Garap Bisnis Monorel - Adhi Karya Bidik Pendapatan Rp 113 Miliar

NERACA

Jakarta –Selain bisnis konstruksi, PT Adhi Karya Tbk (ADHI) bakal memperkuat bisnis transportasi melalui pengoperasian monorel. Bahkan untuk mendongkrak bisnis baru lebih melesat lagi, perseroan mengitengrasikan proyek bisnis monorel dengan bisnis properti Adhi Karya dengan rute-rute yang akan dilalui monorel.

Maka melihat begitu prospeknya bisnis baru ini, PT Adhi Karya Tbk (ADHI) mengincar laba bersih sebesar Rp113 miliar dari pengoperasian monorel. Perseroan tidak hanya bertindak sebagai pengelola, tapi juga pembangun dan perawatan.

Kepala Divisi Transportasi Adhi Karya, Pundjung Setya Brata mengatakan, perolehan laba bersih untuk induk usaha tersebut, berasal dari penjualan tiket monorel sebesar Rp15 ribu perorang. Dia memperkirakan, angkutan massal yang menghubungkan wilayah Jabodetabek ini bisa melayani 120 ribu penumpang perhari,”Ini salah satu upaya perseroan untuk memperoleh recurring income (pendapatan berulang), setelah beroperasi kami menargetkan laba bersih Rp113 miliar pertahunnya," katanya di Jakarta, Kamis (3/4).

Untuk diketahui, jalur monorel yang akan dibangun yaitu jalur Bekasi Timur-Cawang, Cibubur-Cawang, dan Cawang-Kuningan. Masa pengerjaan diperkirakan selama tiga tahun dan total panjang monorel mencapai 39 kilometer (km).

Perseroan telah membentuk konsorsium Badan Usaha Milik Negara (BUMN) untuk pembangunan kereta jalur layang dengan investasi mencapai Rp8,119 triliun tersebut. BUMN yang tergabung dalam konsorsium ini yaitu PT Industri Kereta Api (INKA), PT Lembaga Elektronika Negara (LEN), PT Jasa Marga dan PT Telekomunikasi Indonesia (Telkom),”Kami juga akan bekerjasama dengan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta, sehingga diharapkan bisa menggandeng Badan Usaha Milik Daerah. Kami harapkan bisa mengajak BUMN lain seperti Semen Indonesia," tambahnya.

Selain proyek monorel, Adhi juga melakukaan optimalisasi dengan properti komersial berupa hotel. Nantinya hotelnya akan bersinergi dengan jalur monorel. Beberapa  hotel yang dimaksud adalah Hotel 16 lantai berbintang empat dengan 222 kamar yang terletak di Jl. Iskandarsyah Raya, jakarta yang rencanakanya akan diselesaikan pada Desember 2014.

Selain itu pembangunan hotel di Medan, di Bekasi dan hotel-hotel yang yang akan diolah menjadi tempat pariwisata bagi turis-turis lingkangan untuk menikmatii keindahan alam. Sementara Direktur Utama ADHI, Kiswodarmawan menambahkan, untuk kegiatan usaha perhotelan pendapatan berulang baru bisa dirasakan pada tahun keempat. Dengan dibangunnya tiga hotel, perseroan membidik recurring income Rp12-15 miliar pertahun,”Untuk tiga tahun pertama belum kami rasakan, tapi pada tahun ke empat akan ada pendapatan berulang hingga Rp20 miliar dengan pembangunan lima hotel,”ungkapnya.

Sebagai informasi, berdasarkan hasil rapat umum pemegang saham (RUPS) yang memenuhi kuorum 66% menyetujui untuk penambahan lingkup kegiatan usaha yang tercantum dalam Anggaran Dasar (AD) dan Anggaran Rumah Tangga (ART) perseroan.

Kata Kiswodarmawan, sebetulnya perubahan AD telah diagendakan pada rapat umum pemegang saham (RUPS) tanggal (14/3). Namun karena tidak tercapainya kuorum pada kehadiran RUPS dari yang disyaratkan, maka diadakan RUPS kedua pada (3/4),”Dalam ketentuan RUPS, paling sedikit pemegang saham yang hadir harus mencapai 67%, tapi RUPS kemarin tidak kuorum. Sedangkan RUPS ke-2, batasannya 60% dan yang hadir lebih dari 66%, jadi sudah memenuhi ketentuan,”ujarnya.

Untuk diketahui, agenda RUPS hari ini yaitu memperoleh persetujuan mayoritas pemegang saham, untuk pembentukan dua lingkup kegiatan unit usaha baru. Keduanya yaitu penyelenggaraan saran dan prasaran perkeretaapian termasuk monorel dan penyelenggaraan jasa konstruksi termasuk hotel. (bani)

BERITA TERKAIT

Sentimen Bursa Asia Bawa IHSG Ke Zona Hijau

NERACA Jakarta – Mengakhiri perdagangan saham di Bursa Efek Indonesia (BEI), Kamis (18/4) sore, indeks harga saham gabungan (IHSG) ditutup…

Anggarkan Capex Rp84 Miliar - MCAS Pacu Pertumbuhan Kendaraan Listrik

NERACA Jakarta – Kejar pertumbuhan bisnisnya, PT M Cash Integrasi Tbk (MCAS) akan memperkuat pasar kendaraan listrik (electric vehicle/EV), bisnis…

Sektor Perbankan Dominasi Pasar Penerbitan Obligasi

NERACA Jakarta -Industri keuangan, seperti sektor perbankan masih akan mendominasi pasar penerbitan obligasi korporasi tahun ini. Hal tersebut disampaikan Kepala…

BERITA LAINNYA DI Bursa Saham

Sentimen Bursa Asia Bawa IHSG Ke Zona Hijau

NERACA Jakarta – Mengakhiri perdagangan saham di Bursa Efek Indonesia (BEI), Kamis (18/4) sore, indeks harga saham gabungan (IHSG) ditutup…

Anggarkan Capex Rp84 Miliar - MCAS Pacu Pertumbuhan Kendaraan Listrik

NERACA Jakarta – Kejar pertumbuhan bisnisnya, PT M Cash Integrasi Tbk (MCAS) akan memperkuat pasar kendaraan listrik (electric vehicle/EV), bisnis…

Sektor Perbankan Dominasi Pasar Penerbitan Obligasi

NERACA Jakarta -Industri keuangan, seperti sektor perbankan masih akan mendominasi pasar penerbitan obligasi korporasi tahun ini. Hal tersebut disampaikan Kepala…