 53 unit truk sampah dari para pengusaha Tionghoa Indonesia yang rencananya akan diterima akhir bulan ini dan dua truk tronton dari produsen truk asal China, Foton.

Sejauh ini, jumlah truk sumbangan dari pengusaha China Indonesia sebanyak 53 unit. Jumlah itu dirasa sudah cukup karena DKI Jaya juga akan membeli truk hingga 400 unit. Menurut Ahok, jumlah ideal truk sampah di seluruh Jakarta adalah 700 unit. 

"Jumlah truk sampah di seluruh Jakarta idealnya 700-an unit. Sekarang truk-truk sampah sudah pada jelek. Kita rencananya mau beli 300-400 unit, ditambah yang dari sumbangan pihak swasta, mudah-mudahan nanti cukuplah," kata Ahok.