Inflasi Rendah, IHSG Lanjutkan Penguatan

NERACA

Jakarta – Pasca libur panjang Nyepi, indeks harga saham gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia (BEI) diproyeksikan bakal bergerak menguat seiring belum redanya sentiment positif musim dividen yang dilakukan beberapa emiten serta data inflasi Maret yang rendah sesuai  ekspektasikan pelaku pasar.

Analis Analis HD Capital Yuganur Wijanarko mengatakan, indeks BEI pada perdagangan Selasa diperkirakan akan bergerak di kisaran 4.720-4.830 poin. Beberapa saham yang dapat diperhatikan diantaranya Semen Indonesia (SMGR), Bank Mandiri (BMRI), Bank Jatim (BJTM), Telekomunikasi indonesia (TLKM).

Pada akhir pekan kemarin, indeks BEI ditutup menguat 45,220 poin (0,96%) ke level 4.768,277. Sementara Indeks LQ45 melonjak 8,238 poin (1,04%) ke level 799,514. Derasnya dana asing yang masuk menjadi pemicu menguatnya indeks BEI. Aksi beli asing sudah terjadi sejak pembukaan perdagangan. Sementara sentiment positif lainnya datang dari nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) ditutup menguat di posisi Rp 11.375 per dolar AS dibandingkan posisi pada penutupan perdagangan kemarin di Rp 11.440 per dolar AS.

Kata Yuganur, menguatnya mata uang rupiah memberikan sinyal bahwa dana asing masih masuk ke dalam negeri salah satunya ke pasar saham sehingga mendorong indeks BEI kembali meningkat,”Sesuai harapan, kami melihat penguatan rupiah memberikan sinyal bahwa dana asing mulai masuk untuk antispasi pemilu legislatif di awal April nanti,"ujarnya di Jakarta, kemarin.

Tercatat dalam data perdagangan BEI, investor asing membukukan pembelian beli bersih saham hingga mencapai Rp1,274 triliun pada akhir pekan kemarin. Indeks BEI sendiri tidak terpengaruh banyak oleh pergerakan bursa saham regional yang bervariasi.

Sementara analis PT Asjaya Indosurya Securities, William Surya wijaya menambahkan,  di pasar saham domestik belum terlihat tekanan berarti dalam waktu dekat,”Jika terdapat koreksi maka sifatnya adalah wajar dan sehat, secara umum IHSG masih dalam pola 'uptrend," katanya.

Perdagangan akhir pekan, hampir seluruh sektor di lantai bursa berhasil menguat, hanya sektor industri dasar yang masih merah. Sektor Agrikultur yang sempat jatuh di awal perdagangan kini malah memimpin penguatan. Aksi beli didominasi investor asing. Transaksi investor asing hingga sore tercatat melakukan pembelian bersih (foreign net buy) senilai Rp 1,278 triliun di seluruh pasar.

Sementara ada investor domestik melakukan aksi ambil untung menjelang libur panjang. Perdagangan berjalan cukup ramai dengan frekuensi transaksi sebanyak 205.667 kali pada volume 5,175 miliar lembar saham senilai Rp 6,26 triliun. Sebanyak 195 saham naik, 123 saham turun, dan 64 saham stagnan.

Data inflasi Jepang yang lebih baik dari prediksi jadi pemicu aksi beli investor. Pelaku pasar juga berharap kebijakan baru Pemerintah China yang bisa menggenjot pertumbuhan ekonomi. Hanya bursa Shanghai yang terjebak di zona merah, kebanyakan bursa Asia lainnya berhasil menguat dipimpin oleh bursa saham Hong Kong.

Saham-saham yang naik signifikan dan masuk dalam jajaran top gainers di antaranya Multi Bintang (MLBI) naik Rp 11.000 ke Rp 1,09 juta, Delta Jakarta (DLTA) naik Rp 5.000 ke Rp 350.000, Goodyear (GDYR) naik Rp 1.000 ke Rp 19.000, dan United Tractor (UNTR) naik Rp 650 ke Rp 20.750. Sementara saham-saham yang turun cukup dalam dan masuk dalam kategori top losers antara Indocement (INTP) turun Rp 425 ke Rp 23.375, Mitra Adiperkasa (MAPI) turun Rp 325 ke Rp 6.250, Asuransi Bina Dana (ABDA) turun Rp 300 ke Rp 5.300, dan Malindo (MAIN) turun Rp 190 ke Rp 3.275.

