NERACA
Jakarta - Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) PT Bank CIMB Niaga Tbk (CIMB Niaga) yang berlangsung hari ini telah menghasilkan sejumlah keputusan, diantaranya menyetujui dan menerima baik Laporan Tahunan CIMB Niaga tahun buku 2013, termasuk laporan tugas pengawasan Dewan Komisaris CIMB Niaga, serta mengesahkan Laporan Keuangan Konsolidasian CIMB Niaga dan anak perusahaan tahun buku 2013.
Sepanjang 2013, CIMB Niaga mencatatkan laba bersih konsolidasi (audited) sebesar Rp4,28 triliun. Pada tahun yang sama, CIMB Niaga menghimpun dana pihak ketiga sebesar Rp163,74 triliun, dan menyalurkan kredit sebesar Rp156,98 triliun. CIMB Niaga juga semakin memantapkan posisinya sebagai bank terbesar kelima di Indonesia dari sisi aset dengan total aset mencapai Rp218,87 triliun.
Presiden Direktur CIMB Niaga, Arwin Rasyid mengungkapkan, di 2013 CIMB Niaga terus mengoptimalkan pemanfaatan teknologi terkini untuk mendukung pertumbuhan bisnisnya. Langkah ini dilakukan melalui pembangunan dan pengembangan infrastruktur teknologi informasi serta peluncuran beberapa inisiatif dan fitur digital sesuai dengan konsep branchless banking.
“Apa yang kami lakukan ini adalah bagian dari strategi CIMB Niaga untuk menjadi Bank terpercaya dengan salah satu fokus menjadi Bank Digital Terdepan (Becoming A Leading Digital Bank). Sejumlah layanan branchless banking seperti CIMB Clicks, Go Mobile, BizChannel, dan Rekening Ponsel memperoleh respon positif dari masyarakat,” kata Arwin di Jakarta, Kamis.
Rekening Ponsel merupakan inovasi layanan perbankan unggulan dari CIMB Niaga, memungkinkan masyarakat untuk melakukan transaksi perbankan hanya dengan menggunakan nomor ponsel, termasuk transfer dana ke nomor ponsel manapun tanpa perlu membuka rekening di CIMB Niaga. Langkah ini juga sejalan dengan wujud dukungan CIMB Niaga terhadap program financial inclusion yang dicanangkan regulator.
RUPST kali ini juga menyetujui penetapan penggunaan laba bersih CIMB Niaga tahun buku 2013, yang seluruhnya akan dicatat sebagai laba yang ditahan, dan akan dipergunakan untuk memperkuat modal CIMB Niaga dalam rangka membiayai kegiatan usaha CIMB Niaga. Hasil RUPST lainnya adalah menyetujui penunjukkan kembali Kantor Akuntan Publik “Tanudiredja, Wibisana dan Rekan” (a member firm PricewaterhouseCoopers International Limited) sebagai Akuntan Publik untuk mengaudit Laporan Keuangan Konsolidasian CIMB Niaga untuk tahun buku 2014.
Pada agenda lain juga disetujui perubahan anggaran dasar khususnya terkait dengan periode masa jabatan Direksi dan Komisaris dari semula 3 tahun menjadi 4 tahun, dan periode tersebut terhitung sejak pengangkatan. Oleh karenanya, dengan tunduk kepada penerimaan laporan perubahan anggaran dasar oleh Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia, maka masa jabatan Direktur dan Komisaris yang diangkat pada RUPST kali ini adalah sampai dengan penutupan RUPST keempat setelah tanggal efektif pengangkatan mereka masing-masing. [rin]
Investasi Ilegal di Bali, Bukan Koperasi NERACA Denpasar - Sebanyak 12 lembaga keuangan yang menghimpun dana masyarakat secara ilegal di…
NERACA Jakarta-Sebuah mata uang digital baru (kriptografi) yang dikenal dengan Farad Cryptoken (“FRD”) mulai diperkenalkan ke masyarakat Indonesia melalui…
NERACA Bogor-Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mengharapkan Satuan Tugas (Satgas) Waspada Investasi dapat diperkuat kewenangannya dalam melaksanakan tugas pengawasan, dengan payung…
Investasi Ilegal di Bali, Bukan Koperasi NERACA Denpasar - Sebanyak 12 lembaga keuangan yang menghimpun dana masyarakat secara ilegal di…
NERACA Jakarta-Sebuah mata uang digital baru (kriptografi) yang dikenal dengan Farad Cryptoken (“FRD”) mulai diperkenalkan ke masyarakat Indonesia melalui…
NERACA Bogor-Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mengharapkan Satuan Tugas (Satgas) Waspada Investasi dapat diperkuat kewenangannya dalam melaksanakan tugas pengawasan, dengan payung…