Bina Buana Raya Sepakat Tak Bagi Dividen

NERACA

Jakarta- PT Pelayaran Nasional Bina Buana Raya Tbk (BBRM) sepakat untuk tidak membagikan dividen  pada tahun ini. Laba bersih perseroan untuk tahun buku 2013 yang sebesar US$5.496.881 sepenuhnya akan dipergunakan untuk pembentukan cadangan dan laba ditahan. “Sebesar US$10.000 atau sekitar 0,18% dari laba bersih untuk pembentukan cadangan. Sisanya sebesar US$5.486.881 atau sekitar 99,82% dari laba bersih dibukukan sebagai laba ditahan.” kata Direktur Utama PT Pelayaran Nasional Bina Buana Raya, Loa Siong Bun dalam keterangan persnya kepada Neraca, Selasa (25/3).

Dengan begitu, menurut dia, perseroan tidak membagikan dividen untuk tahun buku 2013. Diketahui, emiten pelayaran ini mencatatkan penurunan laba bersih sekitar 24,2% dibandingkan pencapaian tahun sebelumnya yang mencapai US$7 juta. Terjadinya penurunan laba bersih perseroan, antara lain dipicu kenaikan beban langsung sebesar 30,9%, atau menjadi US$23,7 juta dari tahun sebelumnya sebesar US$18,1 juta.

Padahal, sepanjang tahun lalu pendapatan perseroan mengalami peningkatan sebesar 8,4%, atau menjadi US$37,2 juta dari sebelumnya sebesar US$34,31 juta. Di sisi lain, perseroan juga berencana melanjutkan aksi buyback sahamnya sebanyak-banyaknya 250 juta lembar. Dana yang akan digunakan untuk aksi korporasi ini akan diambil dari saldo laba yang belum ditetapkan penggunaannya. Tercatat, saldo laba perseroan pada akhir Desember 2013 sebesar US$16.874.979, di mana perseroan akan menggunakan sekitar US$4 juta untuk mendanai buyback saham tersebut.

Untuk buyback saham ini rencananya akan berlangsung mulai 25 Maret hingga 24 September 2014 mendatang. Dari hasil Rapat Umum Pemegang Saham yang digelar kemarin, pihaknya berencana untuk menyimpan saham yang telah dibeli kembali untuk dikuasai sebagai Treasury Stock  untuk jangka waktu tidak lebih dari 3 (tiga) tahun. Akan tetapi, perseroan dapat sewaktu-waktu menjual kembali saham yang telah dibeli kembali apabila harga saham telah meningkat.

Dalam Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa tersebut, perseroan juga  memperoleh persetujuan untuk menjaminkan lebih dari 50% maupun seluruh dari kekayaan bersih perseroan. Hal ini dalam rangka mendapatkan pinjaman atas fasilitas yang akan diterima oleh Perseroan atau anak perusahaan Perseroan dari Bank atau pihak lain yang dikecualikan dalam Peraturan Nomor IX.E.2.

Selain itu, memberikan wewenang kepada direksi perseroan untuk melakukan segala tindakan yang diperlukan  sehubungan dengan penjaminan lebih dari 50% maupun seluruh dari kekayaan bersih perseroan tersebut. Termasuk menyetujui rencana perubahan status Perseroan dari perusahaan penanaman modal asing menjadi dalam rangka penanaman modal dalam negeri.

Loa Siong Bun menyebutkan, pada kesempatan ini pihaknya juga telah menerima pengunduran diri IGW Budi Setiawan selaku direktur perseroan dengan memberikan pembebasan dan pelepasan (acquit et decharge) atas segala tindakan dan pengurusannya selama  menjabat.  “Selanjutnya, mengangkat Bapak Abdurachman sebagai Komisaris Independen dan Bapak Posma Lumban Tobing sebagai Direktur Independen Perseroan yang baru mengikuti periode jabatan anggota Komisaris dan Direksi yang lainnya hingga tanggal 6 Agustus 2017,” paparnya.

Sementara itu, untuk meningkatkan kinerja bisnisnya di bidang jasa angkutan batu bara, manajemen perseroan sebelumnya mengaku, akan mendatangkan dua kapal AHTS (Anchor Handling Tug Supply) pada tahun ini. Rencana pembelian dua kapal AHTS ini sendiri disebut-sebut telah masuk dalam anggaran belanja modal perseroan tahun lalu. “Kami berencana membeli dua buah kapal AHTS yang dananya berasal dari dana IPO, kas internal maupun eksternal yang berasal dari bank, saat ini ada beberapa bank, bisa lokal dan international bank,” kata Direktur Utama BBRM Loa Siong Bun.

Tercatat, dari hasil dana IPO yang diperoleh perseroan sebesar 131,83 miliar, perseroan telah merealisasikan dana tersebut untuk pembelian dua unit kapal AHTS 59,32 miliar, pembayaran 30% obligasi konvensi I Rp64,59 miliar, dan modal kerja sebesar Rp7,90 miliar. (lia)

BERITA TERKAIT

Summarecon Crown Gading - Primadona Properti di Utara Timur Jakarta

Summarecon Crown Gading yang merupakan kawasan terbaru Summarecon yang di Utara Timur Jakarta, kini semakin berkembang. Saat ini sedang berlangsung…

Pertumbuhan Logistik Tembus 8% - CKB Logistics Optimalkan Bisnis Lewat Kargo Udara

Asosiasi Logistik Indonesia (ALI) memperkirakan sektor logistik nasional tahun ini mengalami pertumbuhan tujuh sampai dengan delapan persen. Tak heran, bisnis…

Mitra Investindo Catat Laba Meningkat 212%

NERACA Jakarta - Perusahaan jasa pelayaran dan logistik PT Mitra Investindo Tbk (MITI) membukukan laba bersih yang meningkat signifikan 212% year…

BERITA LAINNYA DI Bursa Saham

Summarecon Crown Gading - Primadona Properti di Utara Timur Jakarta

Summarecon Crown Gading yang merupakan kawasan terbaru Summarecon yang di Utara Timur Jakarta, kini semakin berkembang. Saat ini sedang berlangsung…

Pertumbuhan Logistik Tembus 8% - CKB Logistics Optimalkan Bisnis Lewat Kargo Udara

Asosiasi Logistik Indonesia (ALI) memperkirakan sektor logistik nasional tahun ini mengalami pertumbuhan tujuh sampai dengan delapan persen. Tak heran, bisnis…

Mitra Investindo Catat Laba Meningkat 212%

NERACA Jakarta - Perusahaan jasa pelayaran dan logistik PT Mitra Investindo Tbk (MITI) membukukan laba bersih yang meningkat signifikan 212% year…