Perdagangan sesi pertama, indeks BEI ditutup menguat 37,235 poin (0,79%) ke level 4.760,292. Sementara Indeks LQ45 menanjak 8,275 poin (1,05%) ke level 799,551. Hampir seluruh sektor di lantai bursa berhasil menguat, hanya sektor konstruksi yang masih merah. Sentimen negatif dari pasar global bisa dihindari investor.
Perdagangan berjalan moderat dengan frekuensi transaksi sebanyak 114.932 kali pada volume 2,344 miliar lembar saham senilai Rp 2,976 triliun. Sebanyak 155 saham naik, 111 saham turun, dan 78 saham stagnan. Saham-saham yang naik signifikan dan masuk dalam jajaran top gainers di antaranya United Tractor (UNTR) naik Rp 700 ke Rp 20.800, Unilever (UNVR) naik Rp 600 ke Rp 29.300, Astra Agro (AALI) naik Rp 550 ke Rp 25.950, Mayora (MYOR) naik Rp 400 ke Rp 30.400.

Sementara saham-saham yang turun cukup dalam dan masuk dalam kategori top losers antara Mitra Adiperkasa (MAPI) turun Rp 425 ke Rp 6.150, Indocement (INTP) turun Rp 400 ke Rp 23.400, Malindo (MAIN) turun Rp 155 ke Rp 3.310, dan Bank Saudara (SDRA) turun Rp 65 ke Rp 865.

Diawal perdagangan, indeks BEI dibuka naik 14,58 poin atau 0,31% menjadi 4.737,63. Sedangkan indeks 45 saham unggulan (LQ45) menguat 4,19 poin (0,53%) ke level 795,45,”Ekspektasi pasar terhadap data ekonmi Indonesia masih cukup kondusif sehingga indeks BEI kembali melanjutkan penguatan," kata analis Kresna Securities Etta Rusdiana Putra.

Dirinya menjelaskan, laju inflasi Maret 2014 diperkirakan kembali turun dengan ekspektasi pasar berada di level 7,4% secara tahunan. Selain itu, lanjut dia, neraca perdagangan periode Februari 2014 juga diperkirakan pasar akan mengalami surplus sebesar 210 juta dolar AS di Februari 2014.

Bursa regional, di antaranya indeks Hang Seng dibuka menguat 186,76 poin (0,86%) ke level 22.021,21, indeks Nikkei naik 24,29 poin (0,17%) ke level 14.647,02 dan Straits Times menguat 16,71 poin (0,54%) ke posisi 3.179,71. (bani)

 

BERITA TERKAIT

Sentimen Bursa Asia Bawa IHSG Ke Zona Hijau

NERACA Jakarta – Mengakhiri perdagangan saham di Bursa Efek Indonesia (BEI), Kamis (18/4) sore, indeks harga saham gabungan (IHSG) ditutup…

Anggarkan Capex Rp84 Miliar - MCAS Pacu Pertumbuhan Kendaraan Listrik

NERACA Jakarta – Kejar pertumbuhan bisnisnya, PT M Cash Integrasi Tbk (MCAS) akan memperkuat pasar kendaraan listrik (electric vehicle/EV), bisnis…

Sektor Perbankan Dominasi Pasar Penerbitan Obligasi

NERACA Jakarta -Industri keuangan, seperti sektor perbankan masih akan mendominasi pasar penerbitan obligasi korporasi tahun ini. Hal tersebut disampaikan Kepala…

BERITA LAINNYA DI Bursa Saham

Sentimen Bursa Asia Bawa IHSG Ke Zona Hijau

NERACA Jakarta – Mengakhiri perdagangan saham di Bursa Efek Indonesia (BEI), Kamis (18/4) sore, indeks harga saham gabungan (IHSG) ditutup…

Anggarkan Capex Rp84 Miliar - MCAS Pacu Pertumbuhan Kendaraan Listrik

NERACA Jakarta – Kejar pertumbuhan bisnisnya, PT M Cash Integrasi Tbk (MCAS) akan memperkuat pasar kendaraan listrik (electric vehicle/EV), bisnis…

Sektor Perbankan Dominasi Pasar Penerbitan Obligasi

NERACA Jakarta -Industri keuangan, seperti sektor perbankan masih akan mendominasi pasar penerbitan obligasi korporasi tahun ini. Hal tersebut disampaikan Kepala…