Tertinggi di ASEAN - Penjualan Motor Belum Capai Titik Jenuh

NERACA

Jakarta - Angka penjualan sepeda motor di Indonesia tergolong sangat tinggi, mencapai 7 juta unit per tahun. Penjualan sepeda motor di Indonesia disebut-sebut yang tertinggi jika dibandingkan negara lain di ASEAN.

Menteri Perindustrian MS Hidayat menyebut penjualan maupun produksi sepeda motor di Indonesia belum menemukan titik jenuh. Penjualan sepeda motor tak bisa direm karena sudah merupakan kebutuhan sekaligus gaya hidup masyarakat.

"Sepeda motor sudah jadi gaya hidup atau life style segmen low income group. Pembantu saya semua punya sepeda motor dan punya HP. Bersihin kebun dia pakai HP. Sopir saya punya dua HP dan punya BBM lagi dan juga sepeda motor," ucap Hidayat di kantornya, Jakarta, akhir pekan lalu.

Lebih lanjut mantan ketua umum Kadin ini mengatakan Pemerintah tidak akan membatasi produksi sepeda motor di Indonesia. Sebab, produsen membuat sepeda motor sesuai permintaan. Tingginya permintaan akan sepeda motor tidak lepas dari bobroknya transportasi umum.

"Sepeda motor dan mobil tak mungkin dibatasi mereka (produsen) mempelajari demand. Selama public transportation enggak ada, sepeda motor jadi alat transportasi kebutuhan," tegasnya.

Namun demikian, Hidayat menyadari banyaknya sepeda motor menjadi sumber kemacetan di beberapa kota besar di Indonesia. Yang bisa dilakukan pemerintah bukan membatasi produksi tapi meminta produsen membenahi penyebaran sepeda motor. "Sekarang konsentrasi Jabodetabek jadi kelihatan penuh. Saya minta disebar," kata dia.

Dia melihat, tingginya permintaan karena mudahnya membeli sepeda motor. Hidayat mengatakan, dengan hanya modal Rp 500.000, masyarakat bisa membawa pulang sepeda motor. Sementara itu, Dirjen Industri Unggulan Berbasis Teknologi Tinggi Budi Darmadi menyebut perbandingan kepemilikan sepeda motor di Indonesia masih rendah dibandingkan negara lain. "Indonesia perbandingan 1:4 jadi 1 motor untuk 4 orang, di Taiwan itu 1:1 dimana satu orang satu motor," tuturnya.

Disisi lain, program pemerintah untuk mobil murah ramah lingkungan atau low cost and green car (LCGC), memang banyak menuai kritik pedas dari berbagai kalangan di negeri ini. Namun, untuk saat ini, apakah kehadiran mobil murah tersebut menjadi bencana untuk industri sepeda motor dalam negeri?

Ketua Umum Asosiasi Industri Sepeda Motor Indonesia, Gunadi Sindhuwinata mengungkapkan penjualan motor di pasar domestik pada September justru naik sekitar 38,16%, menjadi 678.139 unit dibandingkan bulan sebelumnya 490.824 unit.

Dengan peningkatan penjualan bulan lalu, total penjualan sepeda motor sepanjang Januari—September telah menembus 5,8 juta unit.Data Asosiasi Industri Sepeda Motor Indonesia (AISI) menyebutkan, bulan lalu, motor Honda terserap pasar sebanyak 417.760 unit, kemudian Yamaha 216.919 unit, Kawasaki 10.791 unit dan TVS 1.797 unit.

Jika keempat merek itu mencatatkan penjualan memuaskan, hal sebaliknya justru dialami Suzuki. Penjualan produsen berlambang "S" itu pada September lalu, hanya 30.872 unit. Turun jika dibandingkan bulan sebelumnya yakni 32.017 unit.

Diketahui target penjualan sepeda motor di pasar domestik hingga akhir 2013 sekitar 7—7,5 juta unit.Target itu bisa tercapai jika produksi masing-masing ATPM (Agen Tunggal Pemegang Merek) sepeda motor pada sisa bulan 2013 di atas 600 unit.

Tapi ada beberapa hal yang perlu diperhatikan, yakni kehadiran mobil murah di mana targetnya adalah pemilik motor. Faktor lainya adalah mengantisipasi suku bunga acuan yang dikeluarkan oleh Pemerintah pada beberapa bulan ke depan, yang berdampak pada perusahaan pembiayaan sepeda motor.

Sementara itu, Ketua Bidang Komersial AISI Sigit Kumala mengatakan industri kendaraan roda dua Indonesia menduduki posisi ketiga terbesar di dunia. Posisi pertama ditempati China, kemudian disusul oleh India."Indonesia negara ketiga penghasil sepeda motor. (Produsen terbesar) pertama adalah China dengan total produksi sekitar 23.600.000 unit. India berada di posisi kedua dengan 14.570.000 unit," ujar Sigit.

Di kawasan Asia Tenggara, Indonesia masih merajai produksi sepeda motor di antara negara-negara anggota Federasi Otomotif ASEAN (AAF). Indonesia berada di peringkat pertama dengan jumlah produksi 7.141.586 unit pada tahun 2012. Sementara itu, Thailand berada di posisi kedua dengan jumlah produksi 2.130.067 unit.

Sigit juga mengungkapkan sampai bulan Juli 2013 terdapat peningkatan pasar domestik sebesar 8,2% year to date. Adapun daerah penyumbang pertumbuhan pasar antara lain Pulau Jawa, Jakarta, Bangka Belitung, Yogyakarta, dan Papua.

"Sampai Juli total pasar 4,6 juta unit. Pertumbuhan 8,2%. Kami memprediksi tahun ini lebih baik dibandingkan tahun lalu. Pertumbuhan hanya terjadi di area Jawa, Bali, dan Papua. Di Sumatera, Kalimantan, dan Sulawesi ada koreksi berkaitan dengan komoditas," ungkap Sigit.

Dilihat dari sisi kategori, Sigit menjelaskan, pasar terbesar sepeda motor adalah dari jenis skuter, diikuti dengan cub atau bebek dan sport."Pasar terbesar pada jenis skuter, 63 % year to date 2013. Lalu jenis cub atau bebek dengan 23,5 %. Sisanya sport," kata Sigit.

Sigit juga mengatakan bahwa industri roda dua ini saja bernilai hingga Rp. 120 triliun.Derasnya penjualan motor di tengah fungsinya sebagai alternatif kendaraan mengingat angkutan massal yang belum sepenuhnya menunjang, menunjukkan nilai ekonomi yang cukup besar.

BERITA TERKAIT

Sistem TI Pantau Pemanfaatan Kuota BBL

NERACA Jakarta – Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) melalui Direktorat Jenderal Perikanan Tangkap menyiapkan sistem informasi pemantauan elektronik untuk mengawal…

UMKM Pilar Ekonomi Indonesia

NERACA Surabaya – Usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) merupakan pilar ekonomi Indonesia. Pemerintah akan terus memfasilitasi kemajuan UMKM dengan…

Tingkatkan Kinerja UMKM Menembus Pasar Ekspor - AKI DAN INKUBASI HOME DECOR

NERACA Bali – Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Kepala Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf/Kabaparekraf) Sandiaga Salahuddin Uno bertemu dengan para…

BERITA LAINNYA DI Perdagangan

Sistem TI Pantau Pemanfaatan Kuota BBL

NERACA Jakarta – Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) melalui Direktorat Jenderal Perikanan Tangkap menyiapkan sistem informasi pemantauan elektronik untuk mengawal…

UMKM Pilar Ekonomi Indonesia

NERACA Surabaya – Usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) merupakan pilar ekonomi Indonesia. Pemerintah akan terus memfasilitasi kemajuan UMKM dengan…

Tingkatkan Kinerja UMKM Menembus Pasar Ekspor - AKI DAN INKUBASI HOME DECOR

NERACA Bali – Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Kepala Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf/Kabaparekraf) Sandiaga Salahuddin Uno bertemu dengan para…