Separuh Pelajar di Jabodetabek Tidak Tertarik Ikut Pemilu Legislatif

NERACA

Pemilih pemula (new voters) dan pemilih muda (young voters) di Indonesia yang berusia antara 17-25 tahun mewakili khalayak pemilih yang cukup besar, sekitar 40 juta jiwa. Untuk wilayah Jabodetabek, mereka berjumlah sekitar 4 juta jiwa.

Kaum muda ini memiliki suara yang penting bagi partai maupun calon presiden yang bersaing di pemilihan umum (pemilu). Sebagai contoh kasus, jika saja Mitt Romney (Partai Republik) berhasil menarik setengah dari suara pemuda di Florida, Ohio, Pennsylvania, dan Virginia, maka ia akan terpilih sebagai Presiden AS, bukan Barack Obama.

Sayangnya sejumlah studi memperlihatkan partisipasi pemilih muda ini cenderung semakin berkurang karena sejumlah alasan, seperti semakin lunturnya ideologi, perilaku negatif partai politik, dan buruknya pelajaran kewarganegaraan di sekolah.

Berdasarkan studi yang dilakukan oleh Universitas Siswa Bangsa Internasional, lebih dari separuh kaum muda (yang sedang sekolah dan kuliah) di Jabodetabek tidak tertarik ikut pemilu legislatif. studi ini menggunakan purposive sampling method, dengan melibatkan reponden sebanyak 1.039 pelajar dan mahasiswa di Jabodetabek.

“Agar dapat menjelaskan secara cukup representatif, studi ini melibatkan tak kurang dari seribu pelajar mahasiswa di wilalayah Jabodetabek sebagai responden,” jelas Dekan Fakultas Bisnis USBI, Prof. Adler H. Manurung

Hasil penelitian memperlihatkan dari sejumlah masalah yang menurut para mahasiswa penting untuk dipikirkan dan dipecahkan oleh parpol yang memiliki wakil-wakil di DPR, hanya sebagian kecil yang telah mereka lakukan. Sebagai besar mahasiswa menganggap parpol tidak melakukan apa pun terhadap ke delapan topik permasalahan yang mereka anggap penting.

Menurut responden parpol tidak memperlihatkan upaya-upaya mengatasi permasalahan ekonomi (24,46%); tidak mengatasi masalah politik (43,62%); tidak memperbaiki masalah hukum (47,43%); tidak memperbaiki masalah-masalah sosial (45,72%);  tidak berusaha mengatasi masalah-masalah keamanan (50,53%); tidak berupaya memperbaiki pendidikan (47,37%); tidak berusaha meningkatkan kemampuan teknologi (54,55%); dan tidak peduli terhadap masalah-masalah kebudayaan (46%). Mahasiswa juga memberikan pendapat  terhadap partai-partai yang menurut mereka cukup memberikan perhatian terhadap kedelapan permasalahan tersebut.

Berdasarkan semua alasan tersebut, ternyata 53,23% di antara mereka menyatakan tidak akan memilih dalam Pemilu Legislatif.

BERITA TERKAIT

40.164 Sekolah Miliki Siswa Berkebutuhan Khusus

    Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) menyebutkan terdapat 40.164 satuan pendidikan formal di Indonesia yang memiliki peserta…

Perpusnas Bikin Kegiatan Mudik Asyik Baca Buku

  Perpustakaan Nasional (Perpusnas) menyambut baik kegiatan mudik asyik baca buku tahun 2024 yang diinisiasi oleh Badan Pengembangan dan Pembinaan…

Mengajak Anak untuk Ikut Mudik, Perhatikan Hal Ini

  Datangnya bulan Ramadan selalu bersamaan dengan persiapan umat muslim untuk pulang ke kampung halaman dengan tujuan berkumpul bersama keluarga…

BERITA LAINNYA DI

40.164 Sekolah Miliki Siswa Berkebutuhan Khusus

    Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) menyebutkan terdapat 40.164 satuan pendidikan formal di Indonesia yang memiliki peserta…

Perpusnas Bikin Kegiatan Mudik Asyik Baca Buku

  Perpustakaan Nasional (Perpusnas) menyambut baik kegiatan mudik asyik baca buku tahun 2024 yang diinisiasi oleh Badan Pengembangan dan Pembinaan…

Mengajak Anak untuk Ikut Mudik, Perhatikan Hal Ini

  Datangnya bulan Ramadan selalu bersamaan dengan persiapan umat muslim untuk pulang ke kampung halaman dengan tujuan berkumpul bersama keluarga…