Dukung Ekspansi Kredit - Bank Maspion Serap Rp167,27 Miliar Dana IPO

NERACA

Jakarta- PT Bank Maspion Tbk (BMAS) mencatat, telah merealisasikan dana pelaksanaan penawaran saham umum perdana (Initial Public Offering/IPO) Rp167,27 miliar. Dana tersebut seluruhnya dipergunakan perseroan untuk mendukung ekspansi kredit. Informasi ini disampaikan Direktur Utama PT Bank Maspion Tbk, Herman Halim dalam keterangan resminya di Jakarta, kemarin.

Tercatat, dana bersih yang diraih perseroan pada pelaksanaan penawaran saham perdananya  pada 11 Juli 2013 lalu sebesar Rp235,68 miliar. Rencana penggunaan dana menurut prospektus seluruhnya akan digunakan untuk ekspansi kredit. Per Maret 2014, realisasi penggunaan dana untuk ekspansi kredit yang telah disalurkan perseroan mencapai Rp167,27 miliar. Dengan begitu, sisa dana penawaran dana yang masih dikantongi perseroan tercatat sebesar Rp68,4 miliar.

Sisa dana hasil penawaran umum ini, menurut Herman Halim ditempatkan dalam bentuk penempatan pada Bank Indonesia (Deposit Facility) dengan suku bunga 5,75%. Seperti diketahui, pelepasan saham yang dilakukan perseroan ke publik menjadi strategi pencarian tambahan modal untuk masuk sebagai Bank Umum Kelompak Usaha II (BUKU II) yang memiliki modal inti sebesar Rp1-5 triliun.

“Saat ini modal kami Rp 380 miliar, diperkirakan pertahun modal bisa bertambah Rp300 miliar, jadi perseroan bisa masuk BUKU II pada 2016 sesuai dengan kebijakan Bank Indonesia mengenai bank umum kelompok usaha yang dikeluarkan akhir tahun 2012,” kata Herman Halim.

Perseroan melepaskan 770 juta saham ke publik atau sekitar 19,9% saham perdananya. Perseroan menawarkan harga saham perdananya di kisaran Rp 360-480 per saham. Ditargetkan, perseroan dapat meraup dana segar sebesar Rp 300 miliar dari hasil penawaran saham ini.

Manajemen menegaskan, seluruh dana hasil penawaran saham perdana (initial public offering/IPO) akan digunakan untuk memperkuat struktur pendanaan jangka panjang, guna mendukung ekspansi kredit dan pengembangan usaha.

Sebagai tambahan informasi, Bank Maspion (BMAS) merupakan bagian dari perusahaan Maspion Group.  Selain Bank Maspion, perusahaan Maspion Group lainnya yang tercatat di Bursa Efek, yaitu PT Alumindo Light Metal Industry Tbk (ALMI), dan PT Indal Aluninimum Industry Tbk (INAI).

Maspion Group sendiri bergerak di tujuh sektor bisnis. Pertama, di bidang produk konsumer. Ada tujuh perushaaan yang menaungi usaha ini. Mereka adalah PT Maspion, PT Maspion Elektrik, PT Maspion Kencana, dan PT Maxim Maspion. Selain itu, juga ada PT Ishizuka Maspion Indonesia, PT Alaskair Maspion, dan PT Srithai Maspion Indonesia. Kemudian, di sektor produk konsumsi industri, perusahaan punya ALMI.

Di sektor material konstruksi bangunan (building construction material), perusahaan yang berbasis di Surabaya ini mempunyai enam anak usaha yang bisa diandalkan. Keenam entitas itu adalah INAI, PT Indalex, PT Indal Servis Sentra, dan PT Furukawa Indal Aluminimum. Lainnya, ada Weilburger Coatings Indonesia dan PT Cashew Grebe Indonesia.

Maspion Group juga mengembangkan bisnis properti seperti hotel, kawasan industri, dan bangunan komersial. Ada enam anak usaha yang fokus bergerak di bisnis ini. Mereka adalah PT Bumi Maspion, PT Alumindo Industrial Estate, PT Maspion Industrial Estate, PT Citra Maspion Contractor, Maspion Square, dan Maspion Plaza.

Di sektor keuangan, perusahaan memiliki PT Bank Maspion Indonesia Tbk (BMAS) dan Dana Pensiun Lembaga Keuangan Bank Maspion. Untuk di sektor perdagangan, perseroan punya PT Maspion Trading, PT Maspion Bazar, dan PT Maxim Housewares Indonesia.

Terakhir, ada sektor aneka industri. Ada sembilan perusahaan yang mengembangkan usaha ini, yaitu PT Trisulapack Indah, PT Indal Steel Pipe, PT Anekakabel Ciptaguna, PT Shanghai Maspion Oleo Chemical Indonesia, dan PT Shanghai Maspion Thoothpaste Industry. Kemudian, juga ada PT Siam Maspion Terminal, PT Heisei Stainless Steel Industry, PT Piaget Jatim Pratama, dan PT Dovechem Maspion Terminal. (lia)

 

BERITA TERKAIT

Sentimen Bursa Asia Bawa IHSG Ke Zona Hijau

NERACA Jakarta – Mengakhiri perdagangan saham di Bursa Efek Indonesia (BEI), Kamis (18/4) sore, indeks harga saham gabungan (IHSG) ditutup…

Anggarkan Capex Rp84 Miliar - MCAS Pacu Pertumbuhan Kendaraan Listrik

NERACA Jakarta – Kejar pertumbuhan bisnisnya, PT M Cash Integrasi Tbk (MCAS) akan memperkuat pasar kendaraan listrik (electric vehicle/EV), bisnis…

Sektor Perbankan Dominasi Pasar Penerbitan Obligasi

NERACA Jakarta -Industri keuangan, seperti sektor perbankan masih akan mendominasi pasar penerbitan obligasi korporasi tahun ini. Hal tersebut disampaikan Kepala…

BERITA LAINNYA DI Bursa Saham

Sentimen Bursa Asia Bawa IHSG Ke Zona Hijau

NERACA Jakarta – Mengakhiri perdagangan saham di Bursa Efek Indonesia (BEI), Kamis (18/4) sore, indeks harga saham gabungan (IHSG) ditutup…

Anggarkan Capex Rp84 Miliar - MCAS Pacu Pertumbuhan Kendaraan Listrik

NERACA Jakarta – Kejar pertumbuhan bisnisnya, PT M Cash Integrasi Tbk (MCAS) akan memperkuat pasar kendaraan listrik (electric vehicle/EV), bisnis…

Sektor Perbankan Dominasi Pasar Penerbitan Obligasi

NERACA Jakarta -Industri keuangan, seperti sektor perbankan masih akan mendominasi pasar penerbitan obligasi korporasi tahun ini. Hal tersebut disampaikan Kepala…