Menentukan Harga Jual Produk

Mungkin bagi pengusaha yang telah berpengalaman, mereka tidak pernah ragu menetapkan harga dari produk yang akan mereka jual. Tetapi, untuk pengusaha baru, tentu saja seringkali kesulitan menentukan harga.

Ya, mereka takut barang yang mereka tawarkan tidak ada yang membeli akibat harga yang mereka tawarkan terlampau tinggi. Atau sebaliknya, jika harga yang ditawarkan begitu rendah usaha yang dijalani pun tak akan mendapatkan untung.

Menetapkan harga dengan tepat merupakan kunci sukses bagi para pemilik bisnis kecil. Masalahnya adalah menetapkan harga ini bukanlah perkara mudah. Bila dibanderol terlalu tinggi, konsumen bisa hilang. Sementara jika harga terlalu rendah, permintaan akan melambung dan konsekuensinya adalah kelangkaan produk.

Lantas, adakah cara jitu untuk mengetahui harga yang telah ditetapkan itu sudah tepat atau belum? Nah, terdapat beberapa tanda yang bisa dijadikan pemandu bagi Anda untuk menetapkan atau mengubah harga. Berikut diantaranya.

Pertama, saat pesaing memasang harga tinggi untuk produk bermutu rendah. Harga rendah boleh saja dibanderol pada sebuah produk hanya bila biaya produksinya murah dan penghitungan profit bagi perusahaan telah tercapai.

Tetapi untuk produk bermutu, konsumen nampaknya tak selalu mempertimbangkan harga ketika membeli produk baik itu barang atau jasa tapi mereka juga menginginkan mutu. Jadi, jangan ragu untuk membanderol harga pada produk berkualitas tinggi sebagaimana dengan mutu yang ditawarkannya.

Kedua, saat dana bisnis mulai menipis. Dana bisnis, dalam arti semua uang yang disalurkan untuk kegiatan bisnis yang terhitung selama berjalannya tahun fiskal, bisa menjadi salah satu barometer untuk menentukan apakah harga produk perlu diganti atau tidak.

Ketika dana bisnis menipis, biasanya itu disebabkan selisih antara biaya produksi dengan harga yang dipatok semakin mengecil, begitu pula dengan profit. Sebagian besar customer, telah merasa terbiasa dengan kenaikan atau penambahan harga. Kenaikan bisa diterima dengan mudah bila koneksi antara biaya produksi dan penetapan harga itu jelas serta masuk akal.

Ketiga, bisnis Anda mulai menarik perhatian. Memang, dengan penawaran murah, hanya konsumen yang tak perduli dengan kualitas saja yang melakukannya. Apalagi dalam duina bisnis khususnya bisnis jasa, servis tambahan bisa menjadi aset yang berharga. Jasa tambahan menyimpan komoditas yang cukup tinggi.

Jadi jangan pernah memasang harga rendah untuk kualitas yang dimiliki, karena akibatnya yang terjadi adalah hanya akan menarik konsumen yang sanggup membayar murah, sementara Anda pun membutuhkan dana demi mengembangkan usaha.

BERITA TERKAIT

Gaet Ncess Nabati, MBV Group Luncurkan Brand Kuliner Baru

  Gaet Ncess Nabati, MBV Group Luncurkan Brand Kuliner Baru NERACA Jakarta - PT Mitra Boga Ventura (MBV Group) telah…

Data Analitik Strategi Bisnis Skala Kecil Pacu Penjualan

Berdasarkan studi Georgia Small Business Development Center (SBDC) mengungkapkan bisnis yang memanfaatkan analisis data, rata-rata mengalami peningkatan penjualan sebesar 15%…

Hadirkan solusi DOOH yang Lebih Dinamis, AMG Jalin Kemitraan Strategis dengan DMMX

  Hadirkan solusi DOOH yang Lebih Dinamis, AMG Jalin Kemitraan Strategis dengan DMMX  NERACA  Jakarta – AMG (Alternative Media Group)…

BERITA LAINNYA DI Keuangan

Gaet Ncess Nabati, MBV Group Luncurkan Brand Kuliner Baru

  Gaet Ncess Nabati, MBV Group Luncurkan Brand Kuliner Baru NERACA Jakarta - PT Mitra Boga Ventura (MBV Group) telah…

Data Analitik Strategi Bisnis Skala Kecil Pacu Penjualan

Berdasarkan studi Georgia Small Business Development Center (SBDC) mengungkapkan bisnis yang memanfaatkan analisis data, rata-rata mengalami peningkatan penjualan sebesar 15%…

Hadirkan solusi DOOH yang Lebih Dinamis, AMG Jalin Kemitraan Strategis dengan DMMX

  Hadirkan solusi DOOH yang Lebih Dinamis, AMG Jalin Kemitraan Strategis dengan DMMX  NERACA  Jakarta – AMG (Alternative Media Group)…