Terancam Diserbu Insinyur Impor - PT Berlomba-lomba Cetak Lulusan Berkaliber Internasional

Bangsa Indonesia  tengah dihadapkan pada ancaman masuknya insinyur asing secara bebas, sementara  jumlah insinyur di Indonesia masih terbilang minim. Jika Perguruan Tinngi (PT) di Indonesia tidak cepat tanggap dalam mengembangkan program teknik di kampus miliknya,  pembangunan Indonesia akan tertinggal dan sumber daya manusianya akan kalah bersaing dengan tenaga kerja asing menjelang ASEAN Economic Community 2015.

NERACA

Jumlah insinyur Indonesia masih sangat kurang jika dibandingkan dengan negara lain di kawasan ASIA. Berdasarkan pada data Kementerian Pekerjaan Umum, Indonesia membutuhkan sebanyak 600.000 insinyur setiap tahunnya, namun Indonesia hanya mampu menghasilkan setidaknya 42.000 insinyur per tahun. Lain halnya denganTiongkok dan India yang masing-masing mampu menghasilkan sebanyak 764.000 dan 498.000 insinyur per tahunnya.

Tentunya hal ini cukup berdampak bagi Indonesia. Bagaimana tidak? Selain pembangunan Indonesia yang akan semakin tertinggal, fakta ini membuat Indonesia terancam diserbu insinyur asing pada tahun 2015, bertepatan dengan mulai diberlakukannya liberasi pasar ASEAN.

Dalam mengatasi tantangan tersebut, Perguruan Tinggi (PT) memiliki peran yang besar dan menentukan, karena perguruan tinggi merupakan institusi yang mampu menggali, mengembangkan, menstransfer dan menerapkan iptek yang diperlukan untuk memajukan masyarakat.

Guna mempersiapkan para insinyur berkualitas internasional agar mampu bersaing dengan negara lain, beberapa PT Swasta di Indonesia melakukan berbagai terobosan dalam mengembangkan program teknik di kampus miliknya. Seperti yang tengah dilakukan oleh Universitas Siswa Bangsa Internasional (USBI), misalnya.

Bekerja sama dengan Louisiana State University (LSU) dalam bidang pengembangan program studi teknik, USBI memberikan kesempatan bagi mahasiswa-mahasiswi untuk mengikuti program sarjana teknik berstandar internasional melalui pengakuan dan transfer kredit dengan program sarjana teknik dari LSU.

“Mahasiswa-mahasiswi USBI yang telah menyelesaikan mata kuliah dasar dan pengantar ilmu teknik dengan nilai memuaskan berkesempatan untuk melanjutkan pendidikan ke program sarjana teknik di LSU dengan pilihan jurusan teknik mesin, teknik Industri, dan teknik elektro,” ungkap Rektor Universitas Siswa Bangsa Internasional Prof. Aman Wirakartakusumah

Sementara itu, Dekan  Lousiana State University College Of Engineering Dr. Richard Koubek menyambut positif kerjasama ini. Dia mengatakan kerjasama LSU-USBI merupakan langkah strategis untuk pengembangan kurikulum dan staf pengajar di USBI dan LSU. “LSU berkomitmen untuk bekerjasama dengan USBI untuk memberikan pendidikan berkualitas melalui kemitraan strategis,” ujar Richard.

Kombinasi Pengetahuan

Jika USBI melakukan langkah strategis dalam mengembangkan kurikulum dan staf pengajar di kampus milikinya, Universitas Mercu Buana (UMB) Jakarta menggandeng  PT Pindad guna mengkombinasi pengetahuan dasar sarjana teknik dengan pengetahuan praktis.

Kombinasi pengetahuan dasar keilmuan teknik dan pengetahuan praktis di PT Pindad dapat memberikan nilai lebih. Karena mahasiswa dapat secara langsung memahami keilmuannya. Tak hanya itu, kerjasama UMB - PT Pindad dapat merangsang minat calon mahasiswa pada fakultas teknik. Sehingga dapat mendongkrak kebutuhan terhadap lulusan fakultas teknik.

Dukungan Fasilitas & Dosen

Berdasarkan pada karakteristik pendidikan teknik, maka dalam penyelaenggaraannya harus didukung oleh sarana dan prasarana yang memadai, baik untuk kepentingan pendidikan dan pengajaran, penelitian, maupun pengabdian masyarakat.

Sarana yang paling esensial dalam penyelenggaraan pendidikan teknik adalah laboratorium. Dukungan fasilitas ini pun ditunjukkan oleh Universitas Trisakti yang berkomitmen untuk memajukan program studi Teknik.

Seperti pada Fakultas Teknik Sipil misalnya yang memiliki laboratorium beton yang telah diakui keakuratannya sehingga sering digunakan oleh perusahaan properti, baik dari Jakarta maupun luar Jakarta untuk menguji kekuatan beton, dan laboratorium lainnya seperti laboratorium struktur, ukur tanah geoteknik, keairan, transportasi dan manajemen konstruksi.

Disamping fasilitas belajar mengajar, Fakultas Teknik Universitas Trisakti juga didukung oleh guru besar dan dosen-dosen yang telah memiliki prestasi hingga ke tingkat internasional. Salah satunya adalah Hadi Rusjanto Tanuwidjaya, peraih Best Design Award oleh American Concrete Institute (ACI) dalam konvensi ACI di San Antonio Texas.

BERITA TERKAIT

Wisuda dan Dies Natalis ke 63, Rektor Moestopo : Terapkan Integritas, Profesionalisme dan Entrepreneurship Dalam Dunia Profesi

NERACA Jakarta – Universitas Moestopo Beragama menggelar wisuda dan Dies Natalis ke 63 di Jakarta Convention Centre (JCC) pada Selasa…

Mempersiapkan Perlengkapan Sebelum Masuk Sekolah

  Perlengkapan sekolah adalah hal yang sangat penting untuk disiapkan setelah libur panjang, salah satunya setelah libur Lebaran. Banyak persiapan yang perlu…

Blokir Game yang Memuat Unsur Kekerasan

  Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) kembali mengungkapkan pandangannya terkait game-game yang sering dimainkan kalangan anak-anak. Menurut lembaga tersebut, sudah seharusnya…

BERITA LAINNYA DI

Wisuda dan Dies Natalis ke 63, Rektor Moestopo : Terapkan Integritas, Profesionalisme dan Entrepreneurship Dalam Dunia Profesi

NERACA Jakarta – Universitas Moestopo Beragama menggelar wisuda dan Dies Natalis ke 63 di Jakarta Convention Centre (JCC) pada Selasa…

Mempersiapkan Perlengkapan Sebelum Masuk Sekolah

  Perlengkapan sekolah adalah hal yang sangat penting untuk disiapkan setelah libur panjang, salah satunya setelah libur Lebaran. Banyak persiapan yang perlu…

Blokir Game yang Memuat Unsur Kekerasan

  Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) kembali mengungkapkan pandangannya terkait game-game yang sering dimainkan kalangan anak-anak. Menurut lembaga tersebut, sudah seharusnya…