Golden Energy Suntik Modal Anak Usaha

NERACA

Jakarta- PT Golden Energy Mines Tbk (GJTL) tercatat cukup agresif membangun kinerja anak usahanya. Perseroan mengaku telah memberikan penambahan fasilitas pinjaman kepada anak usahanya, GEMS Trading Resources Pte. Ltd (GEMSTR). “Tujuan penggunaan dana pinjaman untuk modal kerja GEMSTR.” kata Corporate Secretary PT Golden Energy Mines Tbk, Sudin SH di Jakarta, Rabu (26/3).

Penambahan fasilitas pinjaman kepada anak usaha perseroan tersebut, menurut dia, berdasarkan addendum kedua perjanjian kredit tanggal 24 Maret 2014. Sebelumnya, perseroan dan GEMSTR telah mengadakan perjanjian kredit tanggal 24 Oktober 2012 yang kemudian diubah berdasarkan addendum tanggal 26 Juni 2013.

Dalam addendum tersebut, plafon pinjaman yang disepakati menjadi US$30 juta dari sebelumnya sebesar US$20 juta. Jangka waktu pinjaman pun diubah dari 24 Oktober 2012-23 Oktober 2014 menjadi 24 Oktober 2012-31 Desember 2014. Adapun suku bunga pinjaman ini sebesar 8% per tahun.

Selain GEMSTR, perseroan juga memberikan kelonggaran kepada PT Borneo Indobara (BIB) melalui perpanjangan periode pinjaman atas fasilitas kredit yang diberikan perseroan hingga akhir tahun 2014. Keduanya sepakat mengubah periode pinjaman menjadi 15 September 2011 sampai dengan 31 Desember 2014,”Perpanjangan fasilitas pinjaman kepada Borneo Indobara ini berdasarkan Adendum ke-4 perjanjian kredit tanggal 29 Januari 2014.” jelasnya.

Tingkat suku bunga pinjaman dalam mata uang dolar AS, menurut dia, adalah sebesar 6% per tahun dan 12% dalam rupiah.  Adapun kepemilikan saham perseroan pada anak usaha ini yaitu sebesar 99,07% melalui PT Roundhill Capital Indonesia.

Sementara itu, untuk perjanjian kredit PT Karya Cemerlang Persada  (KCP) dan PT Bara Harmonis Batang Asam (BHBA) juga telah dilakukan perubahan, baik dari sisi penambahan nilai maupun perpanjangan waktu pinjaman.Untuk fasilitas pinjaman yang diberikan kepada KCP, perseroan telah memberikan penambahan fasilitas pinjaman dari US$20 juta menjadi US$25 juta.

Pinjaman tersebut akan digunakan untuk pengeluaran modal biaya pengembangan infrastruktur pertambangan batubara. Jangka waktu pinjaman pada 15 Oktober 2012-14 Oktober 2014 dengan suku bunga pinjaman 8% untuk dolar AS dan 12% untuk rupiah per tahun.  Sementara untuk Bara Harmonis Batang Asam, perseroan memberikan perpanjangan jangka waktu pada 14 Agustus 2013 untuk pinjaman senilai US$50 juta. Jangka waktu pinjaman tersebut berubah dari 19 Juli 2011-31 Juli 2013 menjadi 19 Juli 2011-31 Juli 2014. Suku bunga pinjaman sebesar 8% untuk dolar Amerika Serikat dan 12% untuk rupiah per tahun. (lia)

 

BERITA TERKAIT

Metropolitan Land Raih Marketing Sales Rp438 Miliar

NERACA Jakarta – Emiten properti, PT Metropolitan Land Tbk (MTLA) atau Metland membukukan marketing sales hingga kuartal I-2024 sebesar Rp…

Hartadinata Tebar Dividen Final Rp15 Per Saham

Rapat umum pemegang saham tahunan (RUPST) PT Hartadinata Abadi Tbk. (HRTA) akan memberikan dividen final tahun buku 2023 sebesar Rp15…

Kenaikan BI-Rate Positif Bagi Pasar Modal

NERACA Jakarta  - Ekonom keuangan dan praktisi pasar modal, Hans Kwee menyampaikan kenaikan suku bunga acuan Bank Indonesia (BI) atau BI-Rate…

BERITA LAINNYA DI Bursa Saham

Metropolitan Land Raih Marketing Sales Rp438 Miliar

NERACA Jakarta – Emiten properti, PT Metropolitan Land Tbk (MTLA) atau Metland membukukan marketing sales hingga kuartal I-2024 sebesar Rp…

Hartadinata Tebar Dividen Final Rp15 Per Saham

Rapat umum pemegang saham tahunan (RUPST) PT Hartadinata Abadi Tbk. (HRTA) akan memberikan dividen final tahun buku 2023 sebesar Rp15…

Kenaikan BI-Rate Positif Bagi Pasar Modal

NERACA Jakarta  - Ekonom keuangan dan praktisi pasar modal, Hans Kwee menyampaikan kenaikan suku bunga acuan Bank Indonesia (BI) atau BI-Rate